Rupiah Dibuka Melemah ke Rp16.278 Jelang Pengumuman Suku Bunga BI

- Penulis

Rabu, 19 Februari 2025 - 10:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, JAKARTA — Nilai tukar rupiah dibuka melemah ke level Rp16.278 per dolar AS pada pembukaan perdagangan Rabu (19/2/2025). Pelemahan mata uang Garuda terjadi seiring dengan jadwal pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI rate hari ini. 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 0,31% atau 50 poin ke level Rp16.278. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau naik 0,01% ke level 107,068.

Adapun, sebagian besar mata uang di kawasan Asia lainnya turut mencatatkan pelemahan terhadap dolar AS. Misalkan, yen Jepang dan dolar Hong Kong masing-masing melemah 0,06% dan 0,02%.

Baca Juga : Rupiah Ditutup Loyo ke Rp16.278 saat Indeks Dolar AS Merangkak Naik

Selain itu, dolar Singapura dan dolar Taiwan masing-masing melemah 0,04% dan 0,05%. Sementara itu, won Korea Selatn dan rupee India mencatatkan koreksi 0,12% dan 0,10%.

Baca Juga :  IHSG Berpotensi Menguji Support 5.825? Intip Rekomendasi Saham BRPT, GOTO, dan PGAS!

Di sisi lain, mata uang yang mengalami penguatan di antaranya peso Filipina dan baht Thailand. Seperti diketahui, mata uang Filipina dan Thailand itu masing-masing menguat 0,13% dan 0,01%.

Baca Juga : : Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 18 Februari 2025

Pengamat Forex Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah bakal bergerak fluktuatif, condong melemah ke rentang Rp16.260 sampai dengan Rp16.320 per dolar AS.

Ibrahim mengatakan terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi pergerakan rupiah saat ini. Dari luar negeri, terdapat ketidakpastian yang berkelanjutan atas rencana Presiden AS Donald Trump terkait tarif perdagangan.

Baca Juga : : Rupiah Hari Ini Dibuka Lesu ke Level Rp16.253 per Dolar AS

“Selain itu, pasar tetap waspada terhadap suku bunga AS yang tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama,” kata Ibrahim.

Baca Juga :  IHSG Rentan Koreksi Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, Cek Saham MYOR, MAPA & AMMN

Anggota Dewan Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan bahwa meskipun ia tidak melihat tarif Trump menyebabkan lonjakan besar dalam inflasi, ia masih mendukung untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil dalam waktu yang lebih lama.

Komentar Waller muncul setelah data pekan lalu menunjukkan inflasi AS per Januari 2025 tumbuh lebih dari yang diharapkan. Dari dalam negeri, pasar mengamati kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) 100% setahun yang bakal menantang untuk eksportir.

Kebijakan ini utamanya akan menganggu stabilitas kas usaha. Selain itu, kebijakan itu dinilai akan mengubah struktur permodalan para pelaku industri yang masih menggunakan bahan baku impor.

Berita Terkait

Laba Bersih BSI Melesat Rp1,87 Triliun di Kuartal I 2025
Sah! Bank DKI Disetujui IPO di Bursa Efek Indonesia
Kejagung Dalami Dugaan Korupsi Kredit Bank ke Sritex: Apa Dampaknya?
Ahmad Luthfi Luncurkan Kebijakan: Tarif Bus Buruh Cuma Seribu Rupiah!
BIKE Tebar Dividen: Simak Jadwal dan Besaran Dividen Sepeda Bersama Indonesia
Astra Graphia Tebar Dividen Rp 67 Miliar: Cek Jadwal Lengkapnya!
8 Tuntutan Pengusaha: Solusi Produktivitas & Kesejahteraan Buruh?
Prospek Emiten Grup Pertamina 2025: Analisis Mendalam dan Rekomendasi Investasi

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 18:23 WIB

Laba Bersih BSI Melesat Rp1,87 Triliun di Kuartal I 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 17:19 WIB

Kejagung Dalami Dugaan Korupsi Kredit Bank ke Sritex: Apa Dampaknya?

Kamis, 1 Mei 2025 - 16:31 WIB

Ahmad Luthfi Luncurkan Kebijakan: Tarif Bus Buruh Cuma Seribu Rupiah!

Kamis, 1 Mei 2025 - 16:19 WIB

BIKE Tebar Dividen: Simak Jadwal dan Besaran Dividen Sepeda Bersama Indonesia

Kamis, 1 Mei 2025 - 16:15 WIB

Astra Graphia Tebar Dividen Rp 67 Miliar: Cek Jadwal Lengkapnya!

Berita Terbaru

finance

Laba Bersih BSI Melesat Rp1,87 Triliun di Kuartal I 2025

Kamis, 1 Mei 2025 - 18:23 WIB