Proyeksi ADB: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5 Persen di Tahun [Tahun]

- Penulis

Rabu, 9 April 2025 - 13:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5 persen pada tahun 2025, sedikit meningkat menjadi 5,1 persen di tahun 2026.

Proyeksi ini berada sedikit di bawah target pemerintah yang tertuang dalam UU APBN 2025, yaitu 5,2 persen.

1. Inflasi Diprediksi Terkendali

Menurut Albert Park, Kepala Ekonom ADB, inflasi nasional diperkirakan tetap stabil di angka 2 persen untuk tahun 2025 dan 2026. Angka ini lebih rendah dari asumsi APBN yang menargetkan inflasi sebesar 2,5 persen.

“Stabilitas harga ini mencerminkan optimisme terhadap kondisi makroekonomi Indonesia dalam dua tahun ke depan, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Rabu (9/4/2025).

Baca Juga :  Saham-Saham yang Banyak Diborong Asing Sepekan Terakhir, BRIS dan ASII Teratas

Perang Dagang AS-China: Ancaman bagi Penjualan Mobil

Perang Dagang AS-China: Ancaman bagi Penjualan Mobil

2. Perlambatan Sektor Properti di Tiongkok

Di sisi lain, ADB memproyeksikan penurunan pada sektor properti di Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Kondisi ini berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi.

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi RRT sebesar 4,7 persen tahun ini dan 4,3 persen tahun depan, menurun dibandingkan dengan 5,0 persen pada tahun lalu.

3. Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik

Baca Juga :  Muslim Terbesar, Indef Minta Potensi Pasar Keuangan Syariah Digali

ADB memprediksi pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik sebesar 4,9 persen tahun ini, sedikit lebih rendah dari 5,0 persen pada tahun sebelumnya.

“Permintaan domestik yang kuat dan permintaan global yang tinggi untuk semikonduktor, didorong oleh perkembangan kecerdasan buatan, menjadi pendorong pertumbuhan. Namun, tarif dan ketidakpastian perdagangan menjadi faktor penghambat,” jelasnya.

Eskalasi Perang Dagang: AS Berlakukan Tarif 104 Persen untuk Produk China

Eskalasi Perang Dagang: AS Berlakukan Tarif 104 Persen untuk Produk China

Berita Terkait

SMIL Catat Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Solid di Kuartal I 2025
Harga Emas Hari Ini: Naik Tipis Pagi Ini, Tapi Tren Mingguan Melemah?
McKinsey Ungkap Mismatch, Jadi Pemicu PHK di Indonesia?
IHSG Berpotensi Turun? Ini Rekomendasi Saham INCO, MAPI, MIDI, ESSA Hari Ini!
Harga iPhone 16 Pro Naik? Cek Harga iPhone Lama Mei 2025!
Inilah Daftar Saham LQ45 Terbaru Periode Mei-Juli 2025: Rekomendasi Saham Blue Chip Pilihan!
Wall Street Menguat: Saham Microsoft dan Meta Jadi Penyelamat?
Kemenkeu Bebaskan Anggaran Rp86,6 Triliun untuk 99 Kementerian/Lembaga

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 08:51 WIB

SMIL Catat Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Solid di Kuartal I 2025

Jumat, 2 Mei 2025 - 06:51 WIB

McKinsey Ungkap Mismatch, Jadi Pemicu PHK di Indonesia?

Jumat, 2 Mei 2025 - 06:31 WIB

IHSG Berpotensi Turun? Ini Rekomendasi Saham INCO, MAPI, MIDI, ESSA Hari Ini!

Jumat, 2 Mei 2025 - 06:23 WIB

Harga iPhone 16 Pro Naik? Cek Harga iPhone Lama Mei 2025!

Jumat, 2 Mei 2025 - 06:15 WIB

Inilah Daftar Saham LQ45 Terbaru Periode Mei-Juli 2025: Rekomendasi Saham Blue Chip Pilihan!

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Kedatangan Jemaah Haji Indonesia: 17 Kloter Pertama Mendarat di Madinah Hari Ini

Jumat, 2 Mei 2025 - 08:31 WIB

Public Safety And Emergencies

24 Kloter Siap Berangkatkan Calon Haji Sumatera Utara

Jumat, 2 Mei 2025 - 08:15 WIB