Intel Jual Mayoritas Saham Perusahaan Akuisisi: Selamatkan Bisnis Chip?

- Penulis

Selasa, 15 April 2025 - 13:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Raksasa teknologi chip asal Amerika Serikat, Intel, tengah berjuang keras untuk memulihkan performa bisnisnya yang sedang mengalami masa sulit.

Sebagai langkah terbaru, Intel mengambil keputusan strategis dengan menjual sebagian saham dari Altera, sebuah unit bisnis yang sebelumnya diakuisisi pada tahun 2015.

Setelah proses akuisisi, Altera beroperasi sebagai anak perusahaan Intel. Namun, pada penghujung tahun 2024, Intel memutuskan untuk memisahkan Altera menjadi entitas bisnis yang independen.

Altera, yang juga berbasis di AS, dikenal sebagai produsen chip khusus atau chip yang dapat diprogram ulang, memenuhi kebutuhan berbagai industri dan sektor manufaktur.

Dalam transaksi ini, Intel tidak sepenuhnya melepaskan kepemilikan sahamnya. Mereka menjual 51 persen saham Altera, mempertahankan sebagian kecil kendali.

Ini berarti Intel tetap memiliki 49 persen saham di Altera dan masih berpotensi memperoleh keuntungan dari kinerja perusahaan. Meskipun demikian, Intel bukan lagi pemegang saham mayoritas.

Sebagian besar saham Altera dibeli oleh perusahaan ekuitas swasta asal AS, Silver Lake, dengan nilai transaksi mencapai 4,46 miliar dollar AS (sekitar Rp 74,8 triliun).

Nilai ini jauh di bawah harga akuisisi Altera pada tahun 2015, yang mencapai sekitar 16,7 miliar dollar AS (sekitar Rp 281,2 triliun).

Baca Juga :  Kenaikan Royalti Nikel: Industri Terguncang, Dampaknya Akan Terasa?

Saat ini, valuasi Altera diperkirakan sekitar 8,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 148,6 triliun), juga jauh lebih rendah dibandingkan nilai akuisisi pada tahun 2015.

CEO Intel, Lip-Bu Tan, menjelaskan bahwa divestasi ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk bangkit kembali dari masa sulit.

“Pengumuman divestasi ini mencerminkan tekad kami untuk memfokuskan kembali prioritas perusahaan, sekaligus mengurangi struktur biaya dan memperkuat kondisi keuangan kami,” ungkap Tan dalam pernyataan resminya.

Perubahan pada komposisi pemegang saham mayoritas Altera akan membawa perubahan pada kepemimpinan perusahaan.

Mulai tanggal 5 Mei 2025, CEO Altera saat ini, Sandra Rivera, akan digantikan oleh Raghib Hussain, seorang mantan eksekutif dari perusahaan semikonduktor AS, Marvell Technology.

Seperti dilaporkan oleh KompasTekno dari Reuters, Selasa (15/4/2025), penjualan saham Altera oleh Intel diperkirakan akan selesai pada pertengahan tahun ini.

Setelah transaksi selesai, laporan keuangan Intel tidak akan lagi mencakup atau dikonsolidasikan dengan laporan keuangan Altera.

Upaya Intel untuk bangkit

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, kondisi bisnis Intel saat ini sedang mengalami tantangan. Laporan keuangan Intel pada tahun 2024 mencatatkan kerugian sebesar 18,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 311,3 triliun), yang merupakan kerugian terbesar sejak tahun 1986.

Baca Juga :  Proposal Usaha: Pengertian, Fungsi, Isi dan Kelebihannya

Untuk mengatasi situasi ini, Intel, dengan dukungan dari pemerintah AS, menjalankan sejumlah strategi, termasuk membangun pabrik-pabrik baru di berbagai lokasi.

Mereka juga akan membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) untuk menerapkan teknologi fabrikasi canggih pada chip Intel di masa depan.

Selain itu, Intel sedang melakukan restrukturisasi internal dan mengubah strategi mereka untuk tahun 2025, dengan fokus utama pada teknologi kecerdasan buatan (AI) dan pusat data.

Untuk memastikan kelancaran strategi ini, Intel menunjuk CEO baru pada tanggal 13 Maret 2025, yaitu Lip-Bu Tan. Tan dipercaya memimpin Intel karena pengalamannya sebagai CEO di perusahaan desain chip Cadence Design System.

Pada tanggal 18 Maret 2025, Lip-Bu Tan mengumumkan strategi untuk mengembalikan Intel ke puncak kejayaannya, dengan tujuan menjadikan Intel sebagai pemimpin dalam industri semikonduktor.

Strategi yang diusungnya meliputi fokus pada inovasi, kolaborasi, restrukturisasi, serta memperkuat pengembangan bisnis enterprise seperti bisnis foundry hingga data center dan AI.

Berita Terkait

KLBF Solid, Ini Rekomendasi Saham Kalbe Farma Terbaru!
Danantara Masuk, Saham Bisa Terbang? Investor Wajib Cermati Ini!
RMKE Tambah Direktur, Bagi Dividen Tunai Rp 15,31 Miliar!
Rupiah Loyo, BI Tahan Suku Bunga? Ini Prediksi dan Dampaknya
IHSG Bangkit! ANTM, AMMN Terbang Tinggi, Investor Cuan?
Rupiah Terkini: Sentuh Rp 16.290, Dolar AS Dominasi Pasar Asia
ADCP Kantongi Kontrak Baru Rp156,7 Miliar, Mei 2025: Prospek Cerah?
CTRA Bagi Dividen Jumbo, Investor Ciputra Development Auto Cuan!

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 19:37 WIB

KLBF Solid, Ini Rekomendasi Saham Kalbe Farma Terbaru!

Selasa, 17 Juni 2025 - 18:42 WIB

Danantara Masuk, Saham Bisa Terbang? Investor Wajib Cermati Ini!

Selasa, 17 Juni 2025 - 18:32 WIB

RMKE Tambah Direktur, Bagi Dividen Tunai Rp 15,31 Miliar!

Selasa, 17 Juni 2025 - 17:57 WIB

Rupiah Loyo, BI Tahan Suku Bunga? Ini Prediksi dan Dampaknya

Selasa, 17 Juni 2025 - 16:47 WIB

IHSG Bangkit! ANTM, AMMN Terbang Tinggi, Investor Cuan?

Berita Terbaru

Family And Relationships

Laura Moane, Mantan Al Ghazali: Kabar Terkini Ditinggal Nikah?

Selasa, 17 Jun 2025 - 20:17 WIB

technology

Balas Dendam Iran, 9 Rudal Balistik Siap Hantam Israel?

Selasa, 17 Jun 2025 - 20:02 WIB

Public Safety And Emergencies

Lewotobi Laki-laki Erupsi Dahsyat, Abu Vulkanik 10 Km!

Selasa, 17 Jun 2025 - 19:52 WIB

finance

KLBF Solid, Ini Rekomendasi Saham Kalbe Farma Terbaru!

Selasa, 17 Jun 2025 - 19:37 WIB

entertainment

Aktor Lilo & Stitch, David Hekili Kenui Bell, Tutup Usia

Selasa, 17 Jun 2025 - 19:32 WIB