IHSG Anjlok Parah! Analis Prediksi Pemulihan Besok, Peluang atau Jebakan?

- Penulis

Rabu, 9 April 2025 - 04:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Sesi penutupan perdagangan saham hari ini, Selasa (8/4), memperlihatkan penurunan signifikan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Indeks terkoreksi sebesar 7,9 persen atau setara dengan 514,478 poin, berakhir pada level 5996,14. Data mencatat 672 saham mengalami penurunan harga, hanya 30 saham yang berhasil mencatatkan kenaikan, dan 95 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga.

Total nilai transaksi yang tercatat hingga penutupan pasar mencapai Rp 20,948 triliun, dengan volume perdagangan mencapai 22,785 miliar saham dalam 1,428 juta kali transaksi. Menanggapi kondisi pasar ini, analis Pasar Modal, Han Kwee, menyampaikan pandangannya yang tetap optimistis, memprediksi bahwa IHSG berpotensi mengalami pemulihan dan kenaikan pada perdagangan esok hari, Rabu (9/4).

“Memang hari ini terasa cukup berat, namun ada harapan besok bisa berbalik arah dan mencatatkan pertumbuhan positif (hijau),” ujar Han Kwee saat dihubungi oleh JawaPos.com pada hari Selasa (8/4).

Baca Juga :  Yayasan Bill & Melinda Gates Hibahkan Rp 2,6 Triliun: Profil dan Dampaknya bagi Indonesia

Menurut analis tersebut, keyakinan ini didasarkan pada sinyal positif yang terlihat pada pergerakan bursa saham di negara-negara Asia yang mulai menunjukkan tren positif. Bahkan, kondisi bursa di Amerika Serikat (AS) juga memberikan indikasi yang menggembirakan. “Bursa-bursa di Asia sudah mulai menghijau, dan pergerakan futures di bursa Amerika juga menunjukkan tren positif, ini mengindikasikan adanya potensi perlawanan dan upaya pemulihan pada pergerakan pasar dari siang hingga sore hari, karena pasar global telah melakukan penyesuaian,” jelasnya.

Ia mengakui bahwa bursa saham AS, Wall Street, sempat mengalami penurunan yang cukup dalam akibat kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump. Namun, ia menekankan pentingnya mencermati bahwa kebijakan tarif tersebut juga berdampak negatif pada ekonomi AS sendiri.

“Kebijakan tersebut juga memberikan tekanan pada negara-negara dengan orientasi ekspor, seperti negara-negara Eropa, Tiongkok, dan Jepang. Sementara itu, Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda, dengan kontribusi ekspor hanya sekitar 25 persen dari kapasitas GDP kita. Bahkan, Amerika hanya menyerap sekitar 10-11 persen dari total ekspor kita,” ungkapnya.

Baca Juga :  Bos Acer Ungkap Harga Laptop Bakal Naik dan Biang Keladinya

Oleh karena itu, Han Kwee meyakini bahwa kebijakan tarif Trump tidak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Namun, ia mengingatkan bahwa jika terjadi perang dagang yang berkelanjutan, hal ini dapat mengakibatkan perlambatan ekonomi global yang pada akhirnya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Penurunan pasar saat ini lebih disebabkan oleh ekspektasi bahwa kinerja ekonomi Indonesia dan ekonomi global akan mengalami penurunan. Jadi, ini bukan perubahan fundamental yang sebenarnya, melainkan lebih merupakan perubahan pada ekspektasi pasar,” pungkasnya.

Berita Terkait

IHSG Terkoreksi, Investor Waspadai Geopolitik Global!
Sucor AM: Lahirkan Talenta Investasi Muda Lewat Beasiswa SAP
Saham BUMN Karya: Kontrak Mini, Pilih Cermat, Ini Alasannya!
DATA Remala Abadi Kantongi Kredit Rp 220 Miliar dari Bank Mandiri
Shekel Melesat, Bursa Israel Bergairah: Rekor Tertinggi Sejak 2008!
6 Saham Kena Suspensi BEI, Investor Panik! Apa Penyebabnya?
Wall Street Hijau, Rapat The Fed Bayangi Kenaikan Awal Pekan
JSMR: Saham Jasa Marga Dapat Rekomendasi Beli dari Ciptadana, Potensi Cuan?

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 02:22 WIB

IHSG Terkoreksi, Investor Waspadai Geopolitik Global!

Selasa, 17 Juni 2025 - 00:57 WIB

Sucor AM: Lahirkan Talenta Investasi Muda Lewat Beasiswa SAP

Selasa, 17 Juni 2025 - 00:02 WIB

Saham BUMN Karya: Kontrak Mini, Pilih Cermat, Ini Alasannya!

Senin, 16 Juni 2025 - 23:17 WIB

DATA Remala Abadi Kantongi Kredit Rp 220 Miliar dari Bank Mandiri

Senin, 16 Juni 2025 - 23:07 WIB

Shekel Melesat, Bursa Israel Bergairah: Rekor Tertinggi Sejak 2008!

Berita Terbaru

sports

MotoGP Italia 2025: Bagnaia Balas Dendam, Lupakan Marquez!

Selasa, 17 Jun 2025 - 03:27 WIB

Society Culture And History

Wisata Religi Cirebon: 7 Destinasi Spiritual yang Wajib Kamu Jelajahi

Selasa, 17 Jun 2025 - 03:17 WIB

finance

IHSG Terkoreksi, Investor Waspadai Geopolitik Global!

Selasa, 17 Jun 2025 - 02:22 WIB