Atasi Post-Vacation Blues: Tips Liburan Singkat Tetap Bahagia

- Penulis

Senin, 7 April 2025 - 10:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Banyak yang beranggapan bahwa perasaan melankolis pasca liburan, yang dikenal sebagai post-vacation blues atau bahkan post-vacation depression, hanya menghantui mereka yang berlibur ke destinasi eksotis di luar negeri, atau menikmati cuti panjang selama berminggu-minggu.

Post-vacation depression menggambarkan suatu kondisi emosional di mana seseorang mengalami serangkaian perasaan negatif yang intens setelah kembali dari liburan, seperti kesedihan mendalam, penyesalan yang tak berujung, amarah yang meluap-luap, atau kekecewaan yang mendalam.

  • Apa Itu Post-vacation Blues? Perasaan Sedih Usai Liburan Lebaran
  • Merasa Sedih Usai Liburan Lebaran? Ketahui Penyebab Post-vacation Blues
  • 3 Cara Mencegah Post-vacation Blues, Siapkan Waktu Luang

Fenomena ini muncul ketika terdapat perbedaan mencolok antara kesenangan dan kebebasan yang dirasakan saat liburan dengan tekanan dan tuntutan rutinitas sehari-hari.

Menurut psikolog klinis dewasa, Adelia Octavia Siswoyo, M.Psi., post-vacation blues dapat menghampiri siapa saja yang menikmati liburan, tanpa memandang lokasi atau durasi liburan, bahkan jika hanya berlibur di dalam kota atau dalam waktu singkat.

“Sebenarnya, kondisi ini bisa terjadi setelah semua jenis liburan yang meninggalkan kesan mendalam atau menciptakan kenangan yang sangat kuat,” jelas Adelia, yang berpraktik di Jaga Batin, Bandung, saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (4/4/2025).

Baca Juga :  Ramalan Zodiak Kesehatan Hari Ini Rabu 5 Februari 2025: Aries dan Virgo Sakit Kepala,Libra Bugar

Dengan kata lain, post-vacation blues atau post-vacation depression adalah serangkaian emosi negatif seperti kesedihan, penyesalan, kemarahan, atau kekecewaan yang dirasakan secara berlebihan setelah kembali dari liburan.

Kondisi ini dapat menyerang siapa pun yang baru saja usai berlibur, termasuk mereka yang menghabiskan waktu libur Lebaran.

Pemicu utama post-vacation blues adalah kontras yang tajam antara rutinitas harian yang penuh dengan tekanan dan pemicu stres, dibandingkan dengan liburan yang penuh dengan pengalaman menyenangkan dan kenangan indah.

Akibatnya, individu yang bersangkutan merasa sedih, menyesal, marah, atau kecewa, bahkan mungkin merasa takut untuk menghadapi kembali rutinitas sehari-hari yang monoton.

Liburan biasa juga bisa kena post-vacation blues

Adelia menambahkan bahwa post-vacation blues juga dapat terjadi setelah kegiatan “liburan” yang tidak lazim atau di luar kebiasaan.

“Kegiatan ‘liburan’ lainnya, seperti menghadiri konser musik, atau berkumpul dengan teman lama atau anggota keluarga jauh, juga dapat memicu efek serupa,” paparnya.

Apapun jenis liburan yang dipilih, semua orang berpotensi mengalami post-vacation blues, tergantung pada tingkat stres yang dialami sebelum masa liburan.

“Individu yang memiliki tingkat stres tinggi dalam rutinitas sehari-harinya lebih berisiko mengalami post-vacation blues. Sebaliknya, bagi mereka yang memiliki rutinitas harian dengan tingkat stres yang relatif ringan, biasanya tidak akan mengalami kesulitan untuk beradaptasi kembali setelah liburan,” lanjutnya.

Baca Juga :  5 Tips Liburan Bareng Mertua, Jadikan Momen Manis Nggak Menegangkan dan Nyaman!

Cara mengatasi post-vacation blues

Terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi post-vacation blues. Salah satunya adalah dengan memberikan jeda waktu setelah liburan usai.

“Jangan langsung kembali bekerja atau beraktivitas segera setelah tiba dari liburan. Berikan waktu bagi diri sendiri untuk beristirahat secara fisik, serta memberikan ruang dan waktu untuk meninjau kembali kenangan indah selama liburan dan bernostalgia,” saran Adelia.

Sebagai contoh, atur jadwal kepulangan dari liburan tiga hari sebelum kembali bekerja atau bersekolah. Manfaatkan tiga hari tersebut untuk memproses pengalaman liburan yang baru saja dialami.

Dengan demikian, ketika tiba saatnya untuk kembali bekerja atau bersekolah, Anda telah siap secara mental dan fisik untuk kembali menjalankan rutinitas harian.

“Jika Anda bekerja, hindari langsung mengambil beban pekerjaan yang berat. Mulailah dengan tugas-tugas ringan untuk menghindari perasaan ‘gagal’ dalam proses adaptasi kembali,” pungkas Adelia.

Berita Terkait

Kreatina: Otot Kekar, Otak Cerdas, Suplemen Terbaik?
Saham Rumah Sakit Tertekan? Analis Ungkap Strategi Jitu Hadapi Tantangan
Pilates Bikin Gemetar: Pengalaman Pertama dan Tips Pemula
Nenek 71 Tahun Bikin Kagum, Raih Juara Kebugaran Nasional!
Emiten Rumah Sakit Untung Gede, Efek Co-Payment Asuransi Kesehatan!
Vaksin Covid: Amankah untuk Ibu Hamil dan Anak-Anak?
Nirina Zubir Burnout, Pilih Rehat 2 Bulan dan Menjauhi Lingkungan Sosial
Hamil Saat Pakai IUD, Mungkinkah? Ini Penjelasan Lengkapnya!

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 04:42 WIB

Kreatina: Otot Kekar, Otak Cerdas, Suplemen Terbaik?

Minggu, 15 Juni 2025 - 23:37 WIB

Saham Rumah Sakit Tertekan? Analis Ungkap Strategi Jitu Hadapi Tantangan

Kamis, 12 Juni 2025 - 08:37 WIB

Pilates Bikin Gemetar: Pengalaman Pertama dan Tips Pemula

Selasa, 10 Juni 2025 - 06:17 WIB

Nenek 71 Tahun Bikin Kagum, Raih Juara Kebugaran Nasional!

Senin, 9 Juni 2025 - 01:22 WIB

Emiten Rumah Sakit Untung Gede, Efek Co-Payment Asuransi Kesehatan!

Berita Terbaru

finance

Harga Minyak Mendidih: Analisis Dampak & Prediksi Terbaru

Senin, 16 Jun 2025 - 12:02 WIB

entertainment

Gustiwiw Meninggal, Ernest Prakasa Berduka: “Masih Aneh Rasanya”

Senin, 16 Jun 2025 - 11:57 WIB

Urban Infrastructure

Chongqing, Cina: Magnet Konten Kreator, Destinasi Wisata Unik!

Senin, 16 Jun 2025 - 11:47 WIB

sports

Bagnaia Aman, Marquez Gigit Jari: Bos Ducati Pilih Pecco!

Senin, 16 Jun 2025 - 11:32 WIB