Kebijakan Tarif Baru Trump: Dampak Besar Bagi Ekonomi Indonesia

- Penulis

Kamis, 3 April 2025 - 12:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. Pada 3 April 2025, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor global baru yang mulai berlaku pada 5 April 2025. Kebijakan ini menetapkan tarif minimum 10% untuk semua barang impor ke AS. Namun, beberapa negara, termasuk Indonesia, akan dikenakan tarif tambahan yang lebih tinggi.

Indonesia akan menghadapi tarif sebesar 32%, meskipun Trump mengklaim Indonesia menerapkan tarif efektif sebesar 64% pada produk-produk AS. Klaim ini terutama didasarkan pada tarif tinggi yang dikenakan Indonesia terhadap produk seperti etanol.

Akan tetapi, data Bank Dunia menunjukkan tarif rata-rata Indonesia terhadap impor AS hanya 4,2%. Perbedaan signifikan ini mungkin disebabkan oleh hambatan non-tarif atau faktor-faktor terkait kurs mata uang.

Baca Juga :  Suku Bunga BI Stabil, Bank Digital Tahan Iming-Iming Deposito Tinggi

Trump Umumkan Kebijakan Tarif Timbal Balik Global, Indonesia Ditetapkan 32%

“Tarif ini akan berdampak signifikan terhadap Indonesia, terutama pada produk-produk yang dikenai tarif tinggi,” ungkap Helmy Kristanto, analis dari BRIDS Economic Research kepada Kontan pada 3 April 2025.

Ia menambahkan bahwa sektor-sektor seperti industri etanol, yang dikenai tarif 30%, akan merasakan dampak langsung kebijakan ini.

Kebijakan ini berpotensi memicu aksi balasan dari negara-negara yang terkena dampak. Namun, Kefas Sidauruk, rekan peneliti Helmy dari BRIDS Economic Research, memperkirakan negosiasi akan menjadi solusi utama untuk meredakan ketegangan.

Baca Juga :  Trump Picu Bursa AS Roboh, IHSG Waspada Suspen Pasca Libur

Ini Tanggapan Sejumlah Pemimpin Dunia Usai Trump Umumkan Kebijakan Tarif

 “Risiko pembalasan memang ada, tetapi negosiasi merupakan jalan terbaik untuk mengurangi ketegangan,” tegas Kefas.

Lebih lanjut, kebijakan tarif ini diperkirakan akan mendorong inflasi di AS dan meningkatkan ketidakpastian ekonomi global.

Volatilitas mata uang dunia juga diprediksi akan tetap tinggi. Yuan China (CNY) diperkirakan akan kembali melemah di atas level 7,34, yang berpotensi memberi dampak negatif lebih lanjut pada nilai tukar rupiah (IDR).

Indonesia Juga Kena, Ini Pernyataan Lengkap Gedung Putih Soal Tarif Baru Impor Trump

Berita Terkait

Harga Emas Antam Terkini: Turun Jadi Rp 1.912.000, Saatnya Beli?
MCOL Bagikan Dividen Jumbo Rp 693 Miliar: Investor Sumringah!
Rupiah Perkasa Hari Ini: Menguat 1% Sentuh Rp 16.438 Per Dolar AS!
Laba & Pendapatan MAPI Meroket di Kuartal I 2025: Analisis Lengkap
JB Straubel: Profil Lengkap Kandidat CEO Tesla Pengganti Elon Musk?
Target IPO Bank DKI: Lima Bulan Hingga Satu Tahun, Kata Pramono
Pemerintah Tetap Kuasai Himbara Meski Saham Beralih ke Danareksa
Penurunan Laba Bersih Aspirasi Hidup Indonesia

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 16:59 WIB

Harga Emas Antam Terkini: Turun Jadi Rp 1.912.000, Saatnya Beli?

Jumat, 2 Mei 2025 - 16:15 WIB

MCOL Bagikan Dividen Jumbo Rp 693 Miliar: Investor Sumringah!

Jumat, 2 Mei 2025 - 15:59 WIB

Rupiah Perkasa Hari Ini: Menguat 1% Sentuh Rp 16.438 Per Dolar AS!

Jumat, 2 Mei 2025 - 14:23 WIB

Laba & Pendapatan MAPI Meroket di Kuartal I 2025: Analisis Lengkap

Jumat, 2 Mei 2025 - 14:19 WIB

JB Straubel: Profil Lengkap Kandidat CEO Tesla Pengganti Elon Musk?

Berita Terbaru

Education And Learning

Hardiknas 2025: Mendikbudristek Dorong Siswa Aktif Belajar dan Berdiskusi

Jumat, 2 Mei 2025 - 17:07 WIB

politics

Prabowo Janjikan Televisi Canggih untuk Sekolah di Hardiknas

Jumat, 2 Mei 2025 - 16:55 WIB