Simak Sentimen yang Menyeret IHSG Ambles 7,83% di Pekan Ini

- Penulis

Minggu, 2 Maret 2025 - 07:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melorot 214,85 poin atau 3,31% ke 6.270,59 di akhir perdagangan Februari. Dalam sepekan terakhir, IHSG melemah 7,83%.

VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mengatakan pelemahan IHSG didorong aksi jual asing yang mencapai Rp 10,2 triliun di seluruh perdagangan. 

Saham perbankan paling banyak dilepas asing dalam sepekan, seperti: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 2,1 triliun, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp1,8 triliun dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp1,1 triliun.

Audi menyampaikan pelemahan IHSG dalam sepekan disebabkan oleh beberapa sentimen. Pertama, tekanan jual asing yang masih deras, khususnya usai diturunkan rating MSCI Indonesia menjadi underweight dan bobotnya.

Baca Juga :  Investor Perlu Belajar dari Kasus Sritex (SRIL), Begini Kata Analis

Kedua, ketidakpastian ekonomi global. Hal ini seiring dengan kebijakan tarif Trump yang masih memberikan sentimen negatif dan potensi terdorongnya inflasi kembali 

Ketiga, kinerja emiten yang cenderung melambat,” kata Audi kepada Kontan

Keempat, depresiasi nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), tercatat saat ini (28/2) nilai rupiah menyentuh level Rp 16.570 dan menggambarkan ketidakstabilan dalam negeri.

Sementara itu, analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memperkirakan ada beberapa faktor memengaruhi pergerakan IHSG dalam sepekan belakangan.

Pertama, masih besarnya aliran dana keluar dari IHSG, di mana hingga Jumat (28/2) tercatat outflow mencapai Rp 8,01 triliun. 

Kedua, tekanan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang masih berlanjut. Ketiga, meningkatnya kekhawatiran investor terkait kebijakan tarif impor AS terhadap Kanada, Meksiko, dan China. 

Baca Juga :  Mengenal Apa itu Pensiun dan Jenis-Jenisnya

Keempat, penurunan peringkat MSCI Indonesia serta sikap investor yang cenderung wait and see menjelang peluncuran Danantara,”  jelas Herditya kepada Kontan, Jumat (28/2).

Kelima, rilis kinerja BBRI di Januari 2025 yang cenderung melemah.

  BBRI Chart by TradingView  

Untuk Senin (3/3), Herditya memproyeksikan IHSG masih rawan terkoreksi terbatas dengan support di 6.269 dan resistance 6.399. 

“Kami perkirakan, IHSG masih akan dipengaruhi oleh nilai tukar Rupiah yg diperkirakan masih tertekan dan outflow dari emiten big caps khususnya perbankan,” ucap Herditya.

Berita Terkait

Emas Menguat, Saatnya Beli Saham Produsen Emas Ini?
Rupiah Tertekan, BI Tahan Suku Bunga? Ini Prediksi Terbarunya!
CDS Indonesia Melonjak: Sentimen Global Ancam Investasi?
EDGE Fokus Ekspansi Data Center, Lewati Dividen Demi Modal Kuat
WIFI: Obligasi Baru, Dividen Menarik, dan Rekomendasi Saham Terkini
KLBF Solid, Ini Rekomendasi Saham Kalbe Farma Terbaru!
Danantara Masuk, Saham Bisa Terbang? Investor Wajib Cermati Ini!
RMKE Tambah Direktur, Bagi Dividen Tunai Rp 15,31 Miliar!

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 23:57 WIB

Emas Menguat, Saatnya Beli Saham Produsen Emas Ini?

Selasa, 17 Juni 2025 - 23:52 WIB

Rupiah Tertekan, BI Tahan Suku Bunga? Ini Prediksi Terbarunya!

Selasa, 17 Juni 2025 - 23:07 WIB

CDS Indonesia Melonjak: Sentimen Global Ancam Investasi?

Selasa, 17 Juni 2025 - 21:42 WIB

EDGE Fokus Ekspansi Data Center, Lewati Dividen Demi Modal Kuat

Selasa, 17 Juni 2025 - 21:07 WIB

WIFI: Obligasi Baru, Dividen Menarik, dan Rekomendasi Saham Terkini

Berita Terbaru

finance

Emas Menguat, Saatnya Beli Saham Produsen Emas Ini?

Selasa, 17 Jun 2025 - 23:57 WIB

finance

CDS Indonesia Melonjak: Sentimen Global Ancam Investasi?

Selasa, 17 Jun 2025 - 23:07 WIB