IHSG dan Rupiah Berjaya: Dibuka Menguat di Tengah Perang Dagang!

- Penulis

Kamis, 17 April 2025 - 10:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Sesi perdagangan pagi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Kamis, 17 April 2025, dibuka dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bergerak positif, menunjukkan tren kenaikan di awal aktivitas perdagangan.

Senada dengan performa IHSG, nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar AS juga terpantau menguat di pasar spot pada pembukaan perdagangan pagi ini.

Berdasarkan data yang dihimpun dari RTI, pada pukul 09.03 WIB, IHSG tercatat berada pada posisi 6.418,45. Angka ini mencerminkan kenaikan sebesar 18,39 poin, atau setara dengan 0,29 persen, dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya yang berada di level 6.400.

Pergerakan saham menunjukkan dominasi tren positif, dengan 202 saham berhasil mencatatkan kenaikan harga, sementara 122 saham lainnya mengalami penurunan. Sebanyak 210 saham terpantau stagnan, tidak mengalami perubahan harga.

Nilai transaksi yang tercatat hingga saat ini mencapai Rp 483,38 miliar, dengan volume perdagangan sebanyak 715,05 juta saham.

Awal sesi perdagangan hari ini menunjukkan sentimen yang cukup optimis, berbeda dengan proyeksi sejumlah analis yang sebelumnya memperkirakan IHSG akan melanjutkan tren pelemahan.

Maximilianus Nico Demus, Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, menyatakan bahwa dinamika pergerakan IHSG pada hari ini akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan situasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Sebagai informasi tambahan, pemerintah AS dilaporkan berencana untuk meningkatkan tarif impor terhadap produk-produk dari China hingga mencapai 245 persen.

Baca Juga :  IHSG Terjun Bebas, Asing Kabur Rp4,5 Triliun dalam Sepekan

Kenaikan tarif ini merupakan respons terhadap sikap China yang dianggap tidak sepenuhnya memenuhi harapan Presiden AS Donald Trump. Tarif impor tersebut sebelumnya berada di angka 145 persen.

Dari sisi domestik, implementasi regulasi baru terkait penyesuaian tarif royalti untuk sektor pertambangan mineral dan batu bara diperkirakan akan memberikan tekanan pada emiten di sektor pertambangan mineral. Sebaliknya, perusahaan batu bara yang memiliki Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) diprediksi akan mendapatkan keuntungan dari penurunan tarif yang diberlakukan.

“Berdasarkan analisis teknikal, kami memprediksi IHSG berpotensi mengalami pelemahan terbatas dengan level support dan resistance yang berada di kisaran 6.160-6.530,” ujarnya dalam analisis yang disampaikan pada hari Kamis (17/4/2025).

Sementara itu, Ivan Rosanova, analis dari Binaartha Sekuritas, menyampaikan bahwa IHSG diperkirakan akan mampu menembus level resisten fraktal di angka 6.510 pada hari ini, asalkan mampu mempertahankan posisinya di atas level 6.265.

Lebih lanjut, setelah berhasil menembus level resisten di 6.510, IHSG diperkirakan akan mengalami koreksi untuk menguji kekuatan tren kenaikan yang telah terbentuk sebelumnya.

“Level support IHSG berada pada 6.361, 6.265, 6.148, dan 5.949, sementara level resistennya berada pada 6.510, 6.663, dan 6.818. Indikator MACD mengindikasikan adanya momentum bullish yang sedang berlangsung,” jelasnya.

Selain itu, mayoritas bursa saham di kawasan Asia juga menunjukkan pergerakan positif, dengan indeks Hangseng mengalami kenaikan sebesar 1,02 persen (214,02 poin) ke level 21.271, dan Shanghai Composite naik tipis sebesar 0,01 persen (0,18 poin) ke level 3.276,19.

Baca Juga :  Kekayaan Raffi Ahmad Berdasarkan LHKPN Mencapai Rp 1 Triliun, Berupa Apa Saja?

Namun, indeks Nikkei mengalami penurunan sebesar 0,78 persen (263,10 poin) ke level 34.183,5.

Rupiah

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terpantau mengalami pelemahan di pasar spot pada pembukaan perdagangan pagi ini.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Bloomberg, pada pukul 09.20 WIB, nilai rupiah berada pada level Rp 16.811 per dollar AS, menguat 0,15 persen dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp 16.837 per dollar AS.

Ariston Tjendra, seorang pengamat pasar uang, berpendapat bahwa rupiah masih memiliki potensi untuk mengalami pelemahan lebih lanjut akibat sentimen negatif yang berasal dari perang tarif.

Kebijakan tarif yang diterapkan oleh AS masih menjadi faktor utama yang menekan kinerja aset-aset berisiko.

Kondisi ini mendorong pergerakan harga emas yang berhasil menembus rekor tertinggi sepanjang masa di atas 3.300 dollar AS per troy ons, mengindikasikan tingginya minat pasar terhadap aset-aset yang dianggap aman. Akibatnya, rupiah sebagai salah satu aset berisiko, mendapatkan sentimen pelemahan.

“Peluang pelemahan rupiah pada hari ini mengarah ke level Rp 16.900, dengan potensi support di kisaran Rp 16.800,” jelasnya.

Berita Terkait

Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025
BI Malang Dorong UMKM dan Ekonomi Syariah lewat MBF 2025
IHSG Terkoreksi: Merdeka Group Jatuh, LQ45 Tertekan di Sesi I
UNVR Semester I 2025: Fundamental Kuat, Tumbuh di Kuartal III
BRIS, MLIA, PANI: Rekomendasi Teknikal Saham Mirae Sekuritas
Dolar AS Menguat! Sentimen The Fed Dorong Indeks Dolar ke 99
SMDR Bagi Dividen Interim Rp 40,92 Miliar: Laba Bersih Melejit!
Saham Pilihan MNC Sekuritas Hari Ini: Potensi Cuan 31 Juli!

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 15:10 WIB

Laba Alfaria Trijaya (AMRT) Naik 4,98% Jadi Rp 1,88 Triliun pada Semester I-2025

Kamis, 31 Juli 2025 - 13:39 WIB

BI Malang Dorong UMKM dan Ekonomi Syariah lewat MBF 2025

Kamis, 31 Juli 2025 - 12:50 WIB

IHSG Terkoreksi: Merdeka Group Jatuh, LQ45 Tertekan di Sesi I

Kamis, 31 Juli 2025 - 12:15 WIB

UNVR Semester I 2025: Fundamental Kuat, Tumbuh di Kuartal III

Kamis, 31 Juli 2025 - 10:31 WIB

BRIS, MLIA, PANI: Rekomendasi Teknikal Saham Mirae Sekuritas

Berita Terbaru

Uncategorized

Amnesti Prabowo ke Hasto Kristiyanto Disetujui DPR: Kejutan Politik!

Kamis, 31 Jul 2025 - 23:13 WIB

technology

ChatGPT Jadi Saksi? Chat Anda Bisa Dipakai di Pengadilan!

Kamis, 31 Jul 2025 - 22:52 WIB

politics

Prabowo Beri Tom Lembong Abolisi, Hasto Amnesti: Ada Apa?

Kamis, 31 Jul 2025 - 22:02 WIB