Apindo Ungkap Rupiah Melemah, Pengusaha Semakin Terbebani

- Penulis

Rabu, 9 April 2025 - 23:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, Jakarta – Shinta Kamdani, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), menyampaikan keprihatinannya terhadap pelemahan nilai tukar rupiah. Menurutnya, kondisi ini sangat membebani pelaku usaha dan berpotensi mengancam kelangsungan bisnis. “Kami sangat khawatir bahwa nilai tukar yang terpuruk ini akan menambah beban bagi perekonomian Indonesia, selain dampak negatif yang sudah dirasakan dari tarif yang dikenakan oleh Trump atas ekspor Indonesia,” ujar Shinta saat dihubungi pada hari Rabu, 9 April 2025.

Meskipun demikian, Shinta mengakui bahwa ketidakstabilan ini merupakan fenomena global akibat kepanikan pasar yang dipicu oleh perang tarif. Ia optimis bahwa nilai tukar rupiah akan kembali menguat seiring dengan meredanya tensi perang tarif dan jika Indonesia mampu menunjukkan fundamental ekonomi yang solid.

Apindo, lanjut Shinta, sangat berharap pemerintah segera mengambil langkah-langkah intervensi yang komprehensif untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. “Pemerintah Indonesia perlu lebih memprioritaskan penjagaan parameter prudensial makroekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik,” tegas Shinta. Ia juga menyinggung Sarasehan Ekonomi yang dihadiri Presiden Prabowo bersama para pengusaha pada Selasa, 8 April 2025, yang dinilainya memberikan sentimen positif bagi kalangan pelaku usaha.

Baca Juga :  Rupiah Berpotensi Tertekan di Perdagangan Senin (3/2), Ini Sentimen Pemicunya

Berdasarkan data e-Rate USD BCA, pada tanggal 7 April 2025 pukul 07:10 WIB, kurs beli dolar Amerika Serikat menembus angka Rp 16.950, level tertinggi dalam periode waktu yang tersedia. Kurs jual juga mengalami lonjakan signifikan menjadi Rp 16.600, naik Rp 60 dibandingkan hari sebelumnya. Bahkan, pada hari Senin sebelumnya, nilai tukar rupiah sempat melampaui angka Rp 17 ribu.

Syafruddin Karimi, seorang Dosen Departemen Ekonomi Universitas Andalas, menekankan perlunya perhatian serius dari otoritas moneter dan fiskal Indonesia terhadap tekanan yang dialami rupiah hingga mencapai titik terendah sepanjang sejarah. “Ini seharusnya menjadi sinyal peringatan bagi otoritas moneter dan fiskal Indonesia. Alih-alih reaktif, pemerintah dan Bank Indonesia perlu merumuskan strategi komunikasi dan kebijakan yang lebih tegas dan terukur untuk menenangkan kepanikan pasar,” ungkapnya melalui pesan tertulis pada Selasa, 8 April 2025.

Baca Juga :  Harga Emas Antam Hari Ini Minggu 18 Mei 2025: Harga Turun 1 Gram Rp1.946.000,5 Gram Rp18.934.000

Bank Indonesia sendiri telah mengumumkan serangkaian langkah intervensi di pasar offshore (Non Deliverable Forward/NDF) untuk menahan laju pelemahan nilai tukar rupiah akibat tekanan global yang tinggi. “Bank Indonesia secara berkelanjutan melakukan intervensi di pasar offshore di wilayah Asia, Eropa, dan New York,” jelas Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, dalam keterangan resminya pada Senin, 7 April 2025. Selain itu, Bank Indonesia juga akan melakukan intervensi di pasar domestik melalui intervensi pasar valas serta pembelian Surat Berharga Negara di pasar sekunder.

Adil Al Hasan turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Gema Takbir Menolak Penggusuran di Pulau Rempang

Berita Terkait

IHSG Terkoreksi, Investor Waspadai Geopolitik Global!
Sucor AM: Lahirkan Talenta Investasi Muda Lewat Beasiswa SAP
Saham BUMN Karya: Kontrak Mini, Pilih Cermat, Ini Alasannya!
DATA Remala Abadi Kantongi Kredit Rp 220 Miliar dari Bank Mandiri
Shekel Melesat, Bursa Israel Bergairah: Rekor Tertinggi Sejak 2008!
6 Saham Kena Suspensi BEI, Investor Panik! Apa Penyebabnya?
Wall Street Hijau, Rapat The Fed Bayangi Kenaikan Awal Pekan
JSMR: Saham Jasa Marga Dapat Rekomendasi Beli dari Ciptadana, Potensi Cuan?

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 00:57 WIB

Sucor AM: Lahirkan Talenta Investasi Muda Lewat Beasiswa SAP

Selasa, 17 Juni 2025 - 00:02 WIB

Saham BUMN Karya: Kontrak Mini, Pilih Cermat, Ini Alasannya!

Senin, 16 Juni 2025 - 23:17 WIB

DATA Remala Abadi Kantongi Kredit Rp 220 Miliar dari Bank Mandiri

Senin, 16 Juni 2025 - 23:07 WIB

Shekel Melesat, Bursa Israel Bergairah: Rekor Tertinggi Sejak 2008!

Senin, 16 Juni 2025 - 22:37 WIB

6 Saham Kena Suspensi BEI, Investor Panik! Apa Penyebabnya?

Berita Terbaru

sports

MotoGP Italia 2025: Bagnaia Balas Dendam, Lupakan Marquez!

Selasa, 17 Jun 2025 - 03:27 WIB

Society Culture And History

Wisata Religi Cirebon: 7 Destinasi Spiritual yang Wajib Kamu Jelajahi

Selasa, 17 Jun 2025 - 03:17 WIB