Investor Ritel Domestik Borong Saham di BEI Saat Asing Ramai-Ramai Jual

- Penulis

Sabtu, 12 April 2025 - 12:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, Jakarta – Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman, mengungkapkan peran penting investor ritel domestik dalam menopang pasar saham pada Selasa, 8 April 2025, saat terjadi trading halt. Meskipun investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 3,8 triliun dari total transaksi Rp 20,9 triliun, investor ritel domestik justru melakukan net buy mencapai Rp 3,9 triliun. Investor institusi domestik juga turut berkontribusi dengan net buy sebesar Rp 0,9 triliun.

Iman menjelaskan hal ini dalam diskusi daring bertajuk ‘Trump Trade War: Menyelamatkan pasar Modal, Menyehatkan Ekonomi Indonesia’ pada Jumat, 11 April 2025. Ia menekankan peran vital investor ritel domestik dalam menjaga likuiditas pasar pada hari tersebut: “Jadi ternyata kalau kami bicara likuiditas, penopang utama pada 8 April itu adalah dari investor ritel domestik,” ujarnya.

Baca Juga :  Pak Gunadi Blak-blakan soal Anggaran Gaji PPPK, Waduh

Pergerakan pasar pada 10 April 2025, setelah penundaan tarif oleh Trump, menunjukkan dinamika yang berbeda. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 0,75 triliun dari total transaksi Rp 15,5 triliun. Menariknya, seiring penguatan IHSG sebesar lima persen, investor ritel domestik melakukan net sell sebesar Rp 1,56 triliun, merealisasikan keuntungan. Sebaliknya, investor institusi domestik melakukan net buy sebesar Rp 1,75 triliun.

Iman menambahkan, “Ini adalah sebuah gambaran bahwa investor domestik kita cukup punya kepercayaan diri untuk membeli saham-saham kita, karena valuasi saham-saham kita yang blue chip sudah cukup murah dibandingkan di industri.”

Baca Juga :  Pasar Modal Indonesia Himpun Dana Rp 12,3 Triliun pada Januari 2025

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pelemahan IHSG sejak awal tahun. Hingga 10 April 2025, indeks mengalami penurunan year to date sebesar 11,67 persen. Namun, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menjelaskan bahwa pada penutupan 10 April 2025, IHSG berada di level 6.254, naik 4,79 persen dibandingkan hari sebelumnya. “Walaupun secara year to date masih turun sebesar 11,67 persen,” jelasnya dalam konferensi pers hasil RDKB yang digelar daring, Jumat, 11 Januari 2025.

Ilona Estherina berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: OJK Ungkap IHSG Melemah 11,67 Persen Sejak Awal Tahun

Berita Terkait

Lippo Cikarang Bukukan Penjualan Rp 323 Miliar di Kuartal Pertama 2025
Bahlil Yakin Target Produksi Migas 1 Juta Barel Tercapai 2030
Laba Bersih Naik di Kuartal I 2025, Simak Rekomendasi Saham Indosat (ISAT)
Analisis Saham PTPP: Prediksi Kinerja dan Rekomendasi Investasi 2025
Pendapatan United Tractors (UNTR) Naik 6% di Kuartal I-2025, Laba Bersih Turun 30%
PTPP Rugi di Kuartal Pertama 2025: Penurunan Pendapatan dan Laba Signifikan
PTPP Tingkatkan Kinerja: Divestasi Anak Usaha dan Pelepasan Jalan Tol
Harga Emas Antam Hari Ini: Turun Rp 33.000, Cek Rinciannya!

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:35 WIB

Lippo Cikarang Bukukan Penjualan Rp 323 Miliar di Kuartal Pertama 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:11 WIB

Bahlil Yakin Target Produksi Migas 1 Juta Barel Tercapai 2030

Kamis, 1 Mei 2025 - 13:51 WIB

Laba Bersih Naik di Kuartal I 2025, Simak Rekomendasi Saham Indosat (ISAT)

Kamis, 1 Mei 2025 - 13:31 WIB

Analisis Saham PTPP: Prediksi Kinerja dan Rekomendasi Investasi 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:47 WIB

Pendapatan United Tractors (UNTR) Naik 6% di Kuartal I-2025, Laba Bersih Turun 30%

Berita Terbaru

sports

Israel Adesanya: Saya Menciptakan Monster di UFC!

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:19 WIB