Lulu Hypermarket Terancam Tutup: Analisis Mendalam Kondisi Industri Ritel Indonesia

- Penulis

Senin, 7 April 2025 - 16:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, Jakarta – Muncul kabar mengenai penutupan sejumlah gerai ritel Lulu Hypermarket. Yongky Susilo, Managing Director Commercial Real Estate and Shopping Center Studies (CRSC), menyoroti bahwa penurunan performa bisnis ritel telah berlangsung lama, bahkan sejak tahun 2011.

Ritel growth sudah menunjukkan tren negatif sejak lama,” ungkap Yongky saat dihubungi oleh Tempo pada hari Senin, 7 April 2025.

Ia menjelaskan bahwa kemerosotan pertumbuhan industri ritel ini disebabkan oleh jebakan middle income trap. Selain itu, ia juga mengaitkannya dengan menyusutnya jumlah masyarakat kelas menengah, diperparah oleh dampak pandemi Covid-19.

“Akibatnya, volume pasar tidak mengalami perkembangan signifikan. Persaingan menjadi sangat sengit. Minimarket masih menjadi pendorong utama pertumbuhan, meskipun saat ini hanya melalui ekspansi,” jelasnya.

Baca Juga :  IHSG Rebound, Intip Saham-Saham yang Banyak Diborong Investor Asing di Akhir Pekan

Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa ritel hipermarket cenderung lambat beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen yang semakin mencari pengalaman berbelanja yang unik. Hipermarket, menurutnya, masih berfokus pada persaingan harga dengan kompetitor. “Kurangnya inovasi baru membuat pengalaman berbelanja menjadi kurang menarik. Berbelanja di format toko yang besar juga memerlukan waktu yang cukup lama,” tambahnya.

Kabar mengenai penutupan jaringan ritel Lulu Hypermarket belakangan ini santer terdengar. Beberapa gerai Lulu Hypermarket bahkan menawarkan diskon besar-besaran untuk berbagai produk.

Lulu Hypermarket pertama di Indonesia diresmikan oleh mantan Presiden Joko Widodo di Cakung pada tanggal 31 Mei 2016. Pada saat itu, Jokowi menyampaikan harapannya agar Lulu Hypermarket dapat menjadi pintu gerbang bagi produk-produk Indonesia untuk memasuki pasar global, mengingat jaringan Lulu Hypermarket yang luas dan kuat di Timur Tengah dan Asia.

Baca Juga :  Danantara Akan Kelola Dividen BUMN, Penerimaan Negara Makin Seret?

Lulu Group International merupakan salah satu perusahaan dengan jaringan pemasaran ritel yang tersebar luas di seluruh kawasan Timur Tengah. Pada tahun 2022, perusahaan ini tercatat memiliki 218 gerai di seluruh dunia. Selama periode 2019 hingga 2020, nilai ekspor Indonesia ke Uni Emirat Arab melalui Lulu Hypermarket mencapai USD 7,5 Juta. Beberapa produk ekspor Indonesia yang dipasarkan melalui jaringan ritel Lulu Hypermarket meliputi pakaian, buah-buahan segar, kertas, peralatan makan dan dapur, udang, serta cokelat.

Eka Yudha Saputra turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Berita Terkait

OCBC Disney Hadirkan Kartu Kredit Star Wars Platinum Eksklusif
Pajak Kripto Tinggi Hambat Daya Saing Transaksi Indonesia?
BPOM Cabut Izin 8 Kosmetik: Promosi Tak Senonoh, Bahaya Konsumen
Harga Batu Bara Mei 2024 Naik Sedikit, Sentuh USD 121,15 per Ton
Harga Emas Antam Tetap Stabil: Rp 1.902.000 per Gram Hari Ini
Pendapatan dan Laba Bersih Semen Indonesia (SMGR) Turun di Kuartal I-2025
Harga Emas Antam Stabil di Rp 1.902.000/Gram
23 Emiten Bagikan Dividen: Catat Tanggal Cum Date 5-9 Mei 2025

Berita Terkait

Minggu, 4 Mei 2025 - 16:35 WIB

OCBC Disney Hadirkan Kartu Kredit Star Wars Platinum Eksklusif

Minggu, 4 Mei 2025 - 14:43 WIB

Pajak Kripto Tinggi Hambat Daya Saing Transaksi Indonesia?

Minggu, 4 Mei 2025 - 13:23 WIB

BPOM Cabut Izin 8 Kosmetik: Promosi Tak Senonoh, Bahaya Konsumen

Minggu, 4 Mei 2025 - 12:55 WIB

Harga Batu Bara Mei 2024 Naik Sedikit, Sentuh USD 121,15 per Ton

Minggu, 4 Mei 2025 - 10:11 WIB

Harga Emas Antam Tetap Stabil: Rp 1.902.000 per Gram Hari Ini

Berita Terbaru

entertainment

Ryan Reynolds Puji Lagu Green Day: Good Riddance Menyentuh!

Minggu, 4 Mei 2025 - 17:47 WIB