IHSG Anjlok 7,9 Persen Hari Ini: Trading Halt Warnai Penutupan

- Penulis

Selasa, 8 April 2025 - 17:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, JAKARTA — Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Selasa (8/4/2025) ditutup dengan sentimen yang kurang menggembirakan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan, tertekan oleh kekhawatiran mendalam di kalangan investor terkait potensi implementasi kebijakan tarif impor baru oleh pemerintah Amerika Serikat (AS). Secara spesifik, IHSG harus mengakui pelemahan sebesar 514,48 poin, setara dengan penurunan 7,90 persen, sehingga menutup hari di level 5.996,14. Nasib serupa juga dialami oleh indeks LQ45 yang berisikan 45 saham unggulan, yang terkoreksi sebesar 66,74 poin atau 9,09 persen, berakhir pada posisi 677,77.

“IHSG mengalami trading halt sebagai respons terhadap sentimen negatif yang ada. Pasar bereaksi atas pengumuman kebijakan tarif impor yang dikeluarkan oleh pemerintah AS pada hari Rabu (2/4/2025), yang secara khusus menargetkan Indonesia dengan tarif sebesar 32 persen,” jelas Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Maximilianus menambahkan bahwa kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh AS ini menimbulkan kekhawatiran di antara para pelaku pasar mengenai kemungkinan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Kekhawatiran ini juga merambat ke dalam negeri, memicu spekulasi tentang potensi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai konsekuensi dari perlambatan ekonomi tersebut. Saat ini, fokus pasar tertuju pada perkembangan negosiasi dan respons pemerintah Indonesia terhadap dinamika tarif resiprokal oleh AS, dengan harapan dapat meredakan kecemasan yang melanda pasar.

Baca Juga :  Aturan Baru DHE SDA Berlaku Mulai 1 Maret, Pemerintah Bidik Devisa US$ 165 Miliar

Terdapat sedikit harapan muncul setelah Trump mengindikasikan kesediaan untuk membuka dialog perdagangan dengan mitra-mitra utama, yang memicu ekspektasi bahwa ketegangan perdagangan global dapat mereda. Namun, di sisi lain, tensi antara AS dan China tetap tinggi setelah Trump mengancam akan menaikkan tarif impor terhadap produk-produk China sebesar 50 persen.

Sebagai balasan, China menyatakan komitmen untuk mengambil tindakan balasan lebih lanjut, menegaskan akan berjuang sekuat tenaga untuk melindungi kepentingan nasionalnya. Pemerintah China mengumumkan pemberlakuan tarif sebesar 34 persen untuk seluruh impor dari AS, mulai berlaku pada hari Kamis, sebagai respons langsung terhadap langkah serupa yang diambil oleh Washington.

Dibuka dengan sentimen negatif, IHSG terus berkutat di zona merah sepanjang sesi pertama perdagangan. Tren ini berlanjut pada sesi kedua, di mana IHSG tidak mampu keluar dari tekanan jual hingga penutupan pasar.

Berdasarkan data Indeks Sektoral IDX-IC, seluruh dari sebelas sektor mengalami pelemahan. Sektor barang baku mencatat penurunan terdalam, yaitu sebesar 11,12 persen, diikuti oleh sektor teknologi dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing turun sebesar 10,18 persen dan 8,80 persen.

Baca Juga :  Perang Dagang Dimulai, Tekanan IHSG dan Rupiah Makin Kencang

Sementara itu, beberapa saham berhasil mencatatkan kenaikan tertinggi, antara lain SOSS, CTBN, NETV, IPAC, dan LINKJ. Di sisi lain, saham-saham yang mengalami penurunan paling signifikan adalah MTFN, PANI, INCO, AREA, dan RAJA.

Selama perdagangan hari ini, tercatat sebanyak 1.423.900 kali transaksi saham, dengan volume mencapai 22,33 miliar lembar saham senilai total Rp20,97 triliun. Dari keseluruhan saham yang diperdagangkan, 33 saham mengalami kenaikan, 710 saham mengalami penurunan, dan 215 saham tidak mengalami perubahan nilai.

Kinerja bursa saham regional Asia sore ini menunjukkan variasi. Indeks Nikkei Jepang menguat 1.876,00 poin atau 0,60 persen ke level 37.799,97, indeks Shanghai China naik 48,97 poin atau 1,58 persen ke 3.145,55, indeks Kuala Lumpur Malaysia menguat 0,24 persen atau 0,02 poin ke posisi 1,443,73, dan indeks Straits Times Singapura menguat 71,03 poin atau 2,01 persen ke 3.469,57.

Berita Terkait

Lippo Cikarang Bukukan Penjualan Rp 323 Miliar di Kuartal Pertama 2025
Bahlil Yakin Target Produksi Migas 1 Juta Barel Tercapai 2030
Laba Bersih Naik di Kuartal I 2025, Simak Rekomendasi Saham Indosat (ISAT)
Analisis Saham PTPP: Prediksi Kinerja dan Rekomendasi Investasi 2025
Pendapatan United Tractors (UNTR) Naik 6% di Kuartal I-2025, Laba Bersih Turun 30%
PTPP Rugi di Kuartal Pertama 2025: Penurunan Pendapatan dan Laba Signifikan
PTPP Tingkatkan Kinerja: Divestasi Anak Usaha dan Pelepasan Jalan Tol
Harga Emas Antam Hari Ini: Turun Rp 33.000, Cek Rinciannya!

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:35 WIB

Lippo Cikarang Bukukan Penjualan Rp 323 Miliar di Kuartal Pertama 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:11 WIB

Bahlil Yakin Target Produksi Migas 1 Juta Barel Tercapai 2030

Kamis, 1 Mei 2025 - 13:51 WIB

Laba Bersih Naik di Kuartal I 2025, Simak Rekomendasi Saham Indosat (ISAT)

Kamis, 1 Mei 2025 - 13:31 WIB

Analisis Saham PTPP: Prediksi Kinerja dan Rekomendasi Investasi 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:47 WIB

Pendapatan United Tractors (UNTR) Naik 6% di Kuartal I-2025, Laba Bersih Turun 30%

Berita Terbaru

entertainment

Solo Menari: Daya Tarik Wisata Budaya yang Memikat di Kota Solo

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:51 WIB

technology

Meta AI Rilis: Penantang ChatGPT dari Induk Facebook!

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:43 WIB

politics

Aksi May Day Buruh: Tolak Libur, Suarakan Perlawanan di DPR!

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:39 WIB