Pemerintah Indonesia Tawarkan Tiga Proyek Tol Raksasa Senilai Rp 87,74 Triliun di ICI 2025 untuk Gaet Investor
Jakarta – Pemerintah Indonesia secara agresif membuka peluang investasi di sektor infrastruktur dengan menawarkan tiga proyek jalan tol strategis senilai total Rp 87,74 triliun kepada para calon investor. Penawaran ambisius ini dilakukan dalam ajang bergengsi International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang diselenggarakan di Jakarta, sebagai upaya meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Ketiga proyek jalan tol yang disodorkan dalam dokumen ICI 2025 Project Catalogue tersebut mencakup Tol Gilimanuk-Mengwi, Tol Pejagan-Cilacap, dan Tol Sentul Selatan-Karawang. Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi, yang membentang sepanjang 96,84 kilometer, ditaksir membutuhkan investasi sebesar Rp 25,4 triliun. Selanjutnya, proyek Tol Pejagan-Cilacap yang akan dibangun sepanjang 95,39 kilometer diproyeksikan menelan biaya Rp 27,59 triliun. Sementara itu, Tol Sentul Selatan-Karawang menjadi yang terbesar dari segi nilai investasi, mencapai Rp 34,75 triliun untuk bentangan sepanjang 60,36 kilometer.
Merespons penawaran ini, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk., Rivan Achmad Purwantono, menyatakan optimisme terhadap prospek ekonomi ketiga proyek jalan tol tersebut. Meskipun Jasa Marga belum mendapatkan penugasan resmi, Rivan menilai bahwa proyek-proyek ini merupakan jalur tol strategis yang sangat potensial untuk dikembangkan. “Tapi itu adalah satu potensi-potensi jalur tol yang bagus,” ujarnya saat ditemui di sela acara ICI 2025 pada Rabu, 11 Juni 2025. Ia menambahkan, pemerintah akan membuka kesempatan bagi badan usaha untuk melakukan konstruksi, menentukan operator, hingga menarik investor dalam pengembangan infrastruktur di masa mendatang.
International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 sendiri merupakan agenda penting yang digagas oleh Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK). Berlangsung di Jakarta International Convention Center pada 11-12 Juni 2025, konferensi ini berfokus pada beragam isu krusial terkait infrastruktur, mulai dari transformasi, konektivitas, ketahanan, hingga model pembiayaan inovatif.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan tujuan utama konferensi ini. “Jadi, kami ingin secara khusus menyampaikan kepada siapapun yang memiliki ketertarikan untuk menanamkan modalnya di Indonesia dengan menunjukkan proyek-proyek yang akan dijalankan lima tahun ke depan,” kata AHY. Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen kuat pemerintah dalam menarik investasi jangka panjang demi mendukung percepatan pembangunan infrastruktur nasional.