Misteri Pulau Paskah: Terhubungkah dengan Perayaan Paskah?

- Penulis

Selasa, 15 April 2025 - 04:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Pada hari Jumat, 18 April 2025, masyarakat Indonesia akan menikmati libur nasional memperingati Jumat Agung, bagian dari rangkaian perayaan Paskah.

Berbicara tentang Paskah, tahukah Anda bahwa ada sebuah pulau di dunia ini yang dinamai Paskah, atau Easter dalam bahasa Inggris?

Pulau Paskah, atau Easter Island, dikenal sebagai salah satu lokasi berpenghuni paling terpencil di planet ini.

Terletak di bagian tenggara Samudra Pasifik, pulau ini berjarak lebih dari 1.600 kilometer dari pulau-pulau terdekat di Polinesia Timur dan sekitar 2.253 kilometer (km) di sebelah barat benua Amerika Selatan.

Mengapa Pulau Ini Dinamakan Pulau Paskah?

Nama Pulau Paskah berasal dari penjelajah asal Belanda, Jacob Roggeveen, yang menjadi orang Eropa pertama yang menemukan pulau ini tepat pada Hari Paskah, yaitu tanggal 5 April 1722.

Sebagai penghormatan terhadap momen tersebut, ia memberikan nama Paasch-Eyland, yang kemudian dikenal sebagai Easter Island (Pulau Paskah) dalam bahasa Inggris.

Baca Juga :  Wanita Bulgaria Jadi Korban Pencurian, Pelakunya Warga Amerika Serikat: Kisah Mengejutkan

Namun, penduduk asli pulau ini menamai diri mereka dan tanah kelahiran mereka dengan sebutan Rapa Nui.

Asal Usul Penduduk Rapa Nui

Diperkirakan antara tahun 600 hingga 800 Masehi, sekelompok pelaut dari daerah yang belum diketahui di Polinesia Timur tiba di pulau ini setelah melakukan perjalanan laut selama berminggu-minggu menuju arah tenggara.

Mereka kemudian membangun sebuah peradaban yang makmur dengan struktur sosial khas Polinesia, yang ditandai dengan adanya golongan bangsawan yang dipimpin oleh seorang kepala suku (ariki) yang memiliki kekuasaan atas rakyat biasa.

Kesenian Rapa Nui dan Patung Moai

Salah satu aspek paling ikonik dari Rapa Nui adalah keberadaan patung-patung batu raksasa yang disebut moai. Patung-patung ini diyakini sebagai representasi dari para leluhur yang memiliki kekuatan supranatural untuk melindungi komunitas mereka.

Sebagian besar moai ditempatkan di atas platform batu yang dikenal sebagai ahu, dan menghadap ke arah pedalaman untuk memberikan perlindungan dan “mengawasi” masyarakat sekitar.

Baca Juga :  Trump Hentikan Kenaikan Tarif Impor Barang dari China? Ini Kata-katanya

Diperkirakan antara tahun 1100 dan 1650, para pengrajin Rapa Nui menciptakan sekitar 900 moai. Patung-patung ini dipahat dari batuan vulkanik lunak yang diperoleh dari kawah gunung berapi Rano Raraku.

Rata-rata, tinggi moai mencapai sekitar 4 meter dengan berat antara 10 hingga 12 ton, meskipun ada juga yang berukuran jauh lebih besar. Bahkan, terdapat sebuah moai yang belum selesai dikerjakan dengan tinggi lebih dari 21 meter.

Ciri khas moai meliputi hidung panjang yang melandai, alis yang tebal, mata yang cekung, serta dagu yang menonjol.

Beberapa moai juga dilengkapi dengan semacam topi berbentuk silinder yang terbuat dari batu merah, yang diyakini sebagai hiasan kepala atau representasi gaya rambut tertentu.

Berita Terkait

Mona Ratuliu: Ayah Meninggal karena Sesak Napas, Ternyata Ada Riwayat Penyakit Jantung
Bangkai Kapal Mewah Bayesian: Misteri Tenggelam Terungkap, Siap Diangkat!
Irene Guerrero Kembali! Film ‘Kami Butuh Bahagia’ Jadi Momentum Comeback
Ahmad Luthfi Luncurkan Kebijakan: Tarif Bus Buruh Cuma Seribu Rupiah!
Alwi Farhan Hancurkan Unggulan, Indonesia Unggul di Sudirman Cup 2025
Tim Hukum Baim Wong: Paula Verhoeven Diminta Tak Campuri Putusan Hakim
Lebih dari 70 HP Support eSIM XL: Samsung, OPPO, Xiaomi, iPhone & Lainnya
Lisa Mariana Ungkap Stres Berat, Dihujat Usai Dikaitkan dengan Ridwan Kamil

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 00:40 WIB

Mona Ratuliu: Ayah Meninggal karena Sesak Napas, Ternyata Ada Riwayat Penyakit Jantung

Jumat, 2 Mei 2025 - 00:24 WIB

Bangkai Kapal Mewah Bayesian: Misteri Tenggelam Terungkap, Siap Diangkat!

Kamis, 1 Mei 2025 - 20:04 WIB

Irene Guerrero Kembali! Film ‘Kami Butuh Bahagia’ Jadi Momentum Comeback

Kamis, 1 Mei 2025 - 16:24 WIB

Ahmad Luthfi Luncurkan Kebijakan: Tarif Bus Buruh Cuma Seribu Rupiah!

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:28 WIB

Alwi Farhan Hancurkan Unggulan, Indonesia Unggul di Sudirman Cup 2025

Berita Terbaru

Family And Relationships

Ayah Mona Ratuliu Wafat: Sempat Berwudu untuk Salat Malam

Jumat, 2 Mei 2025 - 05:03 WIB

entertainment

Titi Kamal Ungkap Kesedihan Mendalam Perankan Karakter di Tabayyun

Jumat, 2 Mei 2025 - 04:51 WIB

technology

CAPTCHA vs reCAPTCHA: Perbedaan, Kelebihan, dan Kekurangannya

Jumat, 2 Mei 2025 - 04:48 WIB