2 Pabrik Piano Yahama di RI Dikabarkan Bakal Tutup, 1.100 Pekerja Terancam PHK

- Penulis

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, JAKARTA — Fenomena penutupan pabrik kembali terjadi awal tahun ini yang menimpa lini produksi pabrik piano milik Yamaha. Adapun, penutupan produksi pabrik ini akan berakibat pemutusan hubungan kerja (PHK) yang berdampak ke 1.100 pekerja. 

Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Riden Hatam Aziz mengatakan, dua pabrikan alat musik Yamaha akan menutup fasilitas produksinya secara bertahap. 

“Saat ini sedang negosiasi [manajemen dan buruh]. Kedua-duanya pabrik divisi piano karena order menurun diputuskan di produksi di China dan Jepang,” kata Riden kepada Bisnis, Kamis (27/2/2025). 

Baca Juga : Daftar Pabrik Pailit hingga Tutup, Terbaru Ada Sanken

Adapun, pabrik pertama yang akan tutup yaitu PT Yamaha Music Product Asia MM 2100 di Bekasi pada akhir Maret 2025. Jumlah tenaga kerja yang ada dan berpotensi terkena PHK yaitu sebanyak 400 orang. 

Baca Juga :  Kepala BKN: Honorer dalam Database Tak Boleh Diberhentikan

Pabrik kedua yaitu PT Yamaha Indonesia di Kawasan Pulo Gadung dengan jumlah karyawan sebanyak 700 orang. Fasilitas produksi alat musik ini memiliki tenaga kerja kurang lebih 700 orang. 

Baca Juga : : Pabrik Sanken di Cikarang Tutup, 457 Buruh Terancam PHK

Sebelumnya, ekonom memproyeksikan badai PHK tahun ini tidak hanya terjadi di sektor padat karya seperti manufaktur saja, melainkan juga mengancam sektor akomodasi hingga digital.  

Merujuk pada data Kementerian Ketenagakerjaan, kasus PHK di Indonesia tercatat sebanyak 77.965 pekerja sepanjang 2024 atau meningkat 20,2% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 64.855 pekerja.  

Baca Juga : : Pabrik Alat Listrik Sanken di Cikarang Tutup per Juni 2025, Ini Sebabnya

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, industri manufaktur yang selama ini banyak menyerap tenaga kerja masih tertekan kondisi pelemahan daya beli dan minimnya kebijakan pro industri.  

Baca Juga :  Alex Rins Ikuti Jejak Quartararo: Yamaha Optimis Kunci Spesifikasi Mesin Baru!

“Secara umum tingkat PHK-nya masih relatif tinggi pada tahun ini. Menurut saya, karena kalau kita lihat apa yang menyebabkan PHK di tahun-tahun sebelumnya termasuk di tahun lalu itu memang banyak faktor dari kekuatan demand domestik,” kata Faisal kepada Bisnis, Senin (24/2/2025). 

Disisi lain, dia juga menyebutkan faktor peningkatan PHK tahun ini, khususnya sektor padat karya lantaran masih dalam posisi keterbatasan ruang gerak, profitabilitas rendah, hingga pengetatan kebijakan.  

“Kemudian, faktor kebijakan yang lain cenderung banyak terjadi pengetatan terutama anggaran, dorongan fiskal sehingga dengan terbatasnya anggaran kemungkinan besar belanja insentif untuk sektor-sektor riil itu terbatas,” ujarnya.

Berita Terkait

Harga Emas Hari Ini: Update Grafik & Harga Terbaru Antam, UBS, Galeri 24, Pegadaian
Bank DKI Bagi Dividen Rp249,31 Miliar & Siap IPO: Langkah Strategis Menuju Pasar Saham
Sektor Manufaktur China Terkontraksi Signifikan: Data April 2025 Mengkhawatirkan
IHSG Menguat 17,73 Poin, Sentuh 6.766,80: Emas Stabil, Minyak Mentah Melemah
Anjloknya Wall Street: Ekonomi AS Kontraksi di Kuartal Pertama 2025
DHL Investasi Rp37 Triliun Perkuat Logistik Kesehatan Indonesia
Coca-Cola Diboikot: Apa yang Terjadi di Denmark?
Bank DKI Bagi Dividen Jumbo dan Umumkan Rencana IPO

Berita Terkait

Kamis, 1 Mei 2025 - 03:47 WIB

Harga Emas Hari Ini: Update Grafik & Harga Terbaru Antam, UBS, Galeri 24, Pegadaian

Kamis, 1 Mei 2025 - 01:36 WIB

Bank DKI Bagi Dividen Rp249,31 Miliar & Siap IPO: Langkah Strategis Menuju Pasar Saham

Kamis, 1 Mei 2025 - 01:23 WIB

Sektor Manufaktur China Terkontraksi Signifikan: Data April 2025 Mengkhawatirkan

Kamis, 1 Mei 2025 - 01:11 WIB

IHSG Menguat 17,73 Poin, Sentuh 6.766,80: Emas Stabil, Minyak Mentah Melemah

Rabu, 30 April 2025 - 23:47 WIB

Anjloknya Wall Street: Ekonomi AS Kontraksi di Kuartal Pertama 2025

Berita Terbaru

technology

Xiaomi TV A Pro 2026: Unggulan 4K OLED dengan Game Boost!

Kamis, 1 Mei 2025 - 03:55 WIB