Banjir Landa 16 Desa di Cirebon, Ribuan Rumah dan Warga Terdampak

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 26 Januari 2025 - 09:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banjir Landa 16 Desa di Cirebon, Ribuan Rumah dan Warga Terdampak

Banjir Landa 16 Desa di Cirebon, Ribuan Rumah dan Warga Terdampak

RAGAMUTAMA.COM – Hujan deras dengan intensitas tinggi selama berjam-jam pada Kamis, 23 Januari 2025, menyebabkan banjir melanda 16 desa di tujuh kecamatan di Kabupaten Cirebon. Akibatnya, sedikitnya 1.368 rumah tergenang air dengan ketinggian antara 20 hingga 70 cm.

Musibah ini dipicu oleh meluapnya beberapa sungai utama, seperti Sungai Ciputih di wilayah Lemahabang, Sungai Singaraja di Astanajapura, dan Sungai Ciberes di Waled.

Debit air yang meningkat signifikan dipengaruhi oleh curah hujan tinggi di Cirebon dan daerah hulu di Kuningan.

Berdasarkan data terbaru yang disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Dr. Deni Nurcahya, ST, M.Si, hingga 24 Januari 2025, banjir telah berdampak pada 3.289 kepala keluarga (KK) dengan total 5.685 jiwa.

Baca Juga :  Hujan Lebat Sebabkan Banjir di 15 Titik Kota Sukabumi, BPBD Lakukan Penanganan

Selain rumah warga, fasilitas umum juga tak luput dari genangan air, termasuk enam unit sekolah, empat tempat ibadah, dan empat kantor.

Wilayah-Wilayah Terdampak Banjir

Berikut daftar kecamatan dan desa yang terkena dampak banjir:

  1. Kecamatan Astanajapura: Desa Buntet, Japurabakti, Japurakidul, Mertapada, dan Desa Astanajapura.
  2. Kecamatan Lemahabang: Desa Cipeujeuh Wetan dan Desa Tuk Karangsuwung.
  3. Kecamatan Waled: Desa Ciuyah, Mekarsari, dan Gunungsari.
  4. Kecamatan Pasaleman: Desa Cilengkrang Girang.
  5. Kecamatan Karangwareng: Desa Jatipiring.
  6. Kecamatan Pabedilan: Desa Babakan Losari Lor.
  7. Kecamatan Pangenan: Desa Astanamukti dan Desa Japura Lor.

Meski banjir cukup meluas, Dr. Deni memastikan bahwa tidak ada korban jiwa maupun warga yang harus mengungsi. ”

Baca Juga :  Diskominfo Sukabumi Tingkatkan Kolaborasi Pengelolaan Data Statistik Sektoral

Hingga pukul 22.00 WIB, genangan air mulai surut,” ungkapnya dalam siaran pers.

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI/Polri, DPUPR, Dinas Sosial/Tagana, serta aparat kecamatan dan desa, bersama masyarakat, segera bergerak untuk membersihkan material lumpur yang tersisa.

Sementara itu, bantuan makanan dan obat-obatan mendesak dibutuhkan oleh warga terdampak.

Kerja sama yang solid antara berbagai pihak dan masyarakat diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan pascabanjir, serta memastikan kebutuhan warga terpenuhi.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi ancaman banjir di masa mendatang.

Berita Terkait

Reaktivasi Jalur Kereta Api Garut – Cikajang Picu Protes Warga Sekitar
Puluhan Siswa Cianjur Diduga Keracunan MBG, BGN Tunggu Hasil Lab!
Panen Perdana Metode IPHA di Indramayu Sukses Hasilkan 11 Ton per Hektare, Hemat Air dan Biaya Produksi
Pemkot Bandung Genjot Strategi Tanggulangi Lonjakan Sampah Pascalebaran
Sampah di Denpasar Tembus 1.000 Ton Per Hari, DLHK Ajak Warga Lakukan Pemilahan dari Rumah
RPJMD Bandung 2025–2029 Disepakati, Fokus pada Pembangunan Adil dan Inklusif
Warga Bandung Dihebohkan Kembang Api di Pussenif, Suara Terdengar Hampir Satu Jam
Kebakaran Dahsyat di Kandang Ayam Klungkung, Diduga Akibat Kebocoran Gas

Berita Terkait

Jumat, 25 April 2025 - 18:52 WIB

Reaktivasi Jalur Kereta Api Garut – Cikajang Picu Protes Warga Sekitar

Kamis, 24 April 2025 - 07:28 WIB

Puluhan Siswa Cianjur Diduga Keracunan MBG, BGN Tunggu Hasil Lab!

Rabu, 23 April 2025 - 09:36 WIB

Panen Perdana Metode IPHA di Indramayu Sukses Hasilkan 11 Ton per Hektare, Hemat Air dan Biaya Produksi

Rabu, 23 April 2025 - 09:36 WIB

Pemkot Bandung Genjot Strategi Tanggulangi Lonjakan Sampah Pascalebaran

Selasa, 22 April 2025 - 09:15 WIB

Sampah di Denpasar Tembus 1.000 Ton Per Hari, DLHK Ajak Warga Lakukan Pemilahan dari Rumah

Berita Terbaru