Prediksi IHSG: Penguatan Terbatas, Pasar Menanti Perkembangan Hubungan AS-Cina

- Penulis

Senin, 14 April 2025 - 11:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, Jakarta – Perkembangan perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan Cina masih mewarnai pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin. Diperkirakan, IHSG akan mengalami penguatan yang terbatas.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG melemah 36,89 poin atau 0,59 persen, parkir di posisi 6.225,34. Indeks LQ45, yang melacak 45 saham unggulan, juga tertekan, turun 5,95 poin (0,84 persen) ke level 700,75. Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, mengatakan dari Jakarta pada Senin, 14 April 2025, bahwa IHSG berpotensi melanjutkan penguatan jika mampu bertahan di atas support 6.200.

Pencabutan sementara tarif terhadap barang-barang Eropa dan balasan Cina atas kenaikan tarif impor AS sempat mengguncang pelaku pasar. Ketegangan meningkat tajam setelah Cina merespon kenaikan tarif impor AS dengan tarif efektif hingga 145 persen pada Jumat, 11 April. Perang dagang ini tak hanya memicu volatilitas pasar saham, tetapi juga mendorong ekspektasi inflasi konsumen AS ke level tertinggi sejak 1981.

Baca Juga :  [POPULER MONEY] Duduk Perkara Kabar Anggaran IKN Diblokir | Gaji Ke-13 dan 14 ASN Tidak Dihapus | Nasib MNC Land Lido

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan perubahan kebijakan tarif pada Rabu, 9 April. Ia menurunkan tarif timbal balik menjadi 10 persen untuk impor dari sebagian besar negara selama 90 hari. Namun, tarif kumulatif untuk Cina kini mencapai 145 persen, terdiri dari bea masuk baru 125 persen ditambah bea masuk 20 persen yang terkait krisis fentanil.

Wall Street, bursa saham AS, mencatatkan kenaikan signifikan pada perdagangan Jumat, 11 April, seiring dimulainya musim laporan keuangan kuartal I-2025. Kenaikan ini juga menjadi respons atas pekan yang bergejolak akibat perang dagang yang dipicu Presiden Trump. Pernyataan Presiden The Fed Bank of Boston, Susan Collins, yang memastikan kesiapan The Fed menjaga stabilitas pasar keuangan turut mendorong kenaikan.

Baca Juga :  Astra Graphia Tebar Dividen Rp 67 Miliar: Cek Jadwal Lengkapnya!

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,56 persen, S&P 500 menguat 1,81 persen, dan Nasdaq Composite meningkat 2,06 persen. Namun, pada Jumat, 11 April, pasar Asia Pasifik mengalami aksi jual karena kekhawatiran atas perang dagang AS-Cina, memicu sentimen penghindaran risiko.

Pada perdagangan pagi ini, beberapa bursa saham regional Asia menunjukan penguatan. Indeks Nikkei naik 467,75 poin (1,39 persen) ke 34.053,33, indeks Shanghai menguat 26,55 poin (0,82 persen) ke 3.264,78, indeks Kuala Lumpur naik 20,48 poin (1,41 persen) ke 1.475,24, dan indeks Straits Times menguat 56,40 poin (1,61 persen) ke 3.568,47.

Pilihan editor: Menhub: Penurunan Jumlah Pemudik 2025 Bukan Tanda Ekonomi Melemah

Berita Terkait

Mercedes-Benz Ridwan Kamil Disita KPK: Aset Tak Terlapor Kini di Bengkel
Daftar Lengkap: 10 Saham Paling Untung dan Merugi, Ada First Media dan Timah!
Kemenkeu Raup Rp 34,91 Triliun Pajak Ekonomi Digital: PSME, Pinjol, Kripto Sumbang Terbesar
Analis Ungkap Prospek IHSG Mei: Sell in May Terbukti?
IHSG Menguat Sepanjang Pekan, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp11,83 Triliun
Saham AMRT & MIDI Melesat Kuartal I 2025: Rekomendasi Investasi Terbaru
IPO, Cipta Sarana Medika (DKHH) Tawarkan Harga Saham Perdana Rp 132 Per Saham
Harga Emas Antam Anjlok Rp10.000, Kini Rp1.902.000

Berita Terkait

Sabtu, 3 Mei 2025 - 17:39 WIB

Mercedes-Benz Ridwan Kamil Disita KPK: Aset Tak Terlapor Kini di Bengkel

Sabtu, 3 Mei 2025 - 16:15 WIB

Daftar Lengkap: 10 Saham Paling Untung dan Merugi, Ada First Media dan Timah!

Sabtu, 3 Mei 2025 - 15:47 WIB

Kemenkeu Raup Rp 34,91 Triliun Pajak Ekonomi Digital: PSME, Pinjol, Kripto Sumbang Terbesar

Sabtu, 3 Mei 2025 - 15:27 WIB

Analis Ungkap Prospek IHSG Mei: Sell in May Terbukti?

Sabtu, 3 Mei 2025 - 13:43 WIB

IHSG Menguat Sepanjang Pekan, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp11,83 Triliun

Berita Terbaru