Strategi China: Kuasai Mineral Langka, Tekan Dominasi AS?

- Penulis

Minggu, 6 April 2025 - 23:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Pemerintah Tiongkok secara resmi mengumumkan penerapan tarif pembalasan sebesar 34 persen terhadap seluruh produk yang berasal dari Amerika Serikat (AS), yang mulai berlaku pada tanggal 10 April 2025. Tindakan ini diambil sebagai respons langsung terhadap pengenaan tarif serupa oleh pemerintahan Donald Trump pada produk-produk asal Tiongkok.

Selain itu, Beijing juga memberlakukan pembatasan ekspor terhadap beberapa mineral tanah jarang yang sangat penting bagi kelangsungan industri teknologi di seluruh dunia. Eskalasi ketegangan perdagangan antara dua kekuatan ekonomi global ini seketika mengguncang stabilitas pasar di seluruh dunia.

1. Ekspor Mineral Langka Diperketat, Dampaknya Dirasakan Dunia

Tiongkok mengumumkan pembatasan ekspor untuk tujuh jenis mineral tanah jarang, termasuk di antaranya adalah samarium, gadolinium, terbium, dysprosium, lutetium, scandium, dan yttrium. Kebijakan penting ini diumumkan secara resmi oleh Kementerian Perdagangan Tiongkok, bersamaan dengan pemberlakuan tarif impor yang baru terhadap berbagai komoditas asal AS.

Mineral-mineral tersebut memainkan peran krusial dalam berbagai sektor strategis, mulai dari industri pertahanan, manufaktur pesawat terbang, pengembangan teknologi radar, hingga produksi perangkat elektronik canggih. Pemerintah Tiongkok menegaskan bahwa implementasi kebijakan ini akan memberikan dampak yang signifikan secara global, tidak hanya terbatas pada AS.

“Samarium memiliki peran penting dalam industri laser dan reaktor nuklir, gadolinium digunakan dalam mesin MRI, terbium dalam sensor elektronik, dan dysprosium menjadi bagian integral dari batang kendali di pembangkit listrik tenaga nuklir,” tulis The Register.

Sementara itu, lutetium dan scandium banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan riset, dan yttrium digunakan secara luas untuk memperkuat paduan baja dan aluminium.

Baca Juga :  OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi RI, Ini Biang Keroknya!


Tiongkok Naikkan 34 Persen Tarif Balasan Terhadap AS


Tiongkok Naikkan 34 Persen Tarif Balasan Terhadap AS

2. Tiongkok Menguasai 95 Persen Pasar, Ketergantungan AS Sangat Tinggi

Dengan mengendalikan sekitar 95 persen dari total produksi mineral tanah jarang di seluruh dunia, Tiongkok memiliki posisi yang sangat dominan, yang memungkinkan negara tersebut untuk memberikan pengaruh yang besar terhadap rantai pasokan global. Ketergantungan negara-negara lain pada ekspor mineral dari Tiongkok menjadikan kebijakan ini sebagai instrumen strategis yang efektif dalam memberikan tekanan dalam konteks perdagangan.

Laporan dari United States International Trade Commission pada tahun 2020 menunjukkan bahwa 78 persen pasokan tanah jarang di AS sangat bergantung pada impor dari Tiongkok. Situasi ini semakin memperkuat posisi Beijing dalam negosiasi, terutama di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan Washington.

Beijing bukan kali pertama menggunakan kontrol ekspor sebagai alat penekan. Pada tahun 2023, pemerintah Tiongkok sempat memberlakukan pembatasan terhadap ekspor gallium dan germanium, dua material penting dalam pembuatan semikonduktor, yang kemudian memicu kekhawatiran di seluruh dunia mengenai stabilitas pasokan teknologi tinggi.

Baca Juga :  Cek Rekomendasi Saham ADRO, AKRA, LSIP dan PANI untuk Perdagangan Selasa (24/2)


Pejabat Keamanan Taiwan Kunjungi AS Usai Latihan Militer China


Pejabat Keamanan Taiwan Kunjungi AS Usai Latihan Militer China

3. Tekanan Global Meningkat, Pasar dan Sekutu AS Merasa Gelisah

Langkah pembatasan yang diambil oleh Tiongkok secara langsung menimbulkan kegelisahan di kalangan pasar dan pemerintah dari berbagai negara. Selain AS, banyak negara maju lainnya juga sangat bergantung pada pasokan tanah jarang dari Tiongkok untuk mendukung industri-industri strategis mereka, mulai dari sektor energi hingga pertahanan.

Pasar saham global merespons dengan negatif. Indeks Dow Jones Industrial mengalami penurunan tajam sebesar 2.231 poin, sementara NASDAQ turun sebanyak 962 poin. Bursa saham di Asia dan Eropa juga mengalami koreksi seiring dengan meningkatnya kekhawatiran mengenai gangguan pasokan dan meningkatnya proteksionisme dalam perdagangan.

Dilansir dari CBS News, Minggu (6/4/2025), Inggris, yang terkena dampak tarif dasar sebesar 10 persen dari AS pada pekan ini, mulai mempertimbangkan opsi pembalasan. Negara-negara sekutu Washington menyatakan kesiapan mereka untuk bernegosiasi, tetapi juga mempersiapkan langkah-langkah antisipasi jika ketegangan terus berlanjut. Beijing dan mitra-mitra dagangnya berharap agar kesepakatan perdagangan yang baru dapat segera dicapai demi menjaga stabilitas ekonomi global.


Efek Tarif Trump, IHSG Diprediksi Terguncang Esok Hari


Efek Tarif Trump, IHSG Diprediksi Terguncang Esok Hari

Berita Terkait

Sucor AM: Lahirkan Talenta Investasi Muda Lewat Beasiswa SAP
Saham BUMN Karya: Kontrak Mini, Pilih Cermat, Ini Alasannya!
DATA Remala Abadi Kantongi Kredit Rp 220 Miliar dari Bank Mandiri
Shekel Melesat, Bursa Israel Bergairah: Rekor Tertinggi Sejak 2008!
6 Saham Kena Suspensi BEI, Investor Panik! Apa Penyebabnya?
Wall Street Hijau, Rapat The Fed Bayangi Kenaikan Awal Pekan
JSMR: Saham Jasa Marga Dapat Rekomendasi Beli dari Ciptadana, Potensi Cuan?
WSKT: Restrukturisasi Obligasi Rp 1,3 Triliun Rampung 2025, Bagaimana Nasibnya?

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 00:57 WIB

Sucor AM: Lahirkan Talenta Investasi Muda Lewat Beasiswa SAP

Selasa, 17 Juni 2025 - 00:02 WIB

Saham BUMN Karya: Kontrak Mini, Pilih Cermat, Ini Alasannya!

Senin, 16 Juni 2025 - 23:17 WIB

DATA Remala Abadi Kantongi Kredit Rp 220 Miliar dari Bank Mandiri

Senin, 16 Juni 2025 - 23:07 WIB

Shekel Melesat, Bursa Israel Bergairah: Rekor Tertinggi Sejak 2008!

Senin, 16 Juni 2025 - 22:37 WIB

6 Saham Kena Suspensi BEI, Investor Panik! Apa Penyebabnya?

Berita Terbaru

technology

Samsung Z Flip6 vs iPhone 16e: Adu Spek, Harga, Pilih Mana?

Selasa, 17 Jun 2025 - 01:37 WIB

sports

Bayern Muenchen Bantai 10-0, Kompany: Selisih Gol Krusial!

Selasa, 17 Jun 2025 - 01:17 WIB

Family And Relationships

Al Ghazali Nikah, Segini Mahar 2025 Euro Jika Dirupiahkan!

Selasa, 17 Jun 2025 - 01:07 WIB

finance

Sucor AM: Lahirkan Talenta Investasi Muda Lewat Beasiswa SAP

Selasa, 17 Jun 2025 - 00:57 WIB