Terungkap: 4 Faktor Ekonomi Ini Diam-Diam Rusak Kesehatan Mentalmu

- Penulis

Minggu, 13 April 2025 - 21:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kesehatan mental seringkali dikaitkan dengan problematika personal, keretakan hubungan, atau tekanan pekerjaan yang melilit. Namun, seringkali terlewatkan bahwa kondisi ekonomi turut memainkan peran signifikan dalam memengaruhi emosi dan alur pikiran kita. Bahkan, hal sesederhana seperti jumlah saldo tabungan dapat menjadi penyebab hilangnya kualitas tidur.

Ada beragam aspek dalam ranah ekonomi yang berpotensi menggoyahkan stabilitas mental seseorang. Bukan hanya persoalan kekurangan finansial semata, melainkan juga tekanan sosial yang menyertainya, serta ketidakpastian yang membayangi masa depan. Artikel ini akan mengupas tuntas beberapa faktor ekonomi yang secara halus namun pasti berdampak besar pada ketenteraman jiwa.

1. Penghasilan yang Tidak Stabil

Memiliki pendapatan yang fluktuatif dari bulan ke bulan bisa memicu kekhawatiran yang konstan. Terlebih jika pengeluaran rutin terus berjalan tanpa henti, sementara pemasukan tidak selalu tiba tepat waktu sesuai harapan. Kecemasan tak terhindarkan muncul ketika berupaya keras mengatur segala sesuatunya agar tetap mencukupi hingga akhir bulan tiba.

Kondisi ini seringkali dialami oleh para pekerja lepas atau freelancer yang penghasilannya sangat bergantung pada proyek yang berhasil diraih. Ketidakpastian semacam ini secara perlahan mengikis rasa aman dalam diri dan memicu stres yang berkepanjangan. Pada akhirnya, bukan hanya fisik yang merasakan kelelahan, tetapi juga mental yang ikut terbebani.

Mengenal Manfaat Perencanaan Keuangan, Penting untuk Hari Tua!

Mengenal Manfaat Perencanaan Keuangan, Penting untuk Hari Tua!

2. Kenaikan Biaya Hidup yang Tak Terkendali

Setiap tahunnya, harga kebutuhan pokok mengalami peningkatan secara bertahap namun pasti. Mulai dari bahan makanan, biaya transportasi, hingga tagihan listrik, semuanya terasa semakin membebani anggaran. Kenaikan ini menyebabkan banyak orang merasa tertinggal dan kesulitan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

Ketika pendapatan cenderung stagnan, sementara pengeluaran terus merangkak naik, muncullah perasaan frustrasi yang sulit untuk dihindari. Situasi ini menciptakan tekanan batin yang mendalam karena merasa selalu kekurangan. Padahal sebelumnya, segala sesuatunya terasa cukup dan berjalan normal seperti biasa.

3. Tumpukan Utang yang Membebani

Utang seringkali menjadi solusi instan ketika kondisi keuangan sedang terhimpit. Namun, jika tidak dikelola dengan bijak, utang dapat berubah menjadi bumerang yang memicu stres setiap harinya. Rasa bersalah dan tekanan untuk segera melunasi utang dapat mengganggu suasana hati sepanjang hari.

Setiap kali menerima pesan masuk atau panggilan telepon dari nomor yang tidak dikenal, rasa panik langsung menghantui karena khawatir itu adalah penagih utang. Hal ini menciptakan ketakutan yang terus membayangi, bahkan saat sedang bersantai. Perlahan, hal itu merusak rasa percaya diri dan membuat seseorang semakin terpuruk secara emosional.

Dana Darurat atau Bayar Utang Dulu? Ini 6 Tips Atur Prioritas Keuangan

Dana Darurat atau Bayar Utang Dulu? Ini 6 Tips Atur Prioritas Keuangan

4. Tidak Memiliki Tabungan Sebagai Penyelamat

Ketiadaan tabungan membuat hidup terasa tidak aman, terutama dalam situasi darurat yang tak terduga. Kekhawatiran akan kemungkinan jatuh sakit, kehilangan pekerjaan, atau menghadapi kebutuhan mendesak lainnya seringkali menghantui pikiran. Ketidakpastian ini menyulitkan seseorang untuk fokus dan merasa tenang dalam menjalani hari-hari.

Banyak orang yang akhirnya terjebak dalam pola hidup “gali lubang tutup lubang” dari gaji ke gaji. Kondisi ini menumbuhkan rasa cemas yang berkelanjutan karena tidak memiliki pegangan finansial di masa-masa sulit. Padahal, tabungan seringkali dianggap sebagai pelindung kecil yang dapat memberikan rasa nyaman secara mental.

Dari keempat faktor yang telah diuraikan, terlihat jelas bahwa kondisi ekonomi bukan hanya sekadar soal angka yang tertera di rekening bank, melainkan juga berdampak signifikan terhadap kondisi mental seseorang. Ketidakstabilan penghasilan, kenaikan biaya hidup yang tidak terkendali, tumpukan utang yang membebani, dan ketiadaan tabungan dapat menjadi pemicu stres yang terus menekan secara diam-diam. Oleh karena itu, sangat penting untuk lebih peka dan menyadari bahwa menjaga kesehatan finansial juga merupakan bagian integral dari menjaga kesehatan mental.

6 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji 3 juta

6 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji 3 juta

Berita Terkait

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?
Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?
Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!
Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung
Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil
BSU 2025: Rp600 Ribu Cair! Cek Syarat, Jadwal, dan Caranya
Saham Libur! BEI Tutup Hari Ini, Cuti Bersama Proklamasi
Dasco Usul: Tantiem Pejabat BUMN Dihapus, Hemat Negara Rp 18 Triliun!

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 05:44 WIB

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?

Minggu, 24 Agustus 2025 - 08:36 WIB

Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 11:23 WIB

Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!

Jumat, 22 Agustus 2025 - 16:01 WIB

Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung

Jumat, 22 Agustus 2025 - 13:41 WIB

Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Jurnalis Antara Dianiaya Polisi Saat Liput Demo DPR!

Senin, 25 Agu 2025 - 21:08 WIB

Public Safety And Emergencies

Demo DPR, Tol Dalam Kota Macet! Lalin Dialihkan

Senin, 25 Agu 2025 - 21:00 WIB

politics

Partai Buruh Geruduk DPR 28 Agustus: Bukan Demo Akhir Pekan!

Senin, 25 Agu 2025 - 17:52 WIB