Investor Berbondong Jual Saham ESG di Maret 2025: Apa Alasannya?

- Penulis

Jumat, 11 April 2025 - 14:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“`html

Ragamutama.com, JAKARTA — Gelombang penarikan dana investasi dari instrumen saham yang mengusung prinsip environmental, social and governance (ESG) mencapai puncaknya pada Maret 2025. Menurut riset terbaru dari Barclays Plc, dana sebesar US$9 miliar ditarik dari investasi ESG, menandai angka tertinggi dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

Seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg, tekanan jual ini terutama menghantam dana investasi yang beroperasi di Amerika Serikat dan secara global. Analisis dari Barclays yang dirilis pada hari Selasa (8/4/2025) menunjukkan bahwa tren penjualan dana ESG semakin menguat sejak Februari 2025.

Data dari Bloomberg mengungkap bahwa dua reksa dana berbasis bursa (exchange traded fund/ETF) mengalami arus keluar modal terbesar selama periode tersebut. Kedua ETF tersebut adalah Invesco MSCI North America Climate (kode KLMN) dan iShares MSCI USA ESG Select Index (SUSA).

: Ribuan Dana Investasi ESG Ternyata Berada di Saham-Saham Energi Fosil

Pada minggu sebelumnya, investor menarik dana hampir US$680 juta dari ETF ESG, dengan Xtrackers MSCI World ESG (XZW0 GY) mencatat arus keluar modal yang paling signifikan.

Baca Juga :  Realisasi Investasi Manufaktur Rp721,3 Triliun Selama 2024

Namun, di tengah sentimen negatif di pasar AS, dana ESG yang berfokus pada Asia justru menunjukkan ketahanan yang kuat.

: : BlackRock dan Vanguard Bantah Pakai Strategi ESG untuk Tekan Produksi Batu Bara

Barclays menyoroti bahwa dana saham dan obligasi ESG yang berbasis di Asia mencatat arus masuk modal yang substansial. Dana saham Asia khususnya, berhasil menarik sekitar US$1 miliar, sebanding dengan arus masuk yang dinikmati oleh dana saham Eropa dan pasar negara berkembang.

Sementara itu, Bloomberg Intelligence melaporkan bahwa perubahan regulasi di Uni Eropa terkait penamaan dana investasi berbasis ESG telah memicu aksi jual saham-saham energi senilai US$8 miliar di wilayah tersebut.

: : Investor Kabur dari Saham ESG

Dilaporkan bahwa beberapa dana investasi telah mengurangi eksposur mereka terhadap saham energi hingga 40%, dengan Exxon Mobil dan Shell menjadi yang paling terpengaruh. Namun, saham-saham dengan kapitalisasi kecil dan likuiditas rendah seperti DCC, Gaztransport, dan Union Pacific menghadapi volatilitas yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan-perusahaan besar.

Baca Juga :  Harga Emas Antam di Pegadaian Melambung Hari Ini, per Gram Tembus Rp1.661.000

Data internal dari Bloomberg mengindikasikan bahwa tekanan jual ini mungkin berlanjut selama beberapa hari perdagangan, seiring upaya untuk keluar dari posisi di saham-saham tersebut.

Tiga investor institusional global utama, yaitu BlackRock, Credit Agricole, dan JPMorgan, tercatat memegang lebih dari 50% dari nilai saham yang berisiko tersebut. BlackRock sendiri menguasai lebih dari 30%.

Sembilan dari sepuluh pemegang saham utama dilaporkan telah mengurangi eksposur mereka sebesar US$4 miliar dalam tiga bulan terakhir. Sebaliknya, BNP Paribas justru meningkatkan kepemilikannya sebesar 20% selama periode yang sama.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. RAGAMUTAMA.COM tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

“`

Berita Terkait

6 Saham Kena Suspensi BEI, Investor Panik! Apa Penyebabnya?
Wall Street Hijau, Rapat The Fed Bayangi Kenaikan Awal Pekan
JSMR: Saham Jasa Marga Dapat Rekomendasi Beli dari Ciptadana, Potensi Cuan?
WSKT: Restrukturisasi Obligasi Rp 1,3 Triliun Rampung 2025, Bagaimana Nasibnya?
Saham Bank BUMN Anjlok, BNI Terparah? Cek Update Harga!
IHSG Merosot, Saham AMMN, MAPI, UNVR Jadi Top Losers Senin Ini
Hotel Fitra Ekspansi Umrah, Targetkan Pertumbuhan Double Digit di 2025
Benang Sintetis Impor: Industri Tekstil Belum Pulih Meski Ada Bea Masuk?

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 22:37 WIB

6 Saham Kena Suspensi BEI, Investor Panik! Apa Penyebabnya?

Senin, 16 Juni 2025 - 21:57 WIB

Wall Street Hijau, Rapat The Fed Bayangi Kenaikan Awal Pekan

Senin, 16 Juni 2025 - 21:52 WIB

JSMR: Saham Jasa Marga Dapat Rekomendasi Beli dari Ciptadana, Potensi Cuan?

Senin, 16 Juni 2025 - 19:42 WIB

WSKT: Restrukturisasi Obligasi Rp 1,3 Triliun Rampung 2025, Bagaimana Nasibnya?

Senin, 16 Juni 2025 - 17:32 WIB

Saham Bank BUMN Anjlok, BNI Terparah? Cek Update Harga!

Berita Terbaru

politics

Geger, Netanyahu Ungkap Iran 2 Kali Incar Trump!

Senin, 16 Jun 2025 - 22:42 WIB

finance

6 Saham Kena Suspensi BEI, Investor Panik! Apa Penyebabnya?

Senin, 16 Jun 2025 - 22:37 WIB

finance

Wall Street Hijau, Rapat The Fed Bayangi Kenaikan Awal Pekan

Senin, 16 Jun 2025 - 21:57 WIB