21 Emiten Lakukan Buyback Saham Tanpa RUPS: Peluang Rebound IHSG?

- Penulis

Sabtu, 12 April 2025 - 03:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mengamati adanya gelombang aksi korporasi dari sejumlah emiten. Terpantau sekitar 21 perusahaan terbuka berencana melaksanakan pembelian kembali saham, atau yang lebih dikenal dengan istilah buyback, tanpa melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pertanyaan yang muncul kemudian, mampukah inisiatif ini menjadi katalis positif bagi penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)?

Oktavianus Audi, Analis sekaligus VP Marketing, Strategy and Planning dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, memberikan pandangannya bahwa program buyback belum serta merta menjamin lonjakan harga saham di pasar modal.

“Sebagai contoh, dari sektor perbankan raksasa, BBRI telah melakukan buyback senilai Rp3 triliun, namun hingga saat ini, harga sahamnya justru cenderung mengalami koreksi sekitar 5%. Hal serupa terjadi pada BMRI yang melakukan buyback sebesar Rp1,17 triliun, di mana pergerakan harganya relatif stagnan,” jelas Audi pada hari Jumat (11/4/2025).

: OJK: 21 Emiten Rancang Buyback Tanpa RUPS, Siapkan Anggaran Rp14,97 Triliun

Baca Juga :  Saham Raharja Energi RATU Keluar dari Papan Pemantauan Khusus Hari Ini

Namun, perlu dicatat bahwa terdapat pula contoh saham yang mengalami penguatan seiring dengan implementasi buyback oleh emiten terkait. Salah satunya adalah saham MEDC, yang dilaporkan berhasil mencatatkan kenaikan harga sekitar 12% sejak periode buyback dimulai. Meskipun masih menghadapi tekanan, buyback setidaknya berhasil menahan laju penurunan harga saham MEDC di pasar.

Lebih jauh, Kiwoom Sekuritas berpendapat bahwa sentimen pasar saat ini lebih banyak dipengaruhi oleh meredanya kekhawatiran terkait dampak tarif yang diberlakukan oleh Amerika Serikat. Walaupun efeknya diperkirakan hanya berlangsung dalam jangka pendek selama 90 hari, hal ini setidaknya mengurangi ekspektasi negatif terhadap perekonomian domestik.

Selain itu, dinamika pasar juga akan didorong oleh stabilisasi nilai tukar rupiah, seiring dengan meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga acuan (FFR) oleh The Fed. Data dari CME FedWatch menunjukkan bahwa spekulasi pasar mengarah pada potensi penurunan FFR ke kisaran 3,75%-4,00% pada Desember 2025.

Audi menambahkan bahwa pihaknya memperkirakan peningkatan volatilitas pasar akan berdampak pada pelebaran rentang pergerakan IHSG. Target untuk kuartal II/2025 adalah pada level 6.750-6.800 untuk skenario yang paling optimistis, 6.560-6.600 untuk skenario moderat, dan 5.700-5.750 untuk skenario yang paling pesimistis.

Baca Juga :  AS Tetapkan Tarif untuk Kanada dan Meksiko, Minyak Mentah Melonjak

Sementara itu, Fath Aliansyah Budiman, Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia, menjelaskan bahwa buyback pada dasarnya mengirimkan sinyal positif kepada pasar mengenai keyakinan manajemen terhadap prospek kinerja perusahaan, yang mungkin belum tercermin sepenuhnya pada harga saham saat ini.

“Bagi perusahaan-perusahaan dengan basis kepemilikan asing yang signifikan dan masih mengalami outflow, potensi pergerakan harga sahamnya mungkin belum akan terlalu stabil, meskipun telah dilakukan buyback,” ungkap Fath.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. RAGAMUTAMA.COM tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Berita Terkait

NICL Bagi Dividen Rp15, Peluang Investasi Saham Nikel?
Emiten Healthcare: Kenapa Sekarang ‘Tertatih’, Tapi Tetap Cuan Jangka Panjang?
Dividen Jumbo BUMN Mengalir ke Negara, Dampaknya?
Akhir Tahun IHSG 7600+, Ini Daftar Saham Potensi Cuan!
Kadin Kirim 5.000 Pekerja Migran, Negara Mana Saja?
Haiyanto Borong Saham ELSA, Kuasai Saham Individu Terbesar Elnusa
Lucy Guo, Miliarder Muda: Pilih Drop Out Kuliah Demi Beasiswa Thiel
Iran Serang Israel, Bursa Saham Teluk Bergejolak! Investor Panik?

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 23:42 WIB

NICL Bagi Dividen Rp15, Peluang Investasi Saham Nikel?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:57 WIB

Emiten Healthcare: Kenapa Sekarang ‘Tertatih’, Tapi Tetap Cuan Jangka Panjang?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:52 WIB

Dividen Jumbo BUMN Mengalir ke Negara, Dampaknya?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:07 WIB

Akhir Tahun IHSG 7600+, Ini Daftar Saham Potensi Cuan!

Minggu, 15 Juni 2025 - 20:22 WIB

Kadin Kirim 5.000 Pekerja Migran, Negara Mana Saja?

Berita Terbaru

technology

Smartwatch Canggih, Peringatan Gempa Bumi di Pergelangan Tangan!

Senin, 16 Jun 2025 - 02:17 WIB

Uncategorized

Taman Balekambang, Me Time Asyik di Tengah Kota Solo

Senin, 16 Jun 2025 - 01:57 WIB

politics

Prabowo ke Singapura-Rusia, Dasco & Gibran Lepas di Bandara!

Senin, 16 Jun 2025 - 01:37 WIB

Family And Relationships

Gustiwiw Meninggal, Ibunda: Pamit Sehat Bikin Konten, Sempat Tak Percaya

Senin, 16 Jun 2025 - 01:32 WIB