Intervensi BI Redam Dampak Tarif Trump: Stabilitas Pasar Terjaga?

- Penulis

Sabtu, 5 April 2025 - 15:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Bank Indonesia (BI) memberikan tanggapannya terkait pengaruh kebijakan tarif impor sebesar 32 persen yang diterapkan Amerika Serikat terhadap produk-produk asal Indonesia. Langkah Presiden Donald Trump dalam menerapkan tarif balasan atau resiprokal terhadap barang-barang impor yang masuk ke AS telah memicu ketegangan perdagangan dan menimbulkan ancaman bagi kestabilan ekonomi global.

Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, Bank Indonesia secara aktif akan terus memantau perkembangan dinamika pasar keuangan, baik di tingkat global maupun domestik, setelah pengumuman kebijakan tarif oleh Trump pada tanggal 2 April lalu. 

“Setelah pengumuman tersebut, yang kemudian diikuti oleh pengumuman pembalasan tarif oleh Tiongkok pada 4 April 2025, pasar menunjukkan pergerakan yang dinamis. Pasar saham global mengalami penurunan, dan imbal hasil (yield) US Treasury mengalami penurunan tajam hingga mencapai level terendahnya sejak Oktober 2024,” jelas Denny dalam pernyataan tertulisnya pada hari Sabtu (5/4/2025). 

IMF Peringatkan Risiko Besar Tarif Impor Trump, Ancam Ekonomi Global!

IMF Peringatkan Risiko Besar Tarif Impor Trump, Ancam Ekonomi Global!

1. BI jaga keyakinan pasar dengan lakukan intervensi

Di sisi lain, Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, terutama melalui optimalisasi penggunaan instrumen triple intervention, yaitu intervensi di pasar valuta asing pada transaksi spot dan DNDF, serta melalui Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

Baca Juga :  Strategi Jitu Warren Buffett: Amankan Investasi Saat Pasar Saham Volatil

“BI juga akan berupaya memastikan ketersediaan likuiditas valuta asing yang cukup untuk memenuhi kebutuhan perbankan dan sektor usaha, serta terus menjaga kepercayaan para pelaku pasar,” imbuhnya. 

2. Rupiah dan IHSG berpotensi lanjutkan pelemahan

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, berpendapat bahwa kebijakan tarif yang diterapkan oleh Trump berpotensi meningkatkan ketidakpastian di pasar keuangan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan pelemahan rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut. 

“Para investor cenderung akan mencari aset-aset yang dianggap aman dan menarik dana mereka keluar dari negara-negara berkembang,” tegas Bhima. 

Oleh karena itu, Bhima menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap imported inflation atau kenaikan harga barang-barang impor. Kondisi ini diperkirakan akan semakin menekan daya beli masyarakat, terutama untuk kebutuhan pangan dan kebutuhan sekunder. 

“Pasca libur lebaran, pasar saham bersiap menghadapi arus modal keluar (capital outflow). Penghentian sementara perdagangan (trading halt) bukan tidak mungkin terjadi lagi,” ungkapnya. 

Trump Isyaratkan Terbuka pada Negosiasi Tarif Resiprokal

Trump Isyaratkan Terbuka pada Negosiasi Tarif Resiprokal

3. Rupiah berpotensi tembus Rp17.000 per dolar AS pekan depan

Baca Juga :  Rupiah Terkoreksi: Analisis Pelemahan Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini

Sementara itu, Pengamat mata uang yang juga Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi, mengungkapkan bahwa nilai tukar rupiah mengalami penurunan yang cukup signifikan sebagai akibat dari pemberlakuan tarif impor oleh Amerika Serikat.

Ia bahkan memberikan peringatan bahwa dalam beberapa minggu ke depan, sangat mungkin nilai rupiah akan terus mengalami pelemahan, bahkan berpotensi mencapai level Rp16.900, dan tidak menutup kemungkinan menembus angka Rp17.000.

“Perang dagang ini menyebabkan mata uang rupiah kembali melemah dan ada kemungkinan besar dalam minggu-minggu ini, saat pembukaan pasar, level Rp16.900 akan tercapai. Ada potensi besar juga untuk menembus level Rp17.000, jadi perlu berhati-hati,” kata Ibrahim. 

Selain itu, IHSG juga diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 2-3 persen pada awal perdagangan minggu depan. Penurunan ini merupakan respons pasar terhadap kebijakan tarif yang diumumkan oleh Trump. 

15 Daftar Produk Ekspor RI ke AS yang Paling Terdampak Tarif Trump

15 Daftar Produk Ekspor RI ke AS yang Paling Terdampak Tarif Trump

Berita Terkait

WSKT: Restrukturisasi Obligasi Rp 1,3 Triliun Rampung 2025, Bagaimana Nasibnya?
Saham Bank BUMN Anjlok, BNI Terparah? Cek Update Harga!
IHSG Merosot, Saham AMMN, MAPI, UNVR Jadi Top Losers Senin Ini
Hotel Fitra Ekspansi Umrah, Targetkan Pertumbuhan Double Digit di 2025
Benang Sintetis Impor: Industri Tekstil Belum Pulih Meski Ada Bea Masuk?
IHSG Rawan Tertekan, Ketegangan Geopolitik dan Suku Bunga Jadi Biang Kerok?
IHSG Anjlok! UNVR, BRPT, CTRA Jadi Biang Kerok LQ45?
Saham Big Banks Loyo, Ada Apa dengan Sektor Perbankan?

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 19:42 WIB

WSKT: Restrukturisasi Obligasi Rp 1,3 Triliun Rampung 2025, Bagaimana Nasibnya?

Senin, 16 Juni 2025 - 17:32 WIB

Saham Bank BUMN Anjlok, BNI Terparah? Cek Update Harga!

Senin, 16 Juni 2025 - 16:57 WIB

IHSG Merosot, Saham AMMN, MAPI, UNVR Jadi Top Losers Senin Ini

Senin, 16 Juni 2025 - 16:07 WIB

Hotel Fitra Ekspansi Umrah, Targetkan Pertumbuhan Double Digit di 2025

Senin, 16 Juni 2025 - 15:17 WIB

Benang Sintetis Impor: Industri Tekstil Belum Pulih Meski Ada Bea Masuk?

Berita Terbaru

entertainment

Serial Reacher, Agnez Mo dan Anggun: Misteri Apa Sebenarnya?

Senin, 16 Jun 2025 - 20:57 WIB

sports

Marquez Bingung di Tes MotoGP Aragon 2025, Bagnaia Unggul?

Senin, 16 Jun 2025 - 20:52 WIB

travel

Liburan Mewah Hemat: Tips & Trik Anti Bokek!

Senin, 16 Jun 2025 - 20:47 WIB

Family And Relationships

Al Ghazali Kaya Raya, Ini Sumber Kekayaannya Sebelum Nikahi Alyssa!

Senin, 16 Jun 2025 - 20:42 WIB

sports

Skuad Garuda Muda, Ini 30 Pemain TC Timnas U23 AFF 2025!

Senin, 16 Jun 2025 - 20:27 WIB