Pasar Cermati Manuver Tarif Trump, Harga Emas Melemah usai Tembus Rekor Tertinggi

- Penulis

Kamis, 20 Februari 2025 - 09:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, JAKARTA – Harga emas tergelincir pada Rabu (19/2/2025) setelah sempat menembus rekor tertinggi, tertekan oleh penguatan dolar AS, sementara kebijakan tarif terbaru Presiden AS Donald Trump terus menjadi perhatian pasar.

Melansir Reuters, Kamis (20/2/2025), harga emas di pasar spot turun 0,2% ke level US$2.928,49 per troy ounce, setelah sebelumnya mencetak rekor tertinggi US$2.946,85. Adapun harga emas berjangka Comex di AS ditutu pmelemah 0,4% di US$2.936,10 per troy ounce.

Indeks dolar AS menguat 0,1% terhadap mata uang utama lainnya, membuat emas lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang asing.

Baca Juga : Harga Emas Antam Makin Berkilau Hari Ini, Ukuran 1 Gram Tembus Rp1.691.000

Baca Juga :  Bank DKI Jamin Keamanan Data dan Dana Nasabah Sepenuhnya

Analis Sprott Asset Management Paul Wong mengatakan harga emas tertekan saat kondisi ekonomi dalam periode ketidakpastian.

”Kita berada dalam periode ketidakpastian yang luar biasa. Faktor utamanya adalah kebijakan tarif dan dinamika perdagangan global,” kata Wong.

Baca Juga : : Risalah Rapat FOMC: The Fed Siap Tahan Suku Bunga hingga Laju Inflasi Membaik

Trump mengumumkan rencana tarif 25% untuk industri otomotif, semikonduktor, dan farmasi, melanjutkan kebijakan sebelumnya yang memberlakukan tarif 10% pada impor dari China serta tarif 25% pada baja dan aluminium awal bulan ini.

Sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian geopolitik, emas mendapat dukungan dari kondisi pasar yang bergejolak. Namun, suku bunga yang lebih tinggi dapat mengurangi daya tariknya sebagai investasi karena tidak memberikan imbal hasil.

Baca Juga :  Harga Emas Antam Naik Rp 41.000 dalam Sepekan, Ini Rinciannya

Baca Juga : : The Fed Beri Kode Tahan Suku Bunga hingga Inflasi Membaik

Adapun pejabat The Fed masih mengevaluasi dampak tarif terhadap inflasi.

Pasar saat ini memperkirakan peluang 44% bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga setidaknya dua kali pada akhir tahun ini, dengan pemangkasan pertama sebesar 25 basis poin, menurut data LSEG.

Dalam risalah pertemuan FOMC Januari, pejabat The Fed menyatakan kekhawatiran bahwa perusahaan-perusahaan AS akan menaikkan harga untuk menutupi tarif impor, yang berpotensi memperburuk inflasi.

Berita Terkait

Lippo Cikarang Bukukan Penjualan Rp 323 Miliar di Kuartal Pertama 2025
Bahlil Yakin Target Produksi Migas 1 Juta Barel Tercapai 2030
Laba Bersih Naik di Kuartal I 2025, Simak Rekomendasi Saham Indosat (ISAT)
Analisis Saham PTPP: Prediksi Kinerja dan Rekomendasi Investasi 2025
Pendapatan United Tractors (UNTR) Naik 6% di Kuartal I-2025, Laba Bersih Turun 30%
PTPP Rugi di Kuartal Pertama 2025: Penurunan Pendapatan dan Laba Signifikan
PTPP Tingkatkan Kinerja: Divestasi Anak Usaha dan Pelepasan Jalan Tol
Harga Emas Antam Hari Ini: Turun Rp 33.000, Cek Rinciannya!

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:35 WIB

Lippo Cikarang Bukukan Penjualan Rp 323 Miliar di Kuartal Pertama 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:11 WIB

Bahlil Yakin Target Produksi Migas 1 Juta Barel Tercapai 2030

Kamis, 1 Mei 2025 - 13:51 WIB

Laba Bersih Naik di Kuartal I 2025, Simak Rekomendasi Saham Indosat (ISAT)

Kamis, 1 Mei 2025 - 13:31 WIB

Analisis Saham PTPP: Prediksi Kinerja dan Rekomendasi Investasi 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:47 WIB

Pendapatan United Tractors (UNTR) Naik 6% di Kuartal I-2025, Laba Bersih Turun 30%

Berita Terbaru

technology

Meta AI Rilis: Penantang ChatGPT dari Induk Facebook!

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:43 WIB

politics

Aksi May Day Buruh: Tolak Libur, Suarakan Perlawanan di DPR!

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:39 WIB

sports

Israel Adesanya: Saya Menciptakan Monster di UFC!

Kamis, 1 Mei 2025 - 14:19 WIB