Era Digitalisasi, BI Catat 1,82 Miliar Transaksi Mobile Banking dalam Sebulan

- Penulis

Senin, 24 Februari 2025 - 07:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, JAKARTA — Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso mengatakan volume transaksi keuangan digital melalui aplikasi mobile sepanjang Januari 2025 tercatat mencapai 1,82 miliar transaksi.

“Volume transaksi aplikasi mobile tercatat 1.824 juta transaksi pada Januari 2025,” ujar Ramdan Denny Prakoso, Ahad (23/2/2025).

Sementara terkait kanal internet, ia menyampaikan volume transaksi keuangan melalui kanal tersebut mencapai 202 juta transaksi pada bulan lalu.

Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan transaksi digital melalui aplikasi mobile dan internet mengalami kenaikan masing-masing sebesar 29,7 persen year on year (yoy) dan 19,8 persen (yoy). Ia menyatakan pertumbuhan volume transaksi pada kedua kanal tersebut berkontribusi terhadap pertumbuhan total volume transaksi pembayaran digital nasional yang mencapai 35,3 persen yoy menjadi 3,5 miliar transaksi pada Januari 2025.

Baca Juga :  KLBF Targetkan Pertumbuhan Stabil: Analis Ungkap Rekomendasi Saham Kalbe Farma

“Sementara itu, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 338,5 juta transaksi, atau tumbuh 41,5 persen yoy dengan nilai mencapai Rp 870,9 triliun pada Januari 2025,” kata Perry.

Namun, pihaknya mencatat adanya penurunan volume transaksi yang diproses melalui Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) sebesar 9 persen yoy menjadi 799,3 ribu transaksi dengan nilai Rp 15.880 triliun pada bulan lalu.

Meskipun begitu, ia menyampaikan bahwa secara keseluruhan kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital selama Januari 2025 tetap tumbuh dengan baik berkat dukungan sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal. Sedangkan terkait pengelolaan rupiah, ia mengatakan jumlah uang kartal yang diedarkan tumbuh 11 persen yoy menjadi Rp 1.127,6 triliun.

Baca Juga :  Trending Kurs Dollar ke Rupiah jadi Rp 8.170, Ini Kata BI dan Google

Perry mengatakan stabilitas sistem pembayaran nasional tetap terjaga dengan ditopang oleh infrastruktur yang stabil dan struktur industri yang sehat. Dari sisi struktur industri, ia menyatakan bahwa interkoneksi antarpelaku dalam sistem pembayaran terus menguat diikuti oleh ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD) yang meluas.

Pihaknya mencatat transaksi pembayaran berbasis Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) juga meningkat sejalan dengan perluasan tingkat adopsi. “Dari sisi infrastruktur, infrastruktur stabilitas sistem pembayaran tercermin pada penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, SPBI, yang lancar dan andal, serta kecukupan pasokan uang dalam jumlah dan kualitas yang memadai pada Januari 2025,” ujar Perry Warjiyo.

Berita Terkait

Saham Bank BUMN Anjlok, BNI Terparah? Cek Update Harga!
IHSG Merosot, Saham AMMN, MAPI, UNVR Jadi Top Losers Senin Ini
Hotel Fitra Ekspansi Umrah, Targetkan Pertumbuhan Double Digit di 2025
Benang Sintetis Impor: Industri Tekstil Belum Pulih Meski Ada Bea Masuk?
IHSG Rawan Tertekan, Ketegangan Geopolitik dan Suku Bunga Jadi Biang Kerok?
IHSG Anjlok! UNVR, BRPT, CTRA Jadi Biang Kerok LQ45?
Saham Big Banks Loyo, Ada Apa dengan Sektor Perbankan?
Harga Minyak Mendidih: Analisis Dampak & Prediksi Terbaru

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 17:32 WIB

Saham Bank BUMN Anjlok, BNI Terparah? Cek Update Harga!

Senin, 16 Juni 2025 - 16:57 WIB

IHSG Merosot, Saham AMMN, MAPI, UNVR Jadi Top Losers Senin Ini

Senin, 16 Juni 2025 - 16:07 WIB

Hotel Fitra Ekspansi Umrah, Targetkan Pertumbuhan Double Digit di 2025

Senin, 16 Juni 2025 - 15:17 WIB

Benang Sintetis Impor: Industri Tekstil Belum Pulih Meski Ada Bea Masuk?

Senin, 16 Juni 2025 - 13:27 WIB

IHSG Rawan Tertekan, Ketegangan Geopolitik dan Suku Bunga Jadi Biang Kerok?

Berita Terbaru

travel

Anyer: 4 Wisata Alam Ramah Anak, Liburan Keluarga Istimewa

Senin, 16 Jun 2025 - 19:12 WIB