Optimasi Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih: KKP Terima Ribuan Proposal, Seleksi Ketat Dimulai
Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mencatat antusiasme luar biasa terhadap program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP). Hingga batas akhir pengajuan proposal pada Selasa, 3 Juni 2025 pukul 24.00, KKP berhasil menerima total 910 usulan calon lokasi. Angka ini menandai langkah awal yang positif dalam merealisasikan visi pembangunan 1.100 Kampung Nelayan Merah Putih di seluruh Indonesia.
Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, Doni Ismanto Darwin, kepada *Tempo* pada Rabu, 4 Juni 2025, mengungkapkan bahwa 910 usulan ini akan menjadi basis data awal program strategis tersebut. Saat ini, tim KKP tengah bergerak cepat menyeleksi proposal-proposal ini untuk memilih 100 lokasi unggulan yang ditargetkan rampung pembangunannya pada tahun 2025. Proses seleksi ini merupakan tahap krusial untuk memastikan setiap lokasi terpilih memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
Selain seleksi, KKP juga sedang mempersiapkan gambar pra-desain perencanaan dan dijadwalkan menuntaskan survei 100 lokasi unggulan tersebut pada akhir Juni ini. Sebagai bagian dari komitmen terhadap transparansi publik, KKP mendorong para pengusul proposal untuk berkreasi dengan konten media sosial. Konten ini diharapkan dapat menjelaskan alasan mengapa kampung mereka layak terpilih, membuka ruang bagi partisipasi publik dan akuntabilitas dalam proses penentuan hasil.
KKP berharap seluruh tahapan ini dapat berjalan lancar dan efektif, sehingga program KNMP dapat terwujud secara berkelanjutan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat nelayan serta kelestarian lingkungan laut Indonesia.
Sebelumnya, Doni Ismanto Darwin pada Senin, 2 Juni 2025, telah mengestimasi kebutuhan anggaran sekitar Rp22 miliar untuk pembangunan satu lokasi Kampung Nelayan Merah Putih. Angka ini merujuk pada pengalaman pembangunan Kampung Nelayan Modern di Biak, Papua. Program ambisius ini mendapatkan dukungan penuh dari Presiden Prabowo, yang menargetkan pembangunan total 1.100 kampung hingga tahun 2027. Setelah 100 kampung di tahun 2025, pembangunan akan dilanjutkan dengan masing-masing 500 kampung pada tahun 2026 dan 2027.
Seluruh pembiayaan pembangunan KNMP ini akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kampung Nelayan Merah Putih dirancang sebagai sentra terintegrasi yang akan dilengkapi berbagai fasilitas modern, meliputi dermaga, *docking* kapal, *cold storage*, pabrik es, sentra kuliner, kios perbekalan melaut, kantor pengelolaan, pasar ikan, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), stasiun pengisian bahan bakar umum nelayan (SPBUN), hingga balai pelatihan.
Menurut Doni, pembangunan fasilitas terintegrasi ini bertujuan untuk mentransformasi dan mendongkrak produktivitas masyarakat nelayan secara signifikan. “Yang tadinya mengedepankan metode penangkapan, penyimpanan, sampai pemasaran hasil tangkapan secara tradisional, menjadi lebih modern dan berdaya saing,” jelasnya, menegaskan komitmen KKP untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan nelayan di era modern.