1.000 Dai Ditugaskan ke Wilayah 3T dan Luar Negeri Selama Ramadhan

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 27 Februari 2025 - 10:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – Ramadhan merupakan momentum strategis bagi syiar Islam di berbagai penjuru negeri, termasuk di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.

Dalam rangka memperluas akses dakwah dan layanan keagamaan, Kementerian Agama (Kemenag) menginisiasi program pengiriman 1.000 dai ke wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T), wilayah khusus, serta komunitas diaspora di luar negeri.

Program ini bertujuan untuk membina masyarakat secara spiritual dan sosial, serta memperkuat moderasi beragama dalam konteks kebangsaan.

Misi Dakwah di Wilayah 3T dan Luar Negeri

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, secara resmi melepas keberangkatan para dai dalam sebuah seremoni yang penuh makna.

Penyerahan bendera merah putih oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam), Abu Rokhmad, kepada perwakilan dai menandai dimulainya perjalanan dakwah yang akan berlangsung sepanjang Ramadhan.

Dalam sambutannya, Nasaruddin menekankan bahwa dakwah bukanlah panggung popularitas, melainkan bentuk pengabdian yang tulus kepada masyarakat.

“Dai sejati adalah mereka yang siap melayani, bukan mencari sorotan. Dakwah yang efektif adalah yang menginspirasi dan menumbuhkan semangat keberagamaan yang inklusif,” ujarnya.

Selain itu, para dai diingatkan untuk selalu menjaga kebersihan hati dan spiritualitas, termasuk dengan memperbanyak ibadah sunnah. Ia juga mengingatkan pentingnya mendoakan orang tua, sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa mereka dalam kehidupan para dai.

Direktur Jenderal Bimas Islam, Abu Rokhmad, menegaskan bahwa peran dai tidak hanya sebatas menyampaikan ceramah agama, tetapi juga mendorong transformasi sosial. “Negara membutuhkan dai yang tidak hanya fasih dalam berdakwah, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan sosial. Mereka harus mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam pembangunan dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan kebangsaan,” jelasnya.

Baca Juga :  Hilal tak Terlihat, Penetapan Awal Puasa Tunggu Sidang Isbat

Sebagai bagian dari program ini, para dai diharapkan mampu melakukan pendekatan berbasis data dalam dakwahnya. Mereka akan menyusun laporan berbasis data tentang kondisi sosial, tingkat keagamaan masyarakat, serta perubahan yang terjadi selama program berlangsung. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas program dakwah ke depan.

Untuk pertama kalinya, Kemenag memperluas cakupan program ini ke komunitas diaspora Indonesia di lima negara, termasuk Australia, Jerman, dan Selandia Baru. Pengiriman dai ke luar negeri tidak hanya berfungsi sebagai pembimbing spiritual bagi masyarakat Muslim Indonesia di sana, tetapi juga sebagai duta yang memperkenalkan wajah Islam Indonesia yang moderat dan damai.

Menurut Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, permintaan akan layanan keagamaan bagi diaspora Indonesia terus meningkat. “Saat ini, komunitas Muslim Indonesia di luar negeri tidak hanya membutuhkan bimbingan dalam ibadah, tetapi juga panduan dalam menghadapi tantangan sosial yang kompleks. Peran dai dalam mendukung ketahanan keluarga, misalnya, menjadi sangat krusial,” katanya.

Dalam konteks dakwah modern, dai tidak hanya dituntut untuk menyampaikan pesan keagamaan, tetapi juga memahami dinamika sosial di lingkungan mereka bertugas. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah meningkatnya angka perceraian dan menurunnya jumlah pernikahan di Indonesia. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2023, hanya tercatat 1,3 juta pernikahan, sementara angka perceraian mencapai lebih dari 400 ribu kasus.

Baca Juga :  Pawai Obor, Tradisi Ramadhan Warga Gowa yang Meriah

“Fenomena ini menjadi alarm bagi kita semua. Dai harus memiliki pendekatan berbasis riset agar dakwah mereka tidak hanya normatif, tetapi juga solutif. Kita ingin para dai tidak hanya berbicara tentang hukum pernikahan, tetapi juga memberikan solusi yang relevan bagi masyarakat,” tambah Zayadi.

Program ini tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan hasil kolaborasi antara Kemenag dengan berbagai lembaga, seperti Badan Pengelola Keuangan Haji, BAZNAS, Bank Syariah Indonesia (BSI), serta berbagai organisasi filantropi Islam dan pesantren. Dukungan dari berbagai pihak ini memungkinkan program dakwah berjalan secara optimal dan menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.

Para dai dijadwalkan berangkat pada 27 Februari 2025 dan bertugas hingga akhir Ramadhan. Sepanjang periode ini, mereka akan mengisi berbagai kegiatan keagamaan, mulai dari ceramah, pengajian, hingga bimbingan spiritual yang lebih personal.

Inisiatif Kemenag dalam mengirimkan 1.000 dai ke wilayah 3T dan luar negeri menunjukkan komitmen dalam memperluas akses dakwah yang inklusif dan berbasis solusi. Program ini bukan sekadar menyebarkan nilai-nilai Islam, tetapi juga berperan dalam membangun masyarakat yang lebih kuat secara sosial dan spiritual.

Namun, pertanyaannya, bagaimana strategi dakwah dapat terus beradaptasi dengan perubahan zaman? Apakah model dakwah berbasis data dan analisis sosial akan menjadi standar baru bagi masa depan? Dengan terus menggali dan mengembangkan pendekatan yang lebih relevan, dakwah dapat menjadi kekuatan yang benar-benar membangun peradaban yang lebih baik.

Berita Terkait

Tol Berlaku Ganjil Genap Mulai Hari Ini untuk Arus Mudik 2025, Ini Daftar Ruasnya!
Macet di Mana-mana! Arus Mudik Lebaran 2025 Mulai Padat, Sistem One Way Dimulai Siang Ini
BMKG Hadirkan Kanal Cuaca Digital Real-Time untuk Mudik Lebaran 2025
Dua Skema Penempatan Guru Sedang Dimatangkan untuk Sekolah Rakyat
Satgas Preventif Polri Kerahkan Personel dan Satwa K9 Amankan Jakarta Saat Lebaran
Bus Jemaah Umrah Asal Indonesia Kecelakaan, Ini Kronologi dan Respons Menag
Ratusan Pesawat Disiapkan untuk Angkutan Lebaran 2025, Penumpang Diprediksi Naik 12%
Jadwal Rekayasa Lalu Lintas Tol Japek dan Kalikangkung untuk Mudik Lebaran 2025
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 27 Maret 2025 - 11:50 WIB

Tol Berlaku Ganjil Genap Mulai Hari Ini untuk Arus Mudik 2025, Ini Daftar Ruasnya!

Kamis, 27 Maret 2025 - 11:24 WIB

Macet di Mana-mana! Arus Mudik Lebaran 2025 Mulai Padat, Sistem One Way Dimulai Siang Ini

Rabu, 26 Maret 2025 - 13:26 WIB

BMKG Hadirkan Kanal Cuaca Digital Real-Time untuk Mudik Lebaran 2025

Selasa, 25 Maret 2025 - 09:59 WIB

Dua Skema Penempatan Guru Sedang Dimatangkan untuk Sekolah Rakyat

Selasa, 25 Maret 2025 - 09:59 WIB

Satgas Preventif Polri Kerahkan Personel dan Satwa K9 Amankan Jakarta Saat Lebaran

Berita Terbaru

technology

Meta AI Rilis: Penantang ChatGPT dari Induk Facebook!

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:43 WIB

politics

Aksi May Day Buruh: Tolak Libur, Suarakan Perlawanan di DPR!

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:39 WIB

sports

Israel Adesanya: Saya Menciptakan Monster di UFC!

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:19 WIB