Idul Fitri Selamatkan Indeks Manufaktur Maret: Analisis Kemenperin

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 4 April 2025 - 00:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, Jakarta – Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager Index/PMI) Manufaktur Indonesia mengalami penurunan pada bulan Maret 2025, berada di angka 52,4. Angka ini sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan 53,6. Walaupun demikian, angka PMI di bulan Maret ini tetap menunjukkan aktivitas manufaktur yang ekspansif. Batas ambang yang menunjukkan pertumbuhan dalam PMI manufaktur adalah angka 50. Jika di bawah angka tersebut, maka tergolong sebagai level kontraksi.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjelaskan bahwa biasanya, hari raya keagamaan menjadi pendorong utama peningkatan permintaan produk manufaktur, yang kemudian diikuti oleh kenaikan angka PMI. Namun, fenomena ini tidak terjadi pada perayaan Idul Fitri kali ini. “Meskipun begitu, momentum perayaan keagamaan kali ini setidaknya menjadi penopang yang cukup signifikan bagi PMI, sehingga tidak mengalami penurunan yang lebih dalam,” jelas Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief, dalam keterangan resminya di Jakarta, pada Rabu, 2 April 2025.

Berdasarkan data laporan industri yang diterima oleh Kemenperin, terlihat adanya penurunan penjualan produk manufaktur di sektor makanan, minuman, serta tekstil dan produk tekstil (TPT) menjelang Lebaran. Perlambatan pertumbuhan ini juga tercermin dalam laporan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Maret, yang turun menjadi 52,98, atau lebih rendah 0,17 poin dibandingkan dengan bulan Februari 2025.

Baca Juga :  PTPP Tingkatkan Kinerja: Divestasi Anak Usaha dan Pelepasan Jalan Tol

Terlepas dari kondisi tersebut, Febri menekankan bahwa Indonesia memiliki keunggulan dibandingkan negara-negara lain yang mengalami penurunan PMI tanpa adanya momentum perayaan hari keagamaan. Data dari S&P Global menunjukkan bahwa PMI Indonesia pada Maret 2025 berada di angka 52,4, melampaui negara-negara seperti China (51,2), Vietnam (50,5), Thailand (49,9), Taiwan (49,8), Amerika Serikat (49,8), Myanmar (49,8), Belanda (49,6), Korea Selatan (49,1), Prancis (48,9), Jerman (48,3), Jepang (48,3), dan Inggris (44,6).

“Coba bayangkan jika tidak ada perayaan hari besar keagamaan dan liburan di bulan Maret, bisa jadi PMI Indonesia akan mengalami penurunan yang lebih signifikan,” ujar Febri. Ia optimis bahwa PMI Indonesia memiliki potensi untuk kembali meningkat, bahkan melampaui angka bulan sebelumnya, asalkan mampu memanfaatkan momentum permintaan Lebaran secara optimal. “Selain itu, pengendalian produk impor murah di pasar domestik juga perlu dioptimalkan,” lanjut Febri.

Baca Juga :  PGUN Bagi Dividen: Peluang Investasi Menarik dari Emiten CPO Haji Isam!

Febri juga menyampaikan bahwa para pelaku industri saat ini masih menunjukkan optimisme dalam menjalankan bisnis di Indonesia. Ia menegaskan bahwa sektor manufaktur dalam negeri tetap menjadi daya tarik bagi investor yang ingin menanamkan modal di Indonesia. Keyakinannya ini didasarkan pada data dari Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).

“Berdasarkan laporan dari SIINas, selama bulan Januari-Februari 2025, terdapat sekitar 198 perusahaan industri yang melaporkan bahwa mereka sedang membangun atau dalam proses membangun fasilitas produksi. Hal ini juga berdampak pada penyerapan tenaga kerja yang mencapai lebih dari 24 ribu orang,” ungkapnya.

Pilihan Editor: Alasan Trump Terapkan Kebijakan Tarif Terbaru: Indonesia Dkk Memanfaatkan AS sejak Lama

Berita Terkait

JSMR: Penyesuaian Tarif Tol, Peluang Beli Saham Jasa Marga?
Saham UMA Melesat, Cek Daftar dan Risiko Investasi!
CHIP Bagi Dividen Rp 2,01: Investor Sumringah!
Shio Beruntung Juni 2025: Rezeki Emas Antam Menanti!
IHSG Terkoreksi, Investor Waspadai Geopolitik Global!
Sucor AM: Lahirkan Talenta Investasi Muda Lewat Beasiswa SAP
Saham BUMN Karya: Kontrak Mini, Pilih Cermat, Ini Alasannya!
DATA Remala Abadi Kantongi Kredit Rp 220 Miliar dari Bank Mandiri

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 07:02 WIB

JSMR: Penyesuaian Tarif Tol, Peluang Beli Saham Jasa Marga?

Selasa, 17 Juni 2025 - 05:42 WIB

Saham UMA Melesat, Cek Daftar dan Risiko Investasi!

Selasa, 17 Juni 2025 - 04:57 WIB

CHIP Bagi Dividen Rp 2,01: Investor Sumringah!

Selasa, 17 Juni 2025 - 04:07 WIB

Shio Beruntung Juni 2025: Rezeki Emas Antam Menanti!

Selasa, 17 Juni 2025 - 02:22 WIB

IHSG Terkoreksi, Investor Waspadai Geopolitik Global!

Berita Terbaru

finance

JSMR: Penyesuaian Tarif Tol, Peluang Beli Saham Jasa Marga?

Selasa, 17 Jun 2025 - 07:02 WIB

entertainment

Teuku Rassya Kesulitan Perankan Said di Film Syirik, Ini Alasannya!

Selasa, 17 Jun 2025 - 06:32 WIB

sports

Wonderkid 17 Tahun Salip Mbappe, Raja Dribbling Baru Eropa!

Selasa, 17 Jun 2025 - 06:27 WIB

crime

Kepergok Warga, Maling Motor di Kemayoran Dicokok Polisi!

Selasa, 17 Jun 2025 - 06:12 WIB

sports

Geger Transfer Persib, 12 Pemain Baru Siap Bergabung!

Selasa, 17 Jun 2025 - 06:07 WIB