Tak Cuma Dollar AS,Euro ke Rupiah sempat Anjlok Jadi Rp 8.348,BI Jelaskan Kurs Sebenarnya

- Penulis

Minggu, 2 Februari 2025 - 14:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TRIBUNJATIM.COM – Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat viral di media sosial.

Kurs dollar AS tercatat hanya Rp8.170.

Sontak hal ini menjadi sorotan hingga perbincangan.

Ternyata tak cuma kurs Dollar AS, layanan Google Finance mengalami error saat menampilkan nilai rukar rupiah terhadap beberapa mata uang asing pada Sabtu (1/2/2025).

Kurs uang Euro ke Rupiah tercatat hanya Rp 8.348 pada 1 Februari 2024 berdasarkan penelusuran Google.

Padahal, data kurs transaksi Bank Indonesia pada Sabtu menunjukkan kurs beli satu euro adalah Rp 16.860,4.

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (2/2/2025), layanan Google Finance belum pulih. 

Google bahkan tidak lagi menampilkan tabel informasi terkait nilai tukar dollar AS ke rupiah seperti sebelum-sebelumnya.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menegaskan, nilai tukar rupiah yang ditampilkan Google Finance mengalami kesalahan teknis.

“Kesalahan teknis terjadi, dan hanya untuk (kurs) rupiah terhadap dolar AS dan Euro,” ujar Destry diberitakan Kontan, Sabtu (1/2/2025).

Destry menunjukkan, kurs rupiah via Bloomberg tercatat masih berada pada kisaran Rp 16.300 per dollar AS.

Selain itu, data Yahoo Finance menunjukkan nilai tukar rupiah berada pada level Rp 16.294 untuk mata uang dollar AS.

Destry menambahkan, pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan Google mengenai gangguan tersebut.

Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menambahkan, level nilai tukar dollar AS menjadi Rp 8.100-an di Google bukan level yang seharusnya.

Menurutnya, data Bank Indonesia mencatat kurs Rp 16.312 per satu dollar AS pada 31 Januari 2025.

“Kami sedang berkoordinasi dengan pihak Google Indonesia terkait ketidaksesuaian tersebut untuk segera dapat melakukan koreksi yang diperlukan,” lanjut Ramdan.

Perwakilan Google membenarkan terjadi kesalahan kurs mata uang rupiah di mesin pencahariannya pada Sabtu (1/2/2025).

“Kami menyadari adanya masalah yang mempengaruhi informasi nilai tukar Rupiah (IDR) di Google Search,” kata Perwakilan Google, diberitakan Kompas.com, Sabtu.

Pihak Google menjelaskan, kesalahan nilai tukar rupiah terjadi karena ada kesalahan pada pihak ketiga yang menjadi sumber data konversi mata uang.

“Ketika kami mengetahui ketidakakuratan, kami menghubungi penyedia data untuk memperbaiki kesalahan secepat mungkin,” lanjut Perwakilan Google.

Pada Minggu (2/2/2024) sekitar pukul 03.00 WIB, Pakar Produk Platinum Google, Aveline memberikan jawaban atas masalah tersebut mellaui laman Google Help.

Menurut dia, pihak Google sudah mengetahui masalah nilai tukar rupiah tersebut dan melakukan langkah perbaikan.

“Saat ini Google sudah mengetahui masalah yang ada dan seharusnya sudah diperbaiki, ya. Kalau kamu masih mengalami hal yang sama, silakan berkontak kembali,” tulisnya.

Baca Juga :  Simak Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas Saham ACES, PTRO & BIPI, Jumat (14/2)

Sementara itu, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha menduga ada beberapa penyebab terjadi kesalahan pada sistem Google atau platform penyedia informasi nilai tukar rupiah.

Menurutnya, Google sebagai sistem teknologi mengandalkan algoritma yang menarik data dari berbagai sumber.

“Jika terjadi bug atau gangguan teknis dalam proses ini, data yang disajikan bisa menjadi tidak akurat atau bahkan menyesatkan,” katanya kepada Kompas.com, Sabtu.

Menurut Pratama, Google mengambil data nilai tukar dari berbagai sumber eksternal, termasuk lembaga keuangan, penyedia data ekonomi, dan pasar valuta asing.

Perbedaan sumber ini bisa menyebabkan variasi dalam nilai tukar yang ditampilkan.

Beberapa sumber mungkin memperbarui data lebih cepat sehingga Google mungkin menampilkan kurs yang usang atau belum terverifikasi dengan bank sentral atau institusi keuangan utama.

“Kesalahan input juga dapat menjadi kemungkinan penyebab lain dari ketidakakuratan kurs yang ditampilkan,” lanjutnya.

Di sisi lain, ada kemungkinan terjadi manipulasi atau penyalahgunaan sistem akibat peretasan.

Pratama menilai, upaya peretasan terhadap sistem Google bisa dilakukan untuk mengacaukan informasi finansial sebagai bagian dari strategi spekulasi atau disinformasi untuk mengacaukan pasar.

Daftar kurs mata uang asing lain versi BI

Lebih lengkap, berikut kurs jual mata uang asing menurut data Bank Indonesia.

Dolar Australia               Rp 10.171,84

Dolar Brunei D.              Rp 12.110,21 

Dolar Canada                 Rp 11.334,84 

Franc Swiss                    Rp 18.029,68 

China Yuan Lepas Pantai Rp 2.250,51 

Chinese Yuan Renminbi  Rp 2.253,62 

Kroner Denmark             Rp 2.282,61 

EURO                             Rp 17.033,13 

Poundsterling Inggris    Rp 20.348,58 

Dolar Hongkong            Rp 2.097,38 

Yen Jepang                    Rp 10.576,93 

Korean Won                   Rp 11,35 

Dinar Kuwait                  Rp 53.004,74 

Laos Kips                       Rp 0,75 

Baca Juga :  Danantara Investasi: 70% Saham Jasa Marga

Ringgit Malaysia             Rp 3.723,86 

Kroner Norwegia            Rp 1.448,15 

Dolar Selandia Baru        Rp 9.227,37 

Kina Papua Nugini          Rp 4.075,27 

Peso Philipina                 Rp 280,30 

Riyad Saudi Arabia         Rp 4.356,37 

Kroner Swedia               Rp 1.486,09 

Dolar Singapura            Rp 12.110,21 

Baht Thailand                Rp 484,73 

Dolar Amerika Serikat   Rp 16.340,30 

Vietnam Dong               Rp 0,65.

Daftar kurs mata uang asing versi BCA

Berdasarkan www.bca.co.id kurs jual e-rate mata uang asing per Sabtu (1/2/2025) pukul 18.46 WIB adalah sebagai berikut

Dollar Amerika Serikat           Rp 16.325,00

Dollar Singapura                    Rp 12.013,13

EURO                                     Rp 16.915,64

Dollar Australia                      Rp 10.139,99

Kroner Denmark                    Rp 2.284,36

Kroner Swedia                       Rp 1.491,28

Dollar Kanada                        Rp 11.236,79

Franc Swiss                           Rp 17.921,28

Dollar Selandia Baru               Rp 9.200,52

Poundsterling Inggris            Rp 20.229,04

Dollar Hongkong                   Rp 2.097,68

Yen Jepang                           Rp 105,17

Riyad Saudi Arabia               Rp 4.354,51

Chinese Yuan Hongkong      Rp 2.233,92

Ringgit Malaysia                  Rp 3.672,19

Baht Thailand                      Rp 483,34.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkait

8 Tuntutan Pengusaha: Solusi Produktivitas & Kesejahteraan Buruh?
Prospek Emiten Grup Pertamina 2025: Analisis Mendalam dan Rekomendasi Investasi
Investor Asing Lepas Rp20 Triliun: Saham-Saham Apa Saja yang Dilepas Besar-besaran Sebulan Terakhir?
Lippo Cikarang Bukukan Penjualan Rp 323 Miliar di Kuartal Pertama 2025
Bahlil Yakin Target Produksi Migas 1 Juta Barel Tercapai 2030
Laba Bersih Naik di Kuartal I 2025, Simak Rekomendasi Saham Indosat (ISAT)
Analisis Saham PTPP: Prediksi Kinerja dan Rekomendasi Investasi 2025
Pendapatan United Tractors (UNTR) Naik 6% di Kuartal I-2025, Laba Bersih Turun 30%

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:27 WIB

8 Tuntutan Pengusaha: Solusi Produktivitas & Kesejahteraan Buruh?

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:23 WIB

Prospek Emiten Grup Pertamina 2025: Analisis Mendalam dan Rekomendasi Investasi

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:11 WIB

Investor Asing Lepas Rp20 Triliun: Saham-Saham Apa Saja yang Dilepas Besar-besaran Sebulan Terakhir?

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:35 WIB

Lippo Cikarang Bukukan Penjualan Rp 323 Miliar di Kuartal Pertama 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:11 WIB

Bahlil Yakin Target Produksi Migas 1 Juta Barel Tercapai 2030

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Ricuh! Aksi May Day di DPR Berujung Bentrokan

Kamis, 1 Mei 2025 - 16:11 WIB

Family And Relationships

Fachri Albar Narkoba, Renata Kusmanto Gugat Cerai: Fakta Terbaru!

Kamis, 1 Mei 2025 - 16:03 WIB

Society Culture And History

Skandal UTBK 2025: Mahasiswa dan Alumni ITB Diduga Lakukan Perjokian!

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:51 WIB

Food And Drink

Rayakan May Day: Promo Makanan & Tiket Wahana Menanti!

Kamis, 1 Mei 2025 - 15:47 WIB