IHSG 9 April 2025: Sentimen Negatif Bayangi, Peluang Buyback?

- Penulis

Rabu, 9 April 2025 - 09:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“`html

RAGAMUTAMA.COM Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu pagi ini kembali menunjukkan sinyal pelemahan. Situasi ini dipicu oleh serangkaian faktor, terutama ketidakpastian ekonomi global dan kehati-hatian investor yang menantikan perkembangan terkini dari perundingan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Tekanan terhadap IHSG juga diperkuat oleh sentimen negatif yang berasal dari penurunan kinerja bursa saham global secara umum.

Saat pembukaan pasar, IHSG tercatat turun sebesar 17,70 poin atau setara dengan 0,30 persen, sehingga mencapai level 5.978,44. Penurunan ini melanjutkan tren negatif yang telah berlangsung sejak awal pekan. Indeks LQ45, yang mencerminkan pergerakan saham-saham pilihan, juga mengalami penurunan sebesar 1,00 poin atau 0,15 persen, berada pada posisi 666,77.

“Dengan mempertimbangkan kondisi saat ini, IHSG diperkirakan masih akan menghadapi tekanan penjualan dalam sesi perdagangan mendatang, dan berpotensi memperpanjang tren penurunan yang sedang berlangsung,” demikian pernyataan dari Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam analisis pagi yang dirilis di Jakarta.

IHSG Hari Ini Rabu 9 April 2025 Dibuka Kembali Melemah Dihantam Krisis Eksternal

Sentimen Dalam Negeri: Kekhawatiran Tarif AS dan Reaksi Pemerintah

Sentimen negatif di pasar domestik terutama disebabkan oleh pengumuman terkait potensi pengenaan tarif tinggi oleh Amerika Serikat terhadap produk-produk asal Indonesia, dengan besaran mencapai 32 persen. Kebijakan ini dipandang sebagai bagian dari strategi proteksionisme yang diterapkan oleh pemerintahan Trump, yang memicu kekhawatiran di kalangan investor.

Menanggapi situasi tersebut, pemerintah Indonesia dikabarkan tengah mempersiapkan delegasi tingkat tinggi untuk melakukan negosiasi langsung dengan pihak AS. Beberapa opsi tengah dipertimbangkan, termasuk relaksasi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), deregulasi *Non-Tariff Measures* (NTMs), serta peningkatan volume impor dari Amerika Serikat.

Baca Juga :  Buyback Naik Rp 8 Ribu,Ini Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Terbaru Kamis 27 Februari 2025

Namun, hingga saat ini, belum ada respons resmi dari pihak berwenang AS, sementara waktu semakin mendekati tenggat waktu pemberlakuan tarif yang telah ditetapkan.

Harga Saham IHSG Hari Ini 9 April 2025 Diproyeksi Bakal Terus Melemah

Gejolak Global: Dari AS, China, hingga Eropa

Kondisi pasar global juga menunjukkan ketidakpastian. Di Amerika Serikat, Wall Street mengalami penurunan signifikan pada perdagangan Selasa, 8 April 2025. Harapan investor terhadap penundaan penerapan tarif baru oleh AS belum terwujud.

  • S&P 500 ditutup merosot 79,48 poin (1,57%) ke 4.982,77
  • Dow Jones terkoreksi 320,01 poin (0,84%) ke 37.645,59
  • Nasdaq mengalami penurunan tajam sebesar 335,35 poin (2,15%) ke 15.267,91

Situasi serupa terjadi di pasar Asia. Indeks saham utama di kawasan regional, seperti Nikkei Jepang dan Shanghai Composite China, juga mengalami koreksi yang signifikan:

  • Nikkei Jepang melemah 820,55 poin (2,49%)
  • Shanghai turun 23,03 poin (0,73%)
  • Kuala Lumpur anjlok 13,46 poin (0,93%)
  • Straits Times Singapura melemah 51,55 poin (1,49%)

Sementara itu, Gedung Putih telah mengonfirmasi rencana pemberlakuan tarif baru sebesar 104 persen terhadap produk-produk asal China, efektif mulai hari ini, Rabu, 9 April 2025. Pemerintah China mengecam tindakan ini sebagai bentuk “pemerasan” dan menegaskan penolakannya untuk tunduk.

Baca Juga :  Ekspor Batubara Indonesia Turun: Peluang dan Tantangan Bagi Emiten

“Tiongkok tidak akan menyerah pada ancaman pemerasan. Kami akan melindungi kepentingan nasional kami dengan segala cara yang mungkin,” tegas Kementerian Perdagangan Tiongkok dalam sebuah pernyataan.

Ketegangan tidak terbatas pada hubungan AS-China. Di Eropa, Komisi Eropa juga mengusulkan penerapan tarif balasan sebesar 25 persen terhadap berbagai produk yang berasal dari AS, sebagai respons terhadap tarif tinggi yang sebelumnya diberlakukan terhadap mobil dan logam asal Eropa.

Meskipun sempat mengalami tekanan selama empat hari berturut-turut, pasar saham Eropa menunjukkan sedikit pemulihan pada Selasa malam. Namun, investor tetap waspada dan terus memantau respons pemerintah masing-masing terhadap kebijakan tarif agresif yang diterapkan oleh AS.

  • STOXX 600 naik 2,72% ke 486,91
  • DAX Jerman naik 2,48% ke 20.280,26
  • FTSE 100 Inggris naik 2,71% ke 7.910,53
  • CAC 40 Prancis naik 2,5% ke 7.100,42

Arah Pasar Selanjutnya: Tergantung Diplomasi

Perkembangan pasar saat ini sangat bergantung pada hasil negosiasi perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Para pelaku pasar akan terus memantau dengan cermat pernyataan resmi dari Washington D.C. dan mengevaluasi kesiapan proposal yang telah disiapkan oleh delegasi Indonesia.

“Saat ini, IHSG berada dalam fase ketidakpastian yang tinggi. Investor cenderung mengambil sikap *wait and see* terhadap hasil perundingan. Jika pemerintah gagal mencapai kesepakatan, tekanan jual berpotensi berlanjut,” jelas seorang analis dari Lotus Andalan Sekuritas.***

“`

Berita Terkait

SMAR Bagi Dividen Lagi, Sinar Mas Tebar Rp86 Miliar!
Wall Street Berdarah, The Fed & Iran Bikin Saham AS Terjungkal!
Harga Minyak Dunia Meroket, Brent Sentuh US$75, WTI Ikut Naik!
Emas Menguat, Saatnya Beli Saham Produsen Emas Ini?
Rupiah Tertekan, BI Tahan Suku Bunga? Ini Prediksi Terbarunya!
CDS Indonesia Melonjak: Sentimen Global Ancam Investasi?
EDGE Fokus Ekspansi Data Center, Lewati Dividen Demi Modal Kuat
WIFI: Obligasi Baru, Dividen Menarik, dan Rekomendasi Saham Terkini

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 03:42 WIB

SMAR Bagi Dividen Lagi, Sinar Mas Tebar Rp86 Miliar!

Rabu, 18 Juni 2025 - 02:27 WIB

Wall Street Berdarah, The Fed & Iran Bikin Saham AS Terjungkal!

Rabu, 18 Juni 2025 - 00:57 WIB

Harga Minyak Dunia Meroket, Brent Sentuh US$75, WTI Ikut Naik!

Selasa, 17 Juni 2025 - 23:57 WIB

Emas Menguat, Saatnya Beli Saham Produsen Emas Ini?

Selasa, 17 Juni 2025 - 23:52 WIB

Rupiah Tertekan, BI Tahan Suku Bunga? Ini Prediksi Terbarunya!

Berita Terbaru

finance

SMAR Bagi Dividen Lagi, Sinar Mas Tebar Rp86 Miliar!

Rabu, 18 Jun 2025 - 03:42 WIB

sports

Bojan Hodak Bertahan di Persib? Ini Jawaban Sang Pelatih!

Rabu, 18 Jun 2025 - 03:07 WIB