IHSG Berpotensi Tertekan Pasca Libur Panjang: Strategi Wait and See untuk Investor

- Penulis

Senin, 7 April 2025 - 20:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com  JAKARTA. Setelah menikmati libur panjang Lebaran 2025, banyak investor yang merasa cemas dengan potensi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari Selasa (8/4).

Kekhawatiran ini muncul seiring dengan sentimen negatif dari bursa-bursa regional Asia yang mengalami penurunan tajam selama periode libur perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sebagai informasi, sebelum memasuki masa libur Lebaran, tepatnya pada hari Kamis (27/4), IHSG berada pada posisi 6.510,62, mencatatkan kenaikan tipis 0,59% secara harian. Namun, jika dihitung sejak awal tahun, kinerja IHSG menunjukkan koreksi sebesar 8,04%.

IHSG Berpotensi Trading Halt Lagi pada Perdagangan Selasa (8/4)

Menurut pandangan Ekonom PT Panin Sekuritas Tbk, Felix Darmawan, IHSG berpotensi menghadapi tekanan pada saat pembukaan perdagangan hari Selasa (8/4).

Pemicunya adalah pasar yang mulai memperhitungkan (mem-priced-in) berbagai dinamika global, terutama kemunculan kembali ketegangan perdagangan yang disebabkan oleh kebijakan tarif yang digulirkan oleh Donald Trump, serta tren pelemahan yang terjadi di bursa saham global.

Baca Juga :  Wall Street Kembali Tertekan: Gedung Putih Bantah Isu Penghentian Tarif

“Sentimen negatif yang beredar saat ini memang masih didominasi oleh faktor-faktor eksternal. Potensi resesi yang membayangi Amerika Serikat juga turut menekan harga komoditas, yang selama ini menjadi tulang punggung ekspor Indonesia,” ujar Felix kepada Kontan, Senin (7/4).

Selain itu, nilai tukar rupiah yang masih menunjukkan tren pelemahan juga berpotensi memicu arus keluar modal asing dari pasar keuangan domestik.

Turun 8,04% Sejak Awal Tahun, IHSG Hadapi Tantangan Berat di Awal Kuartal II 2025

Felix berharap agar IHSG masih mampu bertahan di atas level psikologis 6.000 pada kuartal II tahun 2025, meskipun tekanan yang dihadapi pasar saat ini tergolong cukup berat.

Dalam situasi yang penuh ketidakpastian seperti ini, ia menyarankan agar investor mengambil sikap *wait and see* terlebih dahulu, sambil menunggu hingga gejolak di pasar mereda.

Baca Juga :  Gagal Lunasi Utang Jatuh Tempo Hari Ini, Saham WIKA Digembok

Setelah kondisi pasar lebih stabil, investor baru dapat secara selektif memilih saham-saham yang secara fundamental masih *solid* dan memiliki valuasi yang relatif menarik.

“Namun, investor juga tetap perlu mewaspadai potensi volatilitas dalam jangka menengah,” jelasnya.

Efek Kebijakan Tarif Impor AS, IHSG Terancam Trading Halt Lagi pada Selasa (8/4)

Felix juga mencoba membandingkan situasi saat ini dengan dampak kebijakan tarif yang sebelumnya diumumkan oleh Trump terhadap China pada bulan Maret 2018 lalu.

Menurutnya, kebijakan tarif impor yang diterapkan Trump kali ini memiliki intensitas yang jauh lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh skala perang dagang yang lebih besar, baik dari sisi persentase tarif yang dikenakan maupun jumlah negara yang menjadi target.

“Oleh karena itu, dampaknya terhadap pasar saat ini terasa jauh lebih kuat dan cenderung negatif dibandingkan dengan periode sebelumnya,” pungkasnya.

Berita Terkait

Pemerintah Tetap Kuasai Himbara Meski Saham Beralih ke Danareksa
Penurunan Laba Bersih Aspirasi Hidup Indonesia
Rupiah Hari Ini Menguat ke Rp 16.469/USD, Dolar Taiwan Naik Tajam
Inflasi April 2025 Melonjak: Tarif Listrik dan Harga Emas Jadi Biang Kerok
Rekomendasi Saham Pakuwon Jati
IHSG Melonjak Tajam Jumat Pagi: ISAT, ANTM, dan CTRA Jadi Pendorong Utama LQ45
Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok ke Rp 1.912.000 per Gram
MTEL: Analis Ungkap Strategi Investasi Saham Pasca Kinerja Kuartal I 2025

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 13:19 WIB

Pemerintah Tetap Kuasai Himbara Meski Saham Beralih ke Danareksa

Jumat, 2 Mei 2025 - 13:11 WIB

Penurunan Laba Bersih Aspirasi Hidup Indonesia

Jumat, 2 Mei 2025 - 12:51 WIB

Rupiah Hari Ini Menguat ke Rp 16.469/USD, Dolar Taiwan Naik Tajam

Jumat, 2 Mei 2025 - 11:19 WIB

Inflasi April 2025 Melonjak: Tarif Listrik dan Harga Emas Jadi Biang Kerok

Jumat, 2 Mei 2025 - 11:03 WIB

Rekomendasi Saham Pakuwon Jati

Berita Terbaru

finance

Penurunan Laba Bersih Aspirasi Hidup Indonesia

Jumat, 2 Mei 2025 - 13:11 WIB

Family And Relationships

Kenangan Mona Ratuliu untuk Sang Ayah: Sosok Inspiratif dan Taat Beribadah

Jumat, 2 Mei 2025 - 13:07 WIB

Cara Mengetahui dan Mengisi Kode Referensi ETLE (etle-pmj)

RagamInfo

Cara Mengetahui dan Mengisi Kode Referensi ETLE

Jumat, 2 Mei 2025 - 12:59 WIB