Karier Politik Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Berakhir dalam Bui?

- Penulis

Minggu, 23 Februari 2025 - 09:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi melakukan penahanan terhadap Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, pada Kamis, 20 Februari 2025. Penahanan ini dilakukan setelah Hasto menjalani pemeriksaan sebagai tersangka dalam dua kasus hukum yang menjeratnya.

KPK mengungkapkan bahwa Hasto terlibat dalam dua perkara yang sedang diselidiki. Kasus pertama berkaitan dengan dugaan suap dalam proses pergantian antarwaktu (PAW) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) periode 2019-2024.

Dalam kasus ini, mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Wahyu Setiawan, turut terlibat. Kasus kedua menyangkut dugaan tindakan menghalangi penyidikan atau obstruction of justice. Berdasarkan hasil penyelidikan KPK, Hasto diduga memerintahkan bawahannya untuk menghubungi Harun Masiku dengan instruksi agar merendam ponselnya dalam air serta melarikan diri guna menghindari penyelidikan yang dilakukan oleh KPK.

Sebelumnya, Hasto telah mengajukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) dalam upaya menantang statusnya sebagai tersangka. Namun, upaya hukum ini tidak membuahkan hasil. Meskipun demikian, Hasto kembali mengajukan dua permohonan praperadilan lainnya, yang dijadwalkan akan segera disidangkan di PN Jaksel dalam waktu dekat.

Baca Juga :  Di Balik Diamnya Megawati dan Keputusan 18 Kader PDIP Ikuti Retret Magelang

Profil Hasto Kristiyanto

Hasto Kristiyanto lahir di Yogyakarta pada 7 Juli 1966. Ia mulai menjabat sebagai Sekjen PDIP sejak tahun 2014. Pada saat itu, ia ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) untuk menggantikan Tjahjo Kumolo yang diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri. Setahun kemudian, dalam Kongres IV PDIP yang digelar pada 2015, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri mempercayainya menjabat Sekjen PDIP untuk periode 2015-2019. Selanjutnya, pada Kongres V PDIP, ia kembali dipercaya menjabat sebagai Sekjen PDIP untuk masa jabatan 2019-2024.

Dari sisi pendidikan, Hasto menempuh studi sarjana di Fakultas Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada (UGM) dan lulus pada tahun 1991. Setelah itu, ia meraih gelar magister di STIE Prasetya Mulya Business School Jakarta pada tahun 2000. Tak berhenti di situ, Hasto melanjutkan pendidikannya hingga meraih gelar doktor dalam bidang ilmu pertahanan dari Universitas Pertahanan pada 2022.

Dalam kehidupan pribadinya, Hasto menikah dengan Maria Ekowati dan dikaruniai dua anak, yaitu Ignatius Windu Hastomo dan Agatha Puspita Asri. Karier politiknya di PDIP cukup panjang. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Bidang II Media Massa dan Penggalangan Pappu Pusat PDIP pada periode 2002-2003. Kemudian, pada tahun 2009, ia menjadi Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP sebelum akhirnya diangkat sebagai Sekjen pada 2014.

Baca Juga :  Tantangan Mengganti Gibran Sebagai Cawapres Prabowo: Jokowi Masih Jadi Faktor Penentu

Pada masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, Hasto memainkan peran penting sebagai koordinator juru bicara tim pemenangan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Setelah kemenangan pasangan tersebut, Hasto turut serta dalam Tim Transisi pemerintahan Jokowi-JK, yang bertugas membantu peralihan pemerintahan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono.

Sebagai seorang politisi, Hasto Kristiyanto telah terlibat dalam berbagai dinamika politik nasional, termasuk dalam berbagai strategi pemenangan partai serta pengelolaan internal PDIP. Namun, dengan kasus hukum yang kini menjeratnya, perjalanan politiknya menghadapi tantangan besar yang akan menentukan masa depannya dalam dunia politik Indonesia.

Faturahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Hasto Pakai Rompi Oranye Nomor 18, Apa Arti Warna Pakaian Tahanan KPK?

Berita Terkait

Prabowo Subianto Rencanakan Pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional
Aksi May Day Buruh: Tolak Libur, Suarakan Perlawanan di DPR!
Sejarah dan Makna Peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei
Aksi May Day 2025: Ribuan Buruh Padati Monas Merayakan Hari Buruh
Menhan Sjafrie Tegaskan: UU TNI Final, Tidak Ada Revisi
Jenderal Soeharto: Layakkah Jadi Pahlawan Nasional Tahun Ini?
Mensesneg Ungkap Prabowo Berpeluang Tolak Pengunduran Diri Hasan Nasbi
Sejarah Hari Buruh Nasional: Dari Soekarno hingga Era Reformasi

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:47 WIB

Prabowo Subianto Rencanakan Pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:39 WIB

Aksi May Day Buruh: Tolak Libur, Suarakan Perlawanan di DPR!

Kamis, 1 Mei 2025 - 12:27 WIB

Sejarah dan Makna Peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei

Kamis, 1 Mei 2025 - 10:03 WIB

Aksi May Day 2025: Ribuan Buruh Padati Monas Merayakan Hari Buruh

Kamis, 1 Mei 2025 - 08:56 WIB

Menhan Sjafrie Tegaskan: UU TNI Final, Tidak Ada Revisi

Berita Terbaru

technology

Meta AI Rilis: Penantang ChatGPT dari Induk Facebook!

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:43 WIB

politics

Aksi May Day Buruh: Tolak Libur, Suarakan Perlawanan di DPR!

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:39 WIB