Bali jadi salah satu destinasi wisata yang tak lekang oleh waktu. Pulau satu ini memang memiliki daya tarik yang entah kenapa bikin semua orang betah berlama-lama. Pantainya yang cantik, budayanya kental, dan vibes itu loh. Beruntung aku pernah menjejakkan kaki disana!
Kali ini aku mau ngasih tips sekaligus cerita supaya bisa liburan di Bali tapi tetap on budget. Kurang dari 2 jutaan aja lho. Soalnya jujur sebelum berangkat, aku sendiri sempat ragu karena katanya liburan ke Pulau Dewata terkenal mahal. Nah, kalau kamu mau merencanakan liburan ke Bali juga mungkin cerita ini bisa jadi inspirasi. Hati senang, dompetpun tenang. Penasaran? Simak selengkapnya berikut ini!
1. Pesan Transportasi Jauh-jauh Hari
Tips pertama biar liburan ke Bali anti boros yaitu sebisa mungkin pesan transportasi jauh-jauh hari. Jangan sekali-kali coba beli tiket mepet, apalagi kalau lagi high season. Sebab tiketnya bisa naik harganya dua kali lipat. Nah, ini salah satu kesalahanku pas ke Bali barengan sama rombongan, kami pesen tiketnya mepet.
Aku dan teman-temanku pada saat itu berangkat ke Pulau Dewata ditanggal 23 Desember 2023, dimana itu merupakan hari libur sekolah dan hari menjelang natal. Jadilah cukup kelabakan mencari transportasi. Tiket kereta Sri Tanjung yang semula jadi incaran kaena harganya yang ramah di kantong tentu saja ludes. Al hasil kami memutuskan naik bus Wisata Komodo, harganya memang naik 2 kali lipat tapi demi menjejakkan kaki ke Bali kami rela merogoh kocek. Untuk tiket Terminal Janti sampai Terminal Mengwi Badung kami kena tiket Rp451.000 sudah include makan 1 kali dan snack 1 kali.
Buat teman-teman yang mau berlibur ke Bali atau ke tempat wisata lain, usahakan untuk pesan tiket segera. Tiket kereta sendiri di aplikasi KAI sudah bisa dipesan 45 hari sebelum keberangkatan, nah teman-teman bisa pesan di minggu-minggu pertama. Kalau bus bisa lebih santai karena armadanya banyak, cuma ya minimal 2 minggu sebelum keberangkatan. Tapi kalau high season ya paling nggak satu bulan deh.
2. Susun Itenary Biar Nggak Bingung
Selain pesan transportasi dari jauh-jauh hari, tips liburan hemat di Bali adalah menyiapkan itenary atau rencana perjalanan supaya nggak bingung. Pas mau berangkat, kita sudah paham betul nih mau kemana jadi ya langsung ke tujuan. Nggak perlu buang-buang waktu buat mikir. Juga nggak perlu menebak-nebak harga makanan di restoran yang rawan boncos.
Dengan tahu rencana perjalanan, kamu juga bisa mengelompokkan tujuan wisata. Kaya rombonganku kemarin, di hari pertama kami sengaja explore Denpasar dan sekitarnya. Kami naik transportasi umum Teman Bus yang cuma 4 ribu sekali jalan sudah bisa ke Sangeh Monkey Forest, dan keliling sekitaran Jalan Gootama.
Hari keduanya, kami baru berkeliling sekitar Jimbaran, ke berbagai pantai nan indah dan kental dengan berbagai budayanya. Jgua menempatkan diri menonton pertunjukan Tari Kecak di Pura Uluwatu. Kami keliling menggunakan motor yang sewanya hanya Rp65.000 per hari.
Kalau nggak bikin itenary bisa jadi kamu harus bolak-balik. Sebagai informasi aja nih, spot wisata di Bali itu nggak deket. Tiap wilayahnya cukup butuh beberapa waktu, kalau nggak pinter bikin rencana perjalanan, kamu bakalan habisin banyak waktu bermacet-macetan di jalanan Bali.
3. Prioritaskan Wisata Alam yang Terjangkau
Tips lain yang sudah aku terapkan waktu liburan kemarin salah satunya adalah memprioritaskan wisata alam yang terjangkau. Bahkan dibanyak sesi, kami hanya berkeliling dan menyusuri jalanan di Bali dan itu sudah jadi bagian yang menyenangkan. Rasanya setiap sudut Bali itu cantik, warganya ramah. Sempat aku diteriaki ibu-ibu penjual baju karena bantal leherku jatuh, kemudian ditolong bule disana. Sayangnya nggak kaya di sinetron, aku cuma ngucapin terimakasih aja, nggak ada adegan lanjutannya. Hahahaha.
Pantai-pantai di Bali juga retribusinya terjangkau, nggak banyak pungli. Motor juga paling banter parkir 2 ribu rupiah. Bagian ini yang bikin kami liburan anti boros, soalnya sengaja yang didatengin banyakan wisata alam, kami bahkan menghabiskan waktu 1 hari penuh keliling pantai di Bali yang berujung makan malam di Jimbaran.
4. Nggak Harus Makan Terus-terusan di Tempat Fancy
Oiya, di Bali nggak semua makanan mahal, serius. Memang sih, di beberapa tempat banyak sekali jajaran kafe estetik dengan harga selangit yang porsinya bule. Sempat beberapa kali kami juga hampir nyasar di tempat makan non halal. Tapi dibalik itu semua, bali juga punya makanan enak yang kami bahkan nggak nyangka. Iya bener, begitu sampai di pulau ini, tebak apa makanan yang masuk pertama kali ke perut? Jawabannya ayam geprek. Setelah lelah berkeliling dengan Teman Bus, kami memutuskan makan di kedai ayam geprek, aku sedikit lupa persis daerahnya. Hanya saja rasanya enak, entah karena lapar atau lelah. Dan yang membuat lebih kaget, harganya hanya Rp10.000. Oh my god!
Saking uniknya pilihan makanan kami, supir taksi yang beberapa saat menjemput kami menuju penginapan melongo dan bertanya “Jauh-jauh ke Bali cuma mau makan ayam geprek kak?”. Hahahaha, ini memang pengalaman unik yang mungkin akan kami kenang seumur hidup.
Di Bali, bahkan hanya satu kali kami makan fancy. Makan malam ala-ala di Pantai Jimbaran, menikmati seafood overprice bersama deburan ombak dan lilin-lilin di malam hari. Nggak nyesel, karena itu jadi memori inti yang mungkin nggak akan kami rasakan kembali, bahkan saat nanti kesini bersama keluarga kecil kami di masa depan.
Sisanya, kami mencoba makanan fast food khas anak muda, contohnya Jaya Fried Chicken (JFC) yang merupakan merek ayam goreng asal Bali. Kalau Jogja punya Olive, Bali punya JFC. Ini jadi salah satu comfort food kami disini, harganya ramah di kantong dan rasanya nyaman di lidah. Waktu di hotel, kami juga mencoba brand mie pedas yang paling terkenal, kalian pasti tahu. Kami mencobanya hanya demi membuktikan kalau katanya rasanya lebih enak di Pulau Dewata, kenyataannya sama saja. Sama enak menurut kami.
5. Cari Penginapan yang Jauh dari Keramaian
Terakhir, kalau mau hemat liburannya, cari penginapan yang jauh dari keramaian. Kebetulan waktu itu kami menginap di pinggiran, dekat pantai Jimbaran. Nama homestaynya New Asta Graha. Karena liburan ini cukup direncanakan, jadi kami cari penginapan dengan harga terjangkau tapi tetap nyaman. Homestay ini nggak terlalu besar, tapi kamarnya bersih dan rapi. Kami dikenai harga Rp160.000 saja per orang per malam. Sudah include kamar yang luas, ber AC, TV, kulkas, pantry dan kolam renang. Sayangnya karena hari padat, kami nggak mencoba berenang.
Nah, itu tadi beberapa tips yang bisa kamu terapkan kalau mau liburan ke Bali. Buang jauh-jauh mindset ke Bali mahal, soalnya yang tergantung kita aja spend uangnya gimana. Kamu yang sudah ke Bali atau terinspirasi ke pulai ini setelah baca tips ini, komen ya!