Dampak Kebijakan Tarif Trump: Harga Emas Meroket, Prediksi Kenaikan Berikutnya

- Penulis

Kamis, 3 April 2025 - 13:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – JAKARTA. Harga emas spot mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) baru, mencapai US$ 3.164 per ons troy setelah pengumuman kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Tren kenaikan ini diperkirakan berlanjut sepanjang tahun.

Mengacu data Trading Economics, harga emas spot sempat menyentuh US$ 3.164,9 per ons troy di awal perdagangan. Rekor ini tercipta dua jam setelah Trump mengumumkan detail kebijakan tarif impor bagi negara-negara mitra dagang AS.

Menanggapi hal ini, Analis Doo Financial, Lukman Leong, memprediksi penguatan harga emas akan berkelanjutan.

“Kenaikan harga emas diproyeksikan berlanjut hingga mencapai US$ 3.350 – US$ 3.500 per ons troy pada akhir tahun ini,” ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Kamis (3/4).

Lukman menjelaskan, kebijakan tarif Trump memicu kekhawatiran pelemahan ekonomi global. Kebijakan ini berpotensi merugikan perekonomian AS dan memicu resesi akibat tekanan perdagangan dari negara-negara mitra.

Harga Emas Tembus Rekor Tertinggi Usai Trump Umumkan Tarif Timbal Balik

Sebagai informasi, Trump menetapkan tarif dasar 10% untuk semua negara. Negara-negara dengan surplus dagang terbesar dikenakan tarif tambahan, termasuk China (34%), Uni Eropa (20%), Jepang (24%), dan Indonesia (32%).

Situasi ini, menurut Lukman, menciptakan sentimen risk-off, mendorong investor beralih dari aset berisiko ke aset aman seperti emas.

Selain itu, Lukman juga mencatat sentimen geopolitik global turut memengaruhi harga emas. Faktor-faktor tersebut meliputi upaya Trump menguasai Greenland dan Kanal Panama, ketegangan China-Taiwan pasca latihan militer China di sekitar Taiwan, serta konflik di Timur Tengah.

Dalam kondisi ini, Lukman menyarankan investor emas untuk mempertahankan posisi. Ambil untung dapat dilakukan pada rentang 20%–30%.

Saat terjadi koreksi, investor bisa melakukan pembelian kembali secara bertahap dengan strategi dollar cost averaging. Level support yang direkomendasikan berada di US$ 2.995, US$ 3.000, dan US$ 3.100.

Berita Terkait

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?
Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?
Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!
Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung
Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil
BSU 2025: Rp600 Ribu Cair! Cek Syarat, Jadwal, dan Caranya
Saham Libur! BEI Tutup Hari Ini, Cuti Bersama Proklamasi
Dasco Usul: Tantiem Pejabat BUMN Dihapus, Hemat Negara Rp 18 Triliun!

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 05:44 WIB

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?

Minggu, 24 Agustus 2025 - 08:36 WIB

Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 11:23 WIB

Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!

Jumat, 22 Agustus 2025 - 16:01 WIB

Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung

Jumat, 22 Agustus 2025 - 13:41 WIB

Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Jurnalis Antara Dianiaya Polisi Saat Liput Demo DPR!

Senin, 25 Agu 2025 - 21:08 WIB

Public Safety And Emergencies

Demo DPR, Tol Dalam Kota Macet! Lalin Dialihkan

Senin, 25 Agu 2025 - 21:00 WIB

politics

Partai Buruh Geruduk DPR 28 Agustus: Bukan Demo Akhir Pekan!

Senin, 25 Agu 2025 - 17:52 WIB