Badai PHK Berlanjut di RI, Bergilir Sritex, Yamaha, KFC, hingga Sanken

- Penulis

Jumat, 28 Februari 2025 - 12:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – Jelang bulan Ramadan, badai pemutusan hubungan kerja (PHK) melanda pelaku usaha di Indonesia terus berlanjut. Yang terbaru, PHK besar-besaran akan dilakukan Yamaha Music.

Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemenaker Indah Anggoro Putri mengatakan, serikat pekerja karyawan Yamaha Music Indonesia telah menemui Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli.

“Jadi waktu datang sekitar 10 hari lalu ke Pak Menteri, memang sudah di-sounding-kan akan ada PHK dari Yamaha ya,” kata Indah ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, dikutip pada Jumat (28/2/2025).

Pihaknya lalu memberikan peringatan agar perusahaan tersebut mengikuti aturan yang berlaku dalam mem-PHK karyawannya.

Kemenaker meminta agar PHK dilakukan sesuai regulasi dan kemampuan perusahaan. Kemudian apabila kemampuan perusahaan di bawah regulasi, maka PHK harus dilakukan atas kesepakatan perusahaan dan karyawan.

“Intinya diminta untuk harus sesuai dengan hak, kewajiban, dan kemampuan perusahaan,” tegasnya.

Sritex PHK karyawannya

Sementara itu di Jawa Tengah, karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex mulai mengisi surat PHK imbas dari putusan pailit yang dikeluarkan oleh Pengadilan Niaga Semarang.

Baca Juga :  Kepala BKN: Honorer dalam Database Tak Boleh Diberhentikan

“Itu tadi pada ngisi sebagian. Kalau di-PHK kan ada suratnya,” kata Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT Sritex Widada di Sukoharjo, Jawa Tengah, dilansir dari Antara.

Ia mengatakan selain mengisi surat PHK, para karyawan melengkapi syarat agar bisa mencairkan jaminan hari tua (JHT).

“Jadi JHT supaya segera cair,” katanya.

Terkait dengan kewajiban kantor untuk menggaji karyawan, ia berharap, bulan ini dilakukan secara tepat waktu.

“Biasanya kan molor-molor, kemarin molor delapan hari. Yang molor gaji bulan Februari, tapi ya terus dibayarkan. Diharapkan gajian bulan depan jangan sampai terlambat lagi. Karyawan molor gajinya itu bikin repot, kan buat bayar utang, angsuran,” katanya.

Ia mengatakan jumlah buruh dan karyawan Sritex 6.660 orang. Dirinya mengatakan pengisian surat PHK untuk mengurus jaminan kehilangan pekerjaan.

“Karyawan sudah menerima surat PHK untuk mencari jaminan kehilangan pekerjaan, pesangon kan juga harus terdata. Tapi ini belum selesai kok,” katanya.

Selain Sritex, kabar PHK juga menyelimuti para pekerja restoran cepat saji KFC, hingga penutupan pabrik milik pemodal asing Sanken asal Jepang yang ada di Bekasi.

Baca Juga :  Strategi Jitu: Analis Ungkap Tren Saham Jelang Lebaran yang Wajib Diketahui!

Badai PHK berlanjut

Dikutip dari Kontan.co.id, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melaporkan adanya PHK di beberapa perusahaan pada awal 2025.

Hampir 1.000 pekerja di Sanken Indonesia terdampak PHK akibat penutupan pabrik. Selain itu, lebih dari seribu buruh Yamaha Music Indonesia kehilangan pekerjaan karena relokasi pabrik ke China. Ratusan buruh di PT Tokay Bekasi juga mengalami PHK.

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, ribuan pekerja di industri otomotif, terutama di sektor pabrikan truk dan dump truck, berpotensi mengalami PHK akibat meningkatnya impor truk dari China yang tidak terkendali.

“(Buruh yang terkena PHK sejak Januari-Februari 2025) sekitar 3.000 orang dan akan bertambah,” ujar Iqbal kepada Kontan.

Iqbal juga menyoroti minimnya upaya pemerintah dalam mencegah gelombang PHK ini.

Menurutnya, Menteri Investasi, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, serta Menteri Koordinator Perekonomian bertanggung jawab atas PHK yang terjadi di sektor riil.

Berita Terkait

Wall Street Meroket: Kenaikan Saham Teknologi Picu Pelemahan Harga Emas
Analis Ungkap: Koin Kripto Potensial dengan Prospek Bullish Terkini
IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Cek Proyeksi Jumat Ini!
Rekor Baru! Aliran Modal Asing ke Bitcoin Tembus Rp669 Triliun, Harga Diprediksi Naik Drastis
Prediksi Pasar Saham Mei 2025: Waspadai Fenomena Sell in May and Go Away
Analisis Teknikal Saham BMRI, AKRA, dan GOTO: Rekomendasi untuk Trading Jumat
Laba dan Pendapatan Sumber Alfaria Trijaya
Laba Bersih BSI Melesat Rp1,87 Triliun di Kuartal I 2025

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 00:35 WIB

Wall Street Meroket: Kenaikan Saham Teknologi Picu Pelemahan Harga Emas

Kamis, 1 Mei 2025 - 23:35 WIB

Analis Ungkap: Koin Kripto Potensial dengan Prospek Bullish Terkini

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:59 WIB

IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Cek Proyeksi Jumat Ini!

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:19 WIB

Rekor Baru! Aliran Modal Asing ke Bitcoin Tembus Rp669 Triliun, Harga Diprediksi Naik Drastis

Kamis, 1 Mei 2025 - 21:23 WIB

Prediksi Pasar Saham Mei 2025: Waspadai Fenomena Sell in May and Go Away

Berita Terbaru

entertainment

Lirik dan Terjemahan Lagu Old Phone Ed Sheeran: Arti Setiap Kata

Jumat, 2 Mei 2025 - 01:35 WIB