DEN Dukung Kebijakan Prabowo: TKDN Berubah Jadi Insentif Menguntungkan!

- Penulis

Jumat, 11 April 2025 - 00:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Dewan Ekonomi Nasional (DEN) menegaskan bahwa kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tetap krusial dalam konstelasi ekonomi saat ini. Namun demikian, implementasinya perlu diselaraskan dengan pendekatan yang lebih adaptif, bergeser dari sekadar kewajiban menjadi stimulus.

“Industri yang secara aktif memanfaatkan komponen lokal selayaknya memperoleh benefit, bukan malah terhambat oleh prosedur teknis yang berbelit dan kontraproduktif,” ungkap Juru Bicara DEN, Jodi Mahardi, seperti dikutip dari ANTARA, Kamis (10/4/2025).

Isu TKDN menjadi sorotan utama sejak diangkat oleh Presiden Prabowo Subianto dalam forum diskusi dengan para pelaku ekonomi pada hari Selasa (8/4).

1. TKDN dipaksakan, industri Indonesia bisa kalah

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menginstruksikan jajaran kabinet untuk merumuskan regulasi terkait TKDN yang fleksibel dan realistis. Beliau mengkhawatirkan bahwa penerapan TKDN yang terlalu kaku dapat merugikan daya saing industri dalam negeri.

“TKDN pada dasarnya adalah niat yang baik, cerminan nasionalisme. Jika Anda mengenal saya lebih dalam, Anda akan tahu bahwa saya sangat nasionalis. Mungkin, jika jantung saya dibedah, yang keluar adalah Merah Putih. Tapi kita harus realistis, TKDN yang dipaksakan justru membuat kita kalah kompetitif. Sebaiknya TKDN lebih fleksibel, mungkin diganti dengan insentif,” ujar Prabowo.

Baca Juga :  Kardinal Suharyo Terbang ke Vatikan: Ikut Pemilihan Paus Baru 4 Mei

Meutya Hafid Klarifikasi Peryataan Prabowo Ingin Ubah TKDN

Meutya Hafid Klarifikasi Peryataan Prabowo Ingin Ubah TKDN

2. Aturan TKDN diminta lebih realistis

Oleh karena itu, Prabowo menyampaikan arahan kepada menteri terkait untuk menyusun aturan TKDN yang lebih mempertimbangkan realitas yang ada.

“Saya meminta para menteri untuk bersikap realistis, buatlah TKDN yang realistis. Permasalahan kemampuan dalam negeri, cakupan yang luas, pendidikan, iptek, sains, tidak dapat diselesaikan hanya dengan membuat regulasi TKDN,” tegasnya.

Pernyataan ini merupakan respons Prabowo terhadap pandangan Ekonom Wijayanto, yang menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia, mulai dari fiskal, nilai tukar rupiah, deindustrialisasi, hingga isu lapangan kerja.

Sebagai informasi, TKDN diterapkan di berbagai sektor strategis seperti kendaraan listrik, energi, dan teknologi dengan tujuan mendorong penggunaan produk dalam negeri dan menstimulasi pertumbuhan industri lokal.

Baca Juga :  Koalisi Pers Kecam TVRI Sulteng Rumahkan Jurnalis, Soroti Efisiensi Anggaran

3. Menkomdigi klarifikasi pernyataan Prabowo soal TKDN

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, memberikan tanggapan terhadap pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait TKDN. Ia menjelaskan bahwa esensi dari pernyataan Prabowo adalah bukan untuk menurunkan TKDN, melainkan mencari alternatif solusi yang lebih efektif.

“Inti dari pernyataan beliau bukanlah pengurangan, melainkan pencarian solusi. Jadi, bagaimana solusi terbaik untuk TKDN,” kata Meutya saat ditemui di kantor Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Jakarta Pusat, Selasa (8/4) malam.

Meutya mencontohkan pendekatan yang dilakukan oleh Apple dalam memenuhi persyaratan TKDN, yaitu melalui investasi dalam bentuk lain seperti edukasi, tidak hanya terbatas pada komponen fisik.

“Contohnya, dengan Apple, sebelumnya perhitungan TKDN diubah menjadi transfer edukasi dan lain-lain,” jelasnya.

“Tetapi semangatnya bukan untuk mengurangi, bukan itu. Hanya mencari solusi agar lebih terjamin,” lanjut Meutya.

Meutya Hafid Klarifikasi Peryataan Prabowo Ingin Ubah TKDN

Meutya Hafid Klarifikasi Peryataan Prabowo Ingin Ubah TKDN

Berita Terkait

Prabowo Turun Tangan: Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut Memanas, Ada Apa?
PDIP Balas Fadli Zon, Sejarah Tandingan Ditulis Ulang!
Geger G7, Trump Cabut! Konflik Iran-Israel Jadi Biang Kerok?
Trump Kejar Kesepakatan Nuklir Iran, Menhan AS Ungkap Strateginya?
Samsat Keliling Bali, Selasa 17 Juni: Jadwal & Lokasi Terbaru!
Prabowo Bertemu Presiden Singapura, Santap Siang Bahas Apa?
Geger, Netanyahu Ungkap Iran 2 Kali Incar Trump!
Polemik Pulau Aceh-Sumut: Kemendagri Serahkan Temuan ke Prabowo, Apa Isinya?

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 03:12 WIB

Prabowo Turun Tangan: Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut Memanas, Ada Apa?

Rabu, 18 Juni 2025 - 01:32 WIB

PDIP Balas Fadli Zon, Sejarah Tandingan Ditulis Ulang!

Selasa, 17 Juni 2025 - 16:17 WIB

Geger G7, Trump Cabut! Konflik Iran-Israel Jadi Biang Kerok?

Selasa, 17 Juni 2025 - 13:57 WIB

Trump Kejar Kesepakatan Nuklir Iran, Menhan AS Ungkap Strateginya?

Selasa, 17 Juni 2025 - 10:37 WIB

Samsat Keliling Bali, Selasa 17 Juni: Jadwal & Lokasi Terbaru!

Berita Terbaru

finance

Repo SPPA BEI Sentuh Rp 100 Triliun, Investor Makin Aktif?

Rabu, 18 Jun 2025 - 04:57 WIB

finance

SMAR Bagi Dividen Lagi, Sinar Mas Tebar Rp86 Miliar!

Rabu, 18 Jun 2025 - 03:42 WIB

sports

Bojan Hodak Bertahan di Persib? Ini Jawaban Sang Pelatih!

Rabu, 18 Jun 2025 - 03:07 WIB