Supermarket Inggris Perang Diskon Hadapi Lonjakan Harga Pangan

- Penulis

Rabu, 2 April 2025 - 10:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Inflasi makanan di Inggris kembali meningkat pada Maret 2025, didorong oleh lonjakan harga cokelat dan permen. Data Kantar mencatat inflasi bahan makanan mencapai 3,5 persen dalam empat minggu hingga 23 Maret, naik dari angka 3,3 persen bulan sebelumnya.

Meskipun perayaan Paskah masih di akhir April, masyarakat Inggris telah menghabiskan lebih dari 134 juta poundsterling untuk telur cokelat dan kudapan musiman lainnya. Angka ini menunjukan peningkatan hampir 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Lebih lanjut, sepertiga rumah tangga Inggris telah membeli hot cross buns, roti tradisional yang identik dengan Paskah.

1. Supermarket gencarkan promosi untuk menarik pelanggan

Supermarket di Inggris semakin gencar memberikan diskon untuk memikat pelanggan di tengah tekanan inflasi yang tinggi. Kantar mencatat total pengeluaran konsumen untuk produk promosi mencapai 2,6 miliar poundsterling, meningkat hampir 9 persen dibandingkan tahun lalu. Saat ini, barang diskon menyumbang 28,2 persen dari total penjualan supermarket—angka tertinggi dalam empat tahun terakhir.

“Dengan harga yang terus merangkak naik, supermarket menyadari pentingnya berinvestasi agar tetap menarik pelanggan ke toko mereka,” ujar Fraser McKevitt, kepala riset ritel dan konsumen di Kantar, seperti dikutip The Guardian, Rabu (2/4/2025).

Di sisi lain, meskipun tekanan ekonomi sedikit mereda jika dibandingkan puncaknya pada Oktober 2022, sekitar 22 persen masyarakat Inggris masih kesulitan secara finansial. Kenaikan harga bahan pokok seperti mentega dan produk olahannya semakin memberatkan rumah tangga. Menurut survei Kantar, kenaikan harga makanan menjadi kekhawatiran terbesar ketiga bagi masyarakat Inggris, setelah tagihan energi dan kondisi ekonomi negara secara keseluruhan.

Baca Juga :  Menjelang Lebaran: Beras, Bawang Putih dan Daging Kompak Naik

Sebelumnya, industri ritel telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2012, hampir 40 persen dari total belanja bahan makanan berasal dari produk diskon, namun tren ini sempat menurun. Kini, persaingan ketat antar peritel telah menghidupkan kembali strategi promosi untuk menarik minat konsumen.

Bertemu Menlu Prancis, Sugiono Bahas Transisi Energi-Ketahanan Pangan

Bertemu Menlu Prancis, Sugiono Bahas Transisi Energi-Ketahanan Pangan

2. Lidl dan Ocado catat pertumbuhan pesat, Asda tersingkir dari persaingan

Persaingan di sektor ritel semakin sengit, dengan supermarket diskon dan platform daring mendominasi pertumbuhan pasar. Berdasarkan laporan Daily Mail, Lidl menjadi jaringan ritel fisik dengan pertumbuhan tercepat setelah mencatat lonjakan penjualan 9,1 persen dalam tiga bulan hingga 23 Maret. Pangsa pasarnya kini mencapai 7,8 persen, mendekati Morrisons yang memiliki pangsa pasar lebih besar.

Sementara itu, Ocado mencatat pertumbuhan terbesar secara keseluruhan dengan kenaikan penjualan 11 persen. Dengan pangsa pasar 2 persen, supermarket daring ini semakin memperkuat posisinya sebagai pemain utama di pasar digital.

Sebaliknya, Asda mengalami penurunan penjualan 5,6 persen, menyebabkan pangsa pasarnya turun menjadi 12,5 persen. Penurunan ini terjadi meskipun mereka berupaya menarik kembali pelanggan melalui harga yang lebih murah dan peningkatan layanan di toko.

Namun, strategi tersebut belum membuahkan hasil yang diharapkan. McKevitt menjelaskan bahwa pesaing utama Asda seperti Tesco, Sainsbury’s, dan Marks & Spencer justru semakin mengukuhkan dominasinya.

Baca Juga :  Rosan Roeslani Diskusikan Isu Pangan dengan Menteri dan Pengusaha Ternama

Keberhasilan Tesco dan Sainsbury’s dalam mempertahankan pelanggan terlihat dari kenaikan pangsa pasar mereka. Tesco mencatat peningkatan penjualan 5,4 persen, sementara Sainsbury’s tumbuh 4,1 persen. Aldi juga terus berkembang dan kini menguasai 11 persen pasar di Inggris.

3. Kafe supermarket sepi, konsumen semakin berhemat

Di tengah inflasi pangan yang terus meningkat, konsumen semakin cermat dalam mengatur pengeluaran. Salah satu dampaknya terlihat dari penurunan kunjungan ke kafe supermarket. Data Kantar menunjukkan bahwa jumlah pengunjung kafe di dalam supermarket berkurang 200 ribu dalam setahun terakhir. Saat ini, sektor ini hanya menyumbang 0,3 persen dari total belanja ritel makanan.

Beberapa peritel besar mulai mengambil langkah strategis untuk beradaptasi dengan tren ini. Pekan lalu, Morrisons mengumumkan penutupan 52 kafe di berbagai gerainya di Inggris. Beberapa supermarket lainnya bahkan beralih ke model bisnis baru dengan menggandeng operator eksternal untuk mengelola bisnis kafe mereka.

Kondisi ini mencerminkan perubahan pola belanja masyarakat Inggris. Meskipun konsumen masih bersedia mengeluarkan uang untuk produk musiman seperti cokelat Paskah, mereka tetap mencari cara untuk memangkas pengeluaran di sektor lain.

Tren ini juga sejalan dengan penyesuaian strategi bisnis oleh para peritel. Di tengah persaingan yang ketat, supermarket harus terus berinovasi dalam menawarkan promosi dan layanan agar tetap relevan di pasar yang dinamis.

Profil 3 Agrinas, BUMN Karya yang Banting Setir ke Pangan

Profil 3 Agrinas, BUMN Karya yang Banting Setir ke Pangan

Berita Terkait

Viral TikTok Dubai Chocolate: Ancaman Krisis Pistachio Dunia?
Sudhamek AWS: Kisah Inspiratif Pemilik Garudafood dan Transformasi Bisnisnya
Nikmati Sensasi Argentina: Fuego & Sabor, Menu Terbaru yang Menggoda di Sudestada
Harga Ayam Anjlok: Peternak Rugi Puluhan Miliar Rupiah per Minggu!
Wajib Coba: 10 Kuliner Legendaris Khas Solo yang Bikin Nagih!
Kedai vs Cafe: 5 Perbedaan Utama yang Wajib Kamu Tahu!
10 Restoran Sushi Autentik Terbaik di Tokyo: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan
Tumis Jamur Bayam: Resep Praktis & Sehat Akhir Pekan!

Berita Terkait

Minggu, 20 April 2025 - 15:59 WIB

Viral TikTok Dubai Chocolate: Ancaman Krisis Pistachio Dunia?

Minggu, 20 April 2025 - 08:24 WIB

Sudhamek AWS: Kisah Inspiratif Pemilik Garudafood dan Transformasi Bisnisnya

Sabtu, 19 April 2025 - 11:24 WIB

Nikmati Sensasi Argentina: Fuego & Sabor, Menu Terbaru yang Menggoda di Sudestada

Jumat, 18 April 2025 - 22:59 WIB

Harga Ayam Anjlok: Peternak Rugi Puluhan Miliar Rupiah per Minggu!

Jumat, 18 April 2025 - 19:03 WIB

Wajib Coba: 10 Kuliner Legendaris Khas Solo yang Bikin Nagih!

Berita Terbaru