Inggris & G7 Siapkan Strategi Baru: Pangkas Harga Minyak Rusia Lebih Dalam!

- Penulis

Senin, 14 April 2025 - 17:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Inggris, bersama dengan negara-negara sekutu dalam Group of Seven (G7), sedang mempertimbangkan penyesuaian terhadap batasan harga minyak Rusia. Evaluasi ini muncul di tengah anggapan bahwa mekanisme harga saat ini kurang efektif dalam mencapai tujuannya. Pertimbangan ini mengemuka setelah terjadi penurunan harga minyak global, dipicu oleh dinamika perdagangan yang dipengaruhi oleh kebijakan tarif baru yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) saat itu, Donald Trump.

Inisiatif ini bertujuan untuk semakin menekan sumber pendapatan Rusia yang digunakan untuk mendukung operasi militer di Ukraina. Mengingat harga minyak dunia saat ini berada di bawah ambang batas 60 dolar AS (sekitar Rp1 juta) per barel, negara-negara G7 melihat adanya kesempatan untuk memperkuat sanksi tanpa menimbulkan gangguan signifikan pada pasokan energi global.

1. Latar belakang keputusan

Penerapan batasan harga minyak Rusia sebesar 60 dolar AS (kira-kira Rp1 juta) per barel oleh G7 pada penghujung tahun 2022 bertujuan untuk mengurangi keuntungan finansial Kremlin tanpa menciptakan kekacauan di pasar minyak global. Namun, Rusia telah berhasil mengatasi batasan ini melalui penggunaan armada bayangan (shadow fleet) dan memanfaatkan celah-celah lain yang ada, sehingga efektivitas batasan tersebut dipertanyakan.

Baca Juga :  [FULL] Momen Pelantikan 961 Kepala Daerah oleh Presiden di Istana Merdeka| PELANTIKAN KEPALA DAERAH

Saat ini, dengan harga minyak dunia yang mengalami penurunan tajam menjadi 59,77 dolar AS (sekitar Rp1 juta) per barel, mencapai titik terendah dalam empat tahun terakhir, G7 merasa ini adalah waktu yang tepat untuk memperketat kebijakan yang berlaku.

“Kami melihat adanya peluang untuk memberikan tekanan yang lebih besar kepada Rusia tanpa menimbulkan risiko terhadap ketersediaan pasokan,” ungkap seorang pejabat senior dari UK Treasury yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Keju dan Daging Eropa Kini Tak Boleh Masuk Inggris, Kenapa?

Keju dan Daging Eropa Kini Tak Boleh Masuk Inggris, Kenapa?

2. Dampak potensial bagi Rusia

Penurunan batasan harga diperkirakan akan mengurangi pendapatan ekspor minyak Rusia, yang merupakan sumber utama pendanaan bagi kegiatan militernya. Jika batasan harga diturunkan ke tingkat yang lebih rendah, misalnya 40 dolar AS (sekitar Rp669 ribu) per barel, Rusia mungkin terpaksa menjual minyak dengan diskon yang lebih besar.

Namun, sangat mungkin Rusia akan terus melakukan ekspor minyak, meskipun dengan harga yang lebih rendah, karena keterbatasan kapasitas penyimpanan yang dimilikinya.

Baca Juga :  Aturan Pemilihan Jurusan SNBP 2025, Bolehkah Beda Provinsi?

“Rusia tidak memiliki opsi lain selain melanjutkan penjualan, bahkan jika hal itu berarti mengalami kerugian,” kata analis energi Dr. Elena Petrova dari Oxford Institute for Energy Studies.

Rusia: AS Jangan Minta Hasil Instan dalam Negosiasi Damai

Rusia: AS Jangan Minta Hasil Instan dalam Negosiasi Damai

3. Tantangan dan langkah ke depan

Meskipun memiliki potensi efektivitas, kebijakan ini menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal penegakan sanksi. Rusia telah memanfaatkan armada bayangan untuk mengangkut minyak di atas batasan harga yang ditetapkan, yang melemahkan upaya-upaya G7 sebelumnya.

Untuk mengatasi permasalahan ini, G7 berencana meningkatkan pengawasan terhadap kapal-kapal yang terlibat dalam perdagangan minyak Rusia.

“Kami akan menutup semua celah yang selama ini dimanfaatkan,” tegas Menteri Keuangan Inggris, Rachel Reeves, dalam sebuah wawancara dengan BBC, menegaskan komitmen G7 untuk memperketat sanksi yang ada.

Rusia Sebut Tarif Trump Melanggar Hukum Internasional

Rusia Sebut Tarif Trump Melanggar Hukum Internasional

Berita Terkait

Prabowo Subianto: Empat Kekalahan Pilpres, Dukungan Buruh Tetap Kuat
Syarat Bansos Vasektomi Usulan Dedi Mulyadi: Prosedur dan Kontroversinya
Alasan Prabowo: Outsourcing Tidak Dihapus Total, Ini Pertimbangannya!
Prabowo Bercanda Lepas dengan Kapolri dan Panglima TNI saat Peringatan Hari Buruh
Ketua KASBI Tegaskan: May Day Momentum Kritik Kebijakan Pemerintah
Prabowo Usulkan Marsinah Jadi Pahlawan Nasional: Harapan Baru Buruh?
Prabowo Janji Perjuangkan Marsinah Pahlawan Nasional: Kisah Tragis Buruh yang Dibunuh
Prabowo Subianto Rencanakan Pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:39 WIB

Prabowo Subianto: Empat Kekalahan Pilpres, Dukungan Buruh Tetap Kuat

Kamis, 1 Mei 2025 - 20:35 WIB

Syarat Bansos Vasektomi Usulan Dedi Mulyadi: Prosedur dan Kontroversinya

Kamis, 1 Mei 2025 - 19:15 WIB

Alasan Prabowo: Outsourcing Tidak Dihapus Total, Ini Pertimbangannya!

Kamis, 1 Mei 2025 - 18:39 WIB

Prabowo Bercanda Lepas dengan Kapolri dan Panglima TNI saat Peringatan Hari Buruh

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:23 WIB

Ketua KASBI Tegaskan: May Day Momentum Kritik Kebijakan Pemerintah

Berita Terbaru

Education And Learning

Ujian UTBK SNBT 2025 Diduga Banyak Kecurangan: Sistem Pendidikan Butuh Perbaikan

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:15 WIB

technology

WhatsApp Perluas Fitur: Panggilan Suara & Video Kini di Web

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:04 WIB