BEI Terapkan Auto Rejection Asimetris dan Evaluasi Trading Halt

- Penulis

Selasa, 8 April 2025 - 08:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. Dalam upaya untuk menstimulasi pasar modal Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan serangkaian penyesuaian signifikan terkait aturan Auto Rejection dan mekanisme trading halt. Kebijakan ini mulai berlaku efektif pada hari ini, 7 April, menandai hari pertama perdagangan setelah periode libur panjang Lebaran.

BEI secara khusus menetapkan batas auto rejection bawah (ARB) pada level maksimal 15% untuk seluruh rentang harga saham.

Sementara itu, batas auto rejection atas (ARA) tetap mengacu pada regulasi sebelumnya. Rinciannya, untuk saham dengan harga antara Rp 50 hingga Rp 200, batas ARA adalah 35%. Untuk saham dengan harga Rp 2.000 hingga Rp 5.000, batas ARA ditetapkan sebesar 25%, dan untuk saham dengan harga di atas Rp 5.000, batas ARA adalah 20%.

Ketentuan terbaru ini akan diterapkan secara merata pada efek saham yang terdaftar di papan utama, papan pengembangan, dan papan ekonomi baru. Aturan ini juga berlaku untuk Exchange-Traded Fund (EFT) serta Dana Investasi Real Estat (DIRE).

Baca Juga :  Harga Emas Antam Hari Ini, Jumat 25 April 2025: Update Harga 1 Gram dan 5 Gram

Jelang Pembukaan IHSG, BEI Putuskan Auto Rejection Asimetris, Turun Maksimal 15%

Selain perubahan pada aturan Auto Rejection, BEI juga merevisi ketentuan terkait penghentian sementara perdagangan efek, yang dikenal sebagai trading halt, ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan yang tajam.

Jika IHSG mengalami penurunan melebihi 8% dalam satu hari perdagangan yang sama, BEI akan memberlakukan trading halt selama 30 menit.

Apabila setelah periode trading halt, IHSG terus menunjukkan penurunan hingga melebihi 15%, maka BEI akan kembali menghentikan perdagangan selama 30 menit berikutnya.

Selanjutnya, jika IHSG mengalami penurunan lebih lanjut hingga menembus angka 20%, BEI akan memberlakukan trading suspend.

Trading suspend akan diberlakukan dengan dua opsi: hingga akhir sesi perdagangan pada hari tersebut, atau bahkan untuk beberapa sesi perdagangan berikutnya, tergantung pada persetujuan atau perintah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga :  IHSG Bangkit? Intip Rekomendasi Saham Pilihan Setelah Pekan Bergejolak!

BEI Ubah Batas Trading Halt, Begini Rinciannya

Kautsar Primadi Nurahmad, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia, menjelaskan bahwa penyesuaian persentase ARB ini bertujuan untuk meredam volatilitas pasar dan memberikan perlindungan yang optimal bagi para investor.

Sementara itu, revisi pada ketentuan pelaksanaan penghentian sementara perdagangan Efek (trading halt) merupakan langkah proaktif BEI untuk menciptakan ruang likuiditas yang lebih memadai bagi para investor.

“Hal ini memberikan ruang likuiditas yang lebih besar bagi investor dalam mengambil keputusan investasi dengan mempertimbangkan informasi yang tersedia,” ujarnya dalam keterangan resmi pada hari Selasa (8/4).

Berita Terkait

Analis Ungkap: Koin Kripto Potensial dengan Prospek Bullish Terkini
IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Cek Proyeksi Jumat Ini!
Rekor Baru! Aliran Modal Asing ke Bitcoin Tembus Rp669 Triliun, Harga Diprediksi Naik Drastis
Prediksi Pasar Saham Mei 2025: Waspadai Fenomena Sell in May and Go Away
Analisis Teknikal Saham BMRI, AKRA, dan GOTO: Rekomendasi untuk Trading Jumat
Laba dan Pendapatan Sumber Alfaria Trijaya
Laba Bersih BSI Melesat Rp1,87 Triliun di Kuartal I 2025
Sah! Bank DKI Disetujui IPO di Bursa Efek Indonesia

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 23:35 WIB

Analis Ungkap: Koin Kripto Potensial dengan Prospek Bullish Terkini

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:59 WIB

IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Cek Proyeksi Jumat Ini!

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:19 WIB

Rekor Baru! Aliran Modal Asing ke Bitcoin Tembus Rp669 Triliun, Harga Diprediksi Naik Drastis

Kamis, 1 Mei 2025 - 21:23 WIB

Prediksi Pasar Saham Mei 2025: Waspadai Fenomena Sell in May and Go Away

Kamis, 1 Mei 2025 - 20:51 WIB

Analisis Teknikal Saham BMRI, AKRA, dan GOTO: Rekomendasi untuk Trading Jumat

Berita Terbaru