Strategi Spanyol: Produsen Minyak Zaitun Bidik Investasi AS Hindari Tarif

- Penulis

Sabtu, 12 April 2025 - 19:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Kabar penting datang dari dunia bisnis Spanyol: Dcoop, salah satu produsen minyak zaitun terkemuka, dikabarkan tengah menjajaki kemungkinan ekspansi ke pasar Amerika Serikat (AS). Pengumuman yang muncul pada Jum’at (11/4/2024) ini merupakan respons langsung terhadap kebijakan tarif impor baru yang digulirkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump, yang kini menjadi perhatian pelaku pasar global.

Pemberlakuan tarif sebesar 10 persen untuk berbagai produk Eropa, termasuk minyak zaitun, telah memicu reaksi cepat dari para produsen Spanyol. Dengan potensi kenaikan tarif hingga 25 persen dalam 90 hari mendatang, sejumlah perusahaan bergegas untuk meningkatkan ekspor produk mereka ke AS, sebelum biaya tambahan tersebut menghambat daya saing mereka di pasar.

Spanyol-Italia Minta Uni Eropa Hindari Pertikaian dengan AS

Spanyol-Italia Minta Uni Eropa Hindari Pertikaian dengan AS

1. Menanggapi Kebijakan Tarif yang Mengancam

Sejak awal April 2025, Pemerintah AS telah resmi memberlakukan tarif sebesar 10 persen untuk berbagai produk asal Eropa, dengan minyak zaitun termasuk di antara komoditas yang terkena dampak. Meskipun ada masa tenggang 90 hari sebelum tarif berpotensi dinaikkan menjadi 25 persen, ketidakpastian yang menyelimuti kebijakan perdagangan ini menciptakan tantangan signifikan dalam perencanaan bisnis bagi produsen seperti Dcoop.

Baca Juga :  Investor Asing Borong Saham Ini Saat IHSG Terkoreksi

“Kami tetap optimis untuk memperluas pangsa pasar kami di AS, karena kami percaya bahwa tarif 10 persen tidak akan berdampak terlalu besar pada penjualan kami,” ungkap Antonio Luque, pemimpin Dcoop, kepada Reuters.

Namun demikian, Luque mengakui bahwa ketidakpastian ini memaksa perusahaan untuk mempertimbangkan opsi investasi langsung di AS, sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada ekspor dari Spanyol.

2. Peningkatan Ekspor Sebelum Batas Waktu

Produsen minyak zaitun Spanyol lainnya, termasuk Nortoliva, juga mengambil langkah proaktif. Mereka memanfaatkan periode waktu sebelum kenaikan tarif diberlakukan dengan mempercepat pengiriman produk ke AS. Terjadi peningkatan tajam dalam permintaan dari pelanggan Amerika, yang berupaya mengamankan stok sebelum biaya tambahan mulai berlaku dalam tiga bulan mendatang.

“Saat ini, kami sedang mempersiapkan pengiriman pesanan baru ke AS, yang akan berlangsung hari ini dan minggu depan,” jelas Jordi Guiu, Direktur Umum Nortoliva. Menurutnya, para pelanggan di AS bergerak cepat untuk mengamankan persediaan sebelum tarif 25 persen diterapkan, yang berpotensi meningkatkan harga minyak zaitun di tingkat ritel.

Baca Juga :  Rekomendasi Saham Cuan saat IHSG Dibayangi Kebijakan Tarif Trump & Fluktuasi Rupiah

AS-Vietnam Buka Jalan Dagang Baru, Tarif Ditunda

AS-Vietnam Buka Jalan Dagang Baru, Tarif Ditunda

3. Menangkap Peluang di Tengah Tantangan

Asoliva, asosiasi eksportir minyak zaitun Spanyol, memperkirakan akan terjadi lonjakan pasokan minyak zaitun dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini didorong oleh pemulihan produksi setelah periode kekeringan yang berkepanjangan. Diharapkan bahwa potensi penurunan harga akibat peningkatan pasokan ini dapat membantu mengkompensasi sebagian dampak dari tarif.

Meskipun demikian, investasi langsung di AS tetap menjadi pertimbangan strategis yang penting. Dengan membangun fasilitas produksi di Amerika, perusahaan seperti Dcoop berharap dapat memperkuat posisi mereka di pasar terbesar dunia, tanpa terlalu terbebani oleh tarif impor.

“Ini adalah peluang untuk berkembang, tetapi kami harus bertindak dengan sangat hati-hati,” pungkas Luque.

Brasil Mau Balas Tarif AS, tapi Prioritaskan Negosiasi

Brasil Mau Balas Tarif AS, tapi Prioritaskan Negosiasi

Berita Terkait

Rekor Baru! Aliran Modal Asing ke Bitcoin Tembus Rp669 Triliun, Harga Diprediksi Naik Drastis
Prediksi Pasar Saham Mei 2025: Waspadai Fenomena Sell in May and Go Away
Analisis Teknikal Saham BMRI, AKRA, dan GOTO: Rekomendasi untuk Trading Jumat
Laba dan Pendapatan Sumber Alfaria Trijaya
Laba Bersih BSI Melesat Rp1,87 Triliun di Kuartal I 2025
Sah! Bank DKI Disetujui IPO di Bursa Efek Indonesia
Kejagung Dalami Dugaan Korupsi Kredit Bank ke Sritex: Apa Dampaknya?
Ahmad Luthfi Luncurkan Kebijakan: Tarif Bus Buruh Cuma Seribu Rupiah!

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:19 WIB

Rekor Baru! Aliran Modal Asing ke Bitcoin Tembus Rp669 Triliun, Harga Diprediksi Naik Drastis

Kamis, 1 Mei 2025 - 21:23 WIB

Prediksi Pasar Saham Mei 2025: Waspadai Fenomena Sell in May and Go Away

Kamis, 1 Mei 2025 - 20:51 WIB

Analisis Teknikal Saham BMRI, AKRA, dan GOTO: Rekomendasi untuk Trading Jumat

Kamis, 1 Mei 2025 - 19:51 WIB

Laba dan Pendapatan Sumber Alfaria Trijaya

Kamis, 1 Mei 2025 - 18:23 WIB

Laba Bersih BSI Melesat Rp1,87 Triliun di Kuartal I 2025

Berita Terbaru

Education And Learning

Ujian UTBK SNBT 2025 Diduga Banyak Kecurangan: Sistem Pendidikan Butuh Perbaikan

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:15 WIB

technology

WhatsApp Perluas Fitur: Panggilan Suara & Video Kini di Web

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:04 WIB