Mulai Di-buyback Rp 3 T Dalam Waktu Dekat, Harga Saham Blue Chip Ini Semakin Merosot

- Penulis

Jumat, 28 Februari 2025 - 08:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Harga saham blue chip sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini telah melemah sangat dalam selama setahun terakhir. Kabar baiknya, saham blue chip ini akan dilakukan pembelian kembali (buyback). Kapan saat yang tepat untuk mulai investasi di saham blue chip ini?

Saham blue chip adalah saham lapis satu yang tidak mudah dimanfaatkan sebagai alat spekulasi. Saham blue chip biasanya berasal dari perusahaan dengan fundamental bagus dan memiliki nilai kapitalisasi pasar besar, mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah.

Di BEI, saham blue chip biasanya menjadi anggota indeks mayor seperti LQ45 dan IDX30. Saham di indeks LQ45 dan IDX30 yang akan dilakukan buyback adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Manajemen BBRI telah mengumumkan bakal kembali melakukan buyback pada tahun 2025 ini. Sekurang-kurangnya, dana yang disiapkan untuk melakukan aksi korporasi tersebut senilai Rp 3 triliun yang berasal dari kas internal BRI sesuai peraturan yang berlaku.

Sebagai catatan, BRI terakhir melakukan buyback pada 2023 lalu setelah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 13 Maret 2023. Kala itu, nilai maksimum yang ditetapkan untuk melakukan buyback senilai Rp 1,5 triliun.

Adapun, untuk perkiraan periode buyback saham akan dilakukan mulai 12 Maret 2025 sampai 11 Maret 2026. Tentunya, ini perlu meminta persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS BRI 2025 yang diagendakan berlangsung pada 11 Maret 2025.

“Treasury Stock hasil Buyback 2025 akan direalisasikan sebagai keberlanjutan Program Kepemilikan Saham,” tulis manajemen dalam prospektusnya, dikutip Senin (3/2).

Baca Juga :  Ekonomi Indonesia Melambat: Analisis Lengkap CELIOS dan Faktor Pemicunya

  BBRI Chart by TradingView  

Manajemen pun juga memastikan pelaksanaan Buyback 2025 tidak menyebabkan kekayaan bersih BRI menjadi lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan, ditambah cadangan wajib yang telah disisihkan. Selain itu, Buyback juga tidak berdampak signifikan pada pendapatan dan biaya operasional BRI.

Di tengah rencana buyback, harga saham BBRI masih dalam tekanan. Harga saham BBRI melemah ke bawah harga Rp 4.000.

Saham BBRI pada penutupan perdagangan Kamis (27/2) di level 3.630 turun 190 poin atau 4,97% dibandingkan sehari sebelumnya.

Sejak awal tahun 2025 harga saham BBRI melemah 580 poin atau 13,78%. Kemudian, secara tahunan atau year on year (yoy), saham BBRI telah terkoreksi 2.595 poin atau 41,69%.

Harga saham BBRI kali ini merupakan yang terendah sejak 17 September 2021 yang saat itu bertengger di level 3.610.

Tonton: Perang Dagang Berkobar Usai Trump Umumkan Tarif Impor

Analis sekaligus CEO Edvisor.id Praska Putrantyo mengungkapkan buyback saham seringkali mengindikasikan optimisme manajemen terhadap perusahaan itu sendiri. Di mana, optimisme tersebut akan berdampak pada meningkatnya kepercayaan investor. 

Tak hanya itu, Praska juga mengungkapkan dengan adanya buyback mampu membuat fundamental perusahaan lebih menarik. Misalnya, earning per share (EPS) yang meningkat karena penurunan porsi saham yang beredar. 

Buyback juga terkadang dilakukan karena saham perusahaan tergolong undervalued,” ujar Praska.

Baca Juga :  BIRD Bagikan Dividen Jumbo Rp 300 Miliar, Investor Sumringah!

Ia menambahkan saham big banks memang sedang berada di area price book to value (PBV) sangat murah, terkhusus BRI, BCA, dan BNI. Sementara, Bank Mandiri berada pada area murah karena  secara historis selama tiga tahun belakang.

Seperti diketahui, BCA memiliki PBV 5,55x, BRI memiliki PBV 1,94x, dan BNI memiliki PBV 1,10x. Untuk Bank Mandiri, PBV-nya sekitar 1,87x.

“Menurut saya ini waktu beli karena memanfaatkan waktu koreksi pasar, jadi bisa dapat harga lebih murah,” ujar Praska.

Sependapat, Investment Analyst PT Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan berpendapat ketika suatu perusahaan berani melakukan buyback, artinya mereka menilai sahamnya undervalued dan memiliki potensi kenaikan di masa mendatang.

Ekky juga menambahkan pada aksi buyback ini sejatinya bisa diikuti oleh big banks lainnya yang harganya juga masih tergolong murah. Namun, ia menyadari keputusan tersebut kembali lagi pada kebijakan dan prioritas manajemen masing-masing bank, karena setiap bank memiliki kondisi keuangan dan strategi yang berbeda.

Ia pun berpandangan rencana buyback yang dilakukan BRI pun menambah daya tarik saham mereka yang target harganya mencapai Rp 4.600 per saham. Alasannya, secara teknikal harga saham BRI mulai stabil setelah mengalami koreksi signifikan dalam beberapa bulan terakhir. 

“Ditambah lagi, BBRI dikenal sebagai emiten bank dengan dividen yield yang menarik, yang dapat menjadi daya tarik bagi investor menjelang musim pembagian dividen di kuartal kedua,” ujar Ekky.

 

 

Berita Terkait

Kasus CPO Wilmar: Kejagung Sita Rp 11,8 Triliun, Uang Siapa?
WTON Kantongi Rp 1,53 Triliun Kontrak Baru, Mei 2025 Prospektif?
Mandiri Jogja Marathon 2025: Dongkrak Wisata Olahraga & Ekonomi Jogja
SMDM Anjlok, BEI Bertindak: Saham Suryamas Dutamakmur dalam Pengawasan!
Saham Bank Rontok Usai BI Rate, Ini Strategi Cerdasnya!
Emas Antam Turun Lagi! Harga Termurah di Pegadaian Hari Ini
Kode Domisili Saham Dibuka BEI Bulan Depan, Investor Siap?
Deputi Gubernur BI Mangkir dari KPK, Ini Alasan Bank Indonesia

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 12:43 WIB

Kasus CPO Wilmar: Kejagung Sita Rp 11,8 Triliun, Uang Siapa?

Jumat, 20 Juni 2025 - 12:37 WIB

WTON Kantongi Rp 1,53 Triliun Kontrak Baru, Mei 2025 Prospektif?

Jumat, 20 Juni 2025 - 12:28 WIB

Mandiri Jogja Marathon 2025: Dongkrak Wisata Olahraga & Ekonomi Jogja

Jumat, 20 Juni 2025 - 10:57 WIB

SMDM Anjlok, BEI Bertindak: Saham Suryamas Dutamakmur dalam Pengawasan!

Jumat, 20 Juni 2025 - 08:52 WIB

Saham Bank Rontok Usai BI Rate, Ini Strategi Cerdasnya!

Berita Terbaru

entertainment

Ejen Ali The Movie 2: 10 Fakta Menarik & Sentuhan Animator Indonesia

Jumat, 20 Jun 2025 - 12:48 WIB

finance

Kasus CPO Wilmar: Kejagung Sita Rp 11,8 Triliun, Uang Siapa?

Jumat, 20 Jun 2025 - 12:43 WIB