Grid.id – Sebelas tahun berlalu, kematian Ade Sara Angelina Suroto hingga kini masih terngiang.
Saat itu, 5 Maret 2014, sesosok jenazah wanita ditemukan di Tol Joor Ruas Bintara, Bekasi Barat, Jawa Barat.
Mahasiswi 19 tahun itu ternyata dihabisi mantan pacarnya sendiri yakni Ahmad Imam Al Hafitd.
Tak sendirian, Hafitd membunuh mantannya itu bersama kekasih barunya, Assyifa Ramadhani.
Melansir dari Kompas dan Tribunnews, sebelum ditemukan tewas, Ade Sara dilaporkan hilang oleh sang ayah, Suroto selama dua hari lamanya.
Awalnya, Suroto mengantarkan putrinya itu ke Stasiun Klender pada Senin (3/3/2014).
Ade Sara seharusnya pergi ke kampusnya yakni Universitas Bunda Mulia hari itu dan lanjut les bahasa Jerman ke Goethe Institute.
Namun, sampai Senin malam, tak terdengar lagi kabar anak tunggal pasangan Suroto dan Elizabeth Diana itu.
Ponsel Ade tak dapat dihubungi kedua orang tuanya hingga mencari ke teman-teman anaknya.
Polisi kemudian memberikan kabar bahwa putri semata wayang mereka, satu-satunya harapan keluarga itu ditemukan tewas oleh petugas derek Jasa Marga.
Baca Juga: Kronologi Pembunuhan dan Mutilasi Mayat Tanpa Kepala di Jombang, Pelaku Teman Dekat?
Tak disangka, pembunuh anak mereka adalah mantan kekasih Ade Sara.
Bahkan Hafitd, mantan Ade Sara itu masih sempat melayat jenazah sang mantan di RS Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Polisi yang mengetahui ada luka di tangan Hafitd, mencurigainya dan akhirnya tersangka pun mengaku.
Luka itu ternyata adalah bekas gigitan Ade Sara yang dihabisi dalam mobil oleh Hafitd dan pacar barunya, Assyifa.
Ade Sara awalnya diajak masuk ke dalam mobil oleh Assyifa sebelum akhirnya dianiaya.
Ia sempat disetrum, dicekik, dipukul hingga mulutnya disumpal tisu dan kertas koran.
Hafitd tega menghabisi korban lantaran sakit hati karena putus dari korban atas dasar perbedaan agama.
Terbakar api cemburu, Assyifa pun membantu pembunuhan karena ia kesal Hafitd masih sering menghubungi Ade Sara.
Kedua tersangka akhirnya dijatuhi pidana penjara seumur hidup atas peristiwa itu.
Meskipun anaknya dihabisi, ayah dan ibu Ade Sara mengaku sudah mengampuni kedua tersangka atas perbuatan keji mereka.
Baca Juga: Curiga Diguna-guna, Pedagang Sate di Medan Bakar Ayah Kandung Gara-gara Jualan Tak Laku
“Setiap orang berbeda-beda. Ada yang menemukan kedamaian dengan penuh perjuangan. Di ajaran kami, berdamai itu kami harus memberi pengampunan kepada mereka (Hafitd dan Assyifa),” kata Suroto.
“Dengan seperti itu, kami seperti melepaskan rasa benci kami kepada mereka. Dengan melepaskan, memang penderitaan dan kedukaan itu masih ada, tapi cara pandang kami menghadapi kedukaan itu menjadi berbeda. Serasa lebih ringan,” lanjutnya.
Suroto dan Elizabeth Diana bahkan sempat menemui kedua tersangka yang dipenjara.
Elizabeth bahkan menunggu 4 jam demi bisa bertemu Hafitd dan memberikan nasihat pada pelaku.
“Semua karena kebaikan Tuhan, saya bertemu untuk yang pertama di Salemba. Saya modal nekat, enggak berhenti berusaha. Di situ saya nunggu 4 jam, Hafitd masih ragu,” kata Elisabeth pada tahun 2022 lalu.
“Akhirnya Hafitd mau keluar. Di situ dia bilang dia enggak enak karena dia enggak punya cukup kekuatan untuk bertemu saya. Di sana saya nasihati dia. Banyaklah yang saya sampaikan saat itu,” tutupnya.
(*)