21 Emiten Siap Buyback Saham di BEI, Nilai Total Rp 14,97 Triliun!

- Penulis

Jumat, 11 April 2025 - 18:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa terdapat 21 perusahaan publik atau emiten yang melakukan aksi korporasi berupa *buyback* atau pembelian kembali saham mereka tanpa melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Menurut data BEI, total dana yang dialokasikan untuk program *buyback* ini mencapai angka yang cukup signifikan, yakni Rp 14,97 triliun.

“Sampai dengan tanggal 9 April 2025, tercatat ada 21 emiten yang berencana memanfaatkan relaksasi kebijakan *buyback* saham tanpa perlu persetujuan RUPS,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, dalam pernyataan tertulis yang disampaikan pada hari Jumat, 11 April 2025.

Sebagai informasi, pada bulan Maret lalu, BEI bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan regulasi yang memberikan keleluasaan bagi emiten untuk melaksanakan *buyback* tanpa harus mengadakan RUPS. Dalam peraturan tersebut, OJK menjelaskan bahwa ketika pasar mengalami fluktuasi yang tajam, perusahaan terbuka diizinkan melakukan *buyback* tanpa memerlukan persetujuan dari para pemegang saham melalui RUPS.

Dari total 21 emiten tersebut, Nyoman Yetna mengungkapkan bahwa 15 perusahaan telah merealisasikan aksi *buyback*. Dari 15 perusahaan ini, nilai realisasi pembelian kembali saham mencapai Rp 429,72 miliar.

Baca Juga :  Siap-Siap! Pemerintah Umumkan Jadwal Rilis SR022 Setelah Sukses dengan ST014

“Sebanyak 15 dari 21 Emiten telah menjalankan program *buyback* tanpa RUPS,” jelasnya.

BEI dan OJK, lanjut Nyoman Yetna, akan terus memantau perkembangan kondisi pasar guna meminimalisir dampak volatilitas yang mungkin terjadi. “OJK dan IDX secara berkelanjutan melakukan monitoring terhadap dinamika pasar untuk mengambil langkah-langkah kebijakan yang cepat dan efektif dalam meredam gejolak pasar,” tuturnya.

Seperti diketahui, pada pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar modal memang menunjukkan pergerakan yang fluktuatif. IHSG sempat mengalami penurunan tajam pada sesi perdagangan pertama setelah libur Lebaran, bahkan sempat terjadi penghentian sementara perdagangan (*trading halt*) pada awal sesi pembukaan hari Selasa, 8 Maret 2025. IHSG bahkan sempat terperosok hingga lebih dari 9,5 persen, sebelum akhirnya berangsur pulih dan menutup sesi di level 6.008,4 (-7,71 persen).

Saham-saham perbankan milik negara juga turut mengalami penurunan signifikan pada sesi perdagangan pertama tersebut. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) merosot 7,65 persen, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) terkoreksi 8,27 persen, PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) turun 4,48 persen, PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) mencatatkan penurunan 7,34 persen, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) juga melemah 7,69 persen.

Baca Juga :  Strategi Jitu DBS Indonesia: Perkuat Portofolio Investor Hadapi Perang Tarif!

Saat ini, IHSG telah menunjukkan pemulihan dan kembali berada di zona positif. Pada hari Kamis, 10 April 2025, IHSG berhasil rebound setelah pengumuman penundaan pemberlakuan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. IHSG pada hari Kamis menguat 5,02 persen ke level 6.267,8 poin.

Direktur PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk., Reza Priyambada, mengingatkan bahwa kenaikan IHSG ke zona hijau saat ini belum menjamin keberlanjutan tren positif tersebut.

“Meskipun pasar menunjukkan sinyal positif, dan IHSG mulai mencoba untuk naik, sangat mungkin akan ada pelaku pasar yang memanfaatkan momentum kenaikan ini untuk melakukan *profit taking*. Selain itu, masih terdapat risiko ketidakpastian yang dapat membuat kenaikan IHSG menjadi tidak *sustain*,” ungkap Reza dalam keterangan tertulis yang diterima pada hari Jumat, 11 April 2025.

Pilihan Editor: Sri Mulyani Ikut Serta dalam Pertemuan Menkeu ASEAN, Membahas Negosiasi serta Mitigasi Dampak Tarif Trump

Berita Terkait

Pendapatan United Tractors (UNTR) Naik 6% di Kuartal I-2025, Laba Bersih Turun 30%
PTPP Rugi di Kuartal Pertama 2025: Penurunan Pendapatan dan Laba Signifikan
PTPP Tingkatkan Kinerja: Divestasi Anak Usaha dan Pelepasan Jalan Tol
Harga Emas Antam Hari Ini: Turun Rp 33.000, Cek Rinciannya!
ADRO: Penurunan Pendapatan & Laba Bersih Alamtri Resources Kuartal I 2025
Laba PTBA Terjun Bebas: Analisis Mendalam Kuartal I 2025
Daftar Lengkap Saham LQ45 Periode Mei-Juli 2025: Peluang Investasi Blue Chip Menarik
Gotrade Hadirkan Kemudahan Trading Saham AS Lewat TradingView Mobile!

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:47 WIB

Pendapatan United Tractors (UNTR) Naik 6% di Kuartal I-2025, Laba Bersih Turun 30%

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:43 WIB

PTPP Rugi di Kuartal Pertama 2025: Penurunan Pendapatan dan Laba Signifikan

Kamis, 1 Mei 2025 - 11:31 WIB

PTPP Tingkatkan Kinerja: Divestasi Anak Usaha dan Pelepasan Jalan Tol

Kamis, 1 Mei 2025 - 09:19 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini: Turun Rp 33.000, Cek Rinciannya!

Kamis, 1 Mei 2025 - 08:31 WIB

ADRO: Penurunan Pendapatan & Laba Bersih Alamtri Resources Kuartal I 2025

Berita Terbaru